Selain transformasi teknologi, perusahaan juga membutuhkan growth mindset untuk mencapai kesuksesan.

Sebuah laporan dari Gartner.Inc menunjukkan bahwa ketika perusahaan memulai transformasi, mereka sering mengabaikan kebutuhan “perubahan” mindset karyawannya.

Padahal, transformasi akan berjalan sukses jika orang-orang yang bekerja di dalamnya mampu menerima dan mendukung semua inisiatif perubahan dengan baik. Sementara itu para eksekutif di perusahaan harus peduli dengan aspek budaya, yang merupakan tulang punggung semua inisiatif perubahan. Salah satu aspek yang harus terpenuhi dalam budaya tersebut adalah jaminan rasa aman.

Ya, betul, jaminan rasa aman disini berarti perusahaan harus bisa memastikan setiap karyawan memiliki keberanian untuk menyuarakan pendapat mereka, bekerja dengan kemampuan terbaik mereka, tanpa perlu khawatir ketika harus meminta bantuan tim atau mengakui kesalahan jika ada.

Ketika semua orang bekerja dengan rasa aman, maka secara pasti mereka akan memiliki growth mindset, yaitu pola pikir yang memungkinkan seseorang menerima informasi secara positif. Membuat mereka paham bahwa kecerdasan dapat dikembangkan dan ditambahkan jika diperlukan sehingga mereka akan merangkul tantangan dan melihatnya sebagai peluang untuk pertumbuhan. Mereka sepakat bahwa pembelajaran adalah penting, sehingga mereka lebih terbuka mempelajari kritik yang diterimanya. Inilah mindset yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks dan tidak terprediksi.

Menimbang peran besar growth mindset bagi bisnis di masa depan, SHIFT telah merangkum langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan perusahaan untuk memiliki mindset ini. Percaya ini akan berhasil, silahkan dicoba, ya!

  1. Ciptakan VISI yang Menarik

Buat visi yang menarik yang bisa dibagikan sebagai cerita untuk menginspirasi dan memotivasi orang untuk melakukan perubahan. Setiap orang harus memahami apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan product mindset. Growth mindset menuntut orang untuk merasa nyaman dengan kecepatan era digital, dan mereka harus berani membuat taruhan yang cepat dan berisiko. Product mindset mengharuskan orang untuk memiliki apa yang mereka ciptakan dan bertanggungjawab penuh terhadap keberhasilan dan kegagalannya.

Baca juga  Tidak perlu bingung, ini beda value add dengan value enabler

2. Buat Parameter
Definisikan atribut perilaku yang mencerminkan perubahan mindset yang diinginkan. Ini bisa berupa pencapaian individu yang berkontribusi pada tim, bisnis, atau pelanggan; banyaknya proyek yang dimiliki; atau keterampilan baru.


3. Dukung Implementasinya
Buy-in hanya akan terjadi jika perubahan terlihat di seluruh organisasi. Anda harus memberi insentif kepada orang-orang untuk berbagi pengetahuan atau mempelajari keterampilan baru. Oleh karena itu, libatkan orang HR untuk memastikan bahwa metrik kinerja dan peran serta tanggungjawab diperbaharui sesuai atribut perilaku yang diperbaharui.

4. Ukur dan Monitor

Anda bisa mengukur dan memantau perubahan secara terus menerus menggunakan survei anonim. Tanyakan kepada karyawan apakah mereka memahami pesan perusahaan tentang budaya, atau jika mereka melihat para pemimpin mempraktikkannya, dan apakah mereka menemukan rekan kerja yang mengambil inisiatif dengan serius. Membangun budaya growth mindset membutuhkan waktu, oleh karena itu kesabaran pun juga diperlukan.