shift sscx drone google titan aerospace

Google Inc. akhirnya merealisasikan rencana ambisiusnya menggunakan pesawat tanpa awak pada Senin, 16 April lalu. Perusahaan berbasis teknologi informasi tersebut telah resmi mengakuisisi Titan Aerospace, perusahaan yang memproduksi pesawat tanpa awal atau drone bertenaga surya. Menurut Google, akuisisi ini akan membantu memperluas jangkauan internet di daerah-daerah terpencil dan mengentaskan masalah lain terkait jarak dan medan yang sulit.

Seperti dilansir dari situs Manufacturing.net, Titan Aerospace telah mengembangkan drone yang dipersenjatai mesin jet berukuran besar selama bertahun-tahun. Menurut situs resmi perusahaan tersebut, drone digunakan untuk melakukan peninjauan atmosfir dan cuaca, respon terhadap bencana dan komunikasi suara serta data. Menurut laporan, satelit milik Titan, yang saat ini masih dalam tahap pengembangan, dapat bertahan di atmosfer selama lima tahun penuh.

Jalan yang ditempuh Google ternyata bersimpangan dengan Facebook, yang pada awal tahun lalu sempat berniat mengakuisisi Titan. Namun pada akhirnya, Facebook membeli Ascenta, perusahaan pembuat drone tenaga surya yang berbasis di Inggris, senilai 20 juta dolar AS. Menurut pernyataan CEO Mark Zuckerberg, perusahaannya telah merekrut personel penting dari Ascenta untuk bekerja di Facebook.

Baik Google dan Facebook telah merealisasikan proyek ambisiusnya yang bertujuan memudahkan akses internet bagi setiap orang di penjuru Bumi. Proyek Google yang disebut “Loon” mengirimkan balon raksasa yang membawa antena dengan jaringan internet menuju stratosfer. Tak mau kalah, Facebook memimpin proyek Internet.org yang merupakan koalisi dari berbagai perusahaan yang ingin menyebarkan akses internet ke seluruh dunia. Connectivity Lab milik perusahaan media sosial tersebut, yang menjadi bagian dari Internet.org, tengah meneliti berbagai teknologi yang akan memudahkan dan memurahkan akses internet.

Menurut Zuckerberg, akhir bulan lalu Facebook telah memulai pembuatan drone berkapasitas tinggi untuk menyebarkan sinyal internet.

Baca juga  Kenapa Six Sigma Menjadi Metode Improvement Paling Diminati di Tahun 2024?

“Dengan efisiensi dan ketangguhan drone yang berkapasitas tinggi, sangat mungkin mempertahankannya tetap mengapung di udara selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun,” tulis Zuckerberg pada 28 Maret lalu. “Artinya, drone memiliki ketahanan lebih baik dibandingkan balon udara, yang lokasi penempatannya juga bisa dikontrol dengan tepat.”

Sebelumnya, telah berhembus kabar bahwa peritel online Amazon.com juga tengah mempersiapkan rencananya menggunakan drone untuk mengirim paket kepada pelanggan.***RR/RW