Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia menargetkan pertumbuhan industri pada 2018 mencapai 5,67 persen. Sejumlah industri unggulan masih akan menjadi penyumbang pertumbuhan industri di tahun ini antara lain elektronik, makanan dan minuman, dan logam. Pasalnya, ketiga industri ini menunjukan tren pertumbuhan yang positif dalam beberapa tahun terakhir.

Seperti yang dikutip dari Liputan 6.com, tak hanya dari tiga industri tersebut, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga menyebutkan beberapa industri yang pertumbuhannya tinggi termasuk logam, elektronik, permesinan, makanan minuman, dan industri farmasi. Selain itu, Kemenperin juga akan mendorong industri otomotif yang memiliki daya saing besar di pasar global.

Senada dengan hal itu, pada kesempatan lain, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar juga mengatakan bahwa pada tahun 2018 industri non-migas diprediksi tumbuh sebesar 5,67%. Ia mengatakan bahwa sektor industri memiliki dampak yang luas pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena dampaknya yang besar pada nilai tambah peningkatan negara, perluasan lapangan kerja, penggerak investasi dan pendorong ekspor.

Ia mengungkapkan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengelolaan non-migas pada kuartal III 2017 tumbuh sebesar 5,49%. Data ini meningkat dibandingkan angka pada kuartal I 2017 sebesar 4,76%.

“Berdasarkan data BPS, industri pengelolaan non-migas pasca kuartal III 2017 tumbuh sebesar 5,49% atau naik dibandingkan grade kuartal I 2017 yang hanya mencapai 4,76%,” paparnya, seperti yang dilansir Detik Finance.

Kemudian, capaian kinerja industri pengelolaan non-migas pada kuartal III 2017 juga dikatakan tumbuh di atas 5,06%, dan memberikan kontribusi terbesar terhadap produk PDB sebesar 17,76%.

Pencapaian ini menunjukkan kinerja industri pengolahan nasional masih positif. Pemerintah berharap para pelaku usaha dapat memanfaatkan berbagai paket kebijakan ekonomi yang telah diterbitkan untuk kemudahan dalam menjalankan bisnis di Indonesia.

Baca juga  Kinerja 2023 dan Outlook Perekonomian Indonesia 2024

Airlangga juga sempat menyatakan bahwa pembangunan sektor industri bukanlah sesuatu yang dapat diselesaikan secara mandiri oleh satu atau dua lembaga, tetapi membutuhkan komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan mulai hulu sampai hilir. Dari pembuat kebijakan hingga para pelaku industri itu sendiri.

Well, ini berita yang baik bagi Anda untuk mengawali tahun, bukan? Selamat tahun baru 2018!