Dapatkah metodologi Lean Six Sigma digunakan di luar perusahaan manufaktur? Apakah metode ini bisa dijalankan oleh bisnis berskala kecil? Benarkah Lean Six Sigma dapat membantu Anda mencapai tujuan dan meningkatkan laba perusahaan?

Jawabannya, tentu saja, “Ya!”

Lean Six Sigma bukan lagi sekedar tren untuk menyelesaikan masalah bisnis, metode ini telah terbukti meningkatkan operasi. Ketika Anda bersiap memulai bisnis atau mencari “bagaimana” cara meningkatkan bisnis yang sudah ada, maka pilihan terbaik adalah mengeksplorasi manfaat konsep peningkatan kualitas ini.   

Seperti kita tahu, ada banyak alasan untuk kegagalan bisnis masalahnya teknik pemecahan masalah seringkali tidak berfungsi setiap kali kita menghadapi masalah tersebut. Mengapa? Karena metode penyelesaian masalah hanya dapat kita bayangkan melalui Continuous Process Improvement atau perbaikan proses berkelanjutan. Perbaikan proses berkelanjutan adalah sebuah teknik yang bisa kita andalkan untuk menyikapi tekanan bisnis, termasuk tantangan langsung dari pesaing pasar dan disrupsi teknologi. Dengan mengimplementasikan teknik ini, perusahaan akan memiliki komitmen untuk terus meningkatkan desain dan proses perusahaan. Dan untuk mendapat manfaat ini perusahaan harus mengubah rencana dan pembicaraan menjadi tindakan. Sementara konversi ini berlangsung, Lean Six Sigma akan menunjukkan perannya, yaitu menyelaraskan semua upaya perbaikan selalu sejalan dengan goals perusahaan.

Pendekatan Lean Six Sigma

Meningkatnya persaingan pasar menuntut perusahaan agar memberikan nilai tambah pada produk yang mereka ciptakan. Tuntutan inilah yang kemudian mendorong kemajuan metodologi Lean Six Sigma.

Lean Six Sigma merupakan gabungan dari konsep Lean Manufacturing dan Six Sigma sebagai upaya penghapusan variasi. Konsep Lean Manufacturing atau yang lebih dikenal dengan konsep Lean diciptakan untuk meningkatkan kecepatan proses dan kualitas produk, dengan kata lain perusahaan harus mengidentifikasi proses dan aktivitas yang tidak memberi nilai tambah atau pemborosan (waste-red) dan menghilangkannya. Terkait upaya penghilangan waste, Lean menggunakan beberapa tools yang sama dengan Six Sigma. Inilah alasan kenapa Lean bisa sejalan dengan Six Sigma klasik.

Baca juga  Tidak perlu bingung, ini beda value add dengan value enabler

Ketika kita berbicara area perbaikan, maka Lean akan mengarah pada perubahan budaya organisasi secara keseluruhan, sedangkan Six Sigma lebih difokuskan untuk mengubah bagian demi bagian dari proses. Dalam implementasi Lean Six Sigma, pendekatan Lean akan diterapkan di setiap proses untuk menghilangkan proses yang tidak perlu. Setelahnya, bisa kita kombinasikan dengan Six Sigma (DMAIC) untuk menghilangkan proses yang kompleks. Kabar baiknya, DMAIC selalu fleksibel digunakan untuk mengidentifikasi dimana proses yang “cacat” dan bagaimana cara mengatasinya. Cukup menarik, bukan? Jika Anda masih bingung tentang apa itu Lean dan Six Sigma, kami akan buat ulasan artikelnya secara khusus untuk Anda. Sabar, ya!