Ilustrasi: SHUTTERSTOCK
Ilustrasi: SHUTTERSTOCK

Saat ini Anda adalah team leader yang bertanggung jawab untuk memimpin sebuah tim. Peran Anda sebagai pemimpin bukan hanya memastikan keberhasilan kerja dari seluruh anggota tim, tapi juga bertanggung jawab terhadap kualitas hasil kerja, memahami kemampuan dari setiap anggota, dan Anda juga bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan dan kinerja tim secara keseluruhan.

Dengan melakukan coaching, secara efektif Anda bisa memberikan arahan yang tepat kepada orang-orang tanpa harus mendikte apa yang harus mereka lakukan dan Anda pun tidak perlu mencari semua jawaban sendirian.

Sebaliknya, jika coaching tidak dilakukan, Anda  malah akan membuang-buang waktu dalam kerja tim dan tidak memahami kemampuan apa yang benar-benar dimiliki oleh anggota tim Anda. Sehingga sulit bagi tim untuk mengembangkan dan meningkatkan performa kerja mereka. Namun, pada prakteknya tidak semua situasi diperlukan coaching.

Jadi, situasi seperti apa yang membutuhkan peran Anda untuk melakukan coaching?

Berikut 5 situasi yang banyak ditemui saat Anda akan memutuskan apakah Anda perlu melakukan coaching atau tidak:

1. Saat salah satu anggota tim underperformer

Salah satu anggota tim Anda sering membuat kesalahan, salah memilih arah, dan lambat dalam memberikan hasil kerjanya. Meskipun orang tersebut sudah berupaya memperbaikinya dan Anda pun berusaha untuk menempatkannya di posisi yang dapat membantunya menyelesaikan tugasnya lebih cepat, hasil kerjanya tetap saja belum maksimal.

Pertanyaannya: apakah salah satu anggota tim Anda ini merupakan orang yang tepat untuk melakukan pekerjaannya?

2. Saat ingin menempatkan seseorang untuk tugas yang biasa Anda kerjakan

Anda telah meminta seseorang dalam tim Anda untuk mengambil alih salah satu tugas yang cukup penting . Namun, orang tersebut belum pernah mengerjakan tugas itu sebelumnya. Anda menilai bahwa sebenarnya dibutuhkan waktu untuk belajar bagaimana mengatasi tugas semacam ini.

Baca juga  Efisiensi vs. Efektivitas: Prioritas Manakah yang Lebih Utama?

Pertanyaannya: apakah saat ini memang waktu yang tepat bagi orang tersebut untuk

mengembangkan kemampuan dan keterampilannya menyelesaikan tugas yang Anda berikan?

3. Saat ingin mendukung anggota tim untuk mengembangkan talentanya

Dalam tim, Anda melihat ada salah satu anggota yang cukup percaya diri saat berinteraksi dengan Anda dan juga orang-orang lain di lingkungan kerja. Tapi saat dihadapkan oleh pihak manajemen yang lebih tinggi, ia malah terlihat kurang percaya diri.

Pertanyaannya: Anda ingin memberikan eksposur kepada para pemimpin senior tentang bakat yang dimilki orang tersebut, tapi Anda justru khawatir para pemimpin senior kurang menghargai bakat yang dimiliki salah satu anggota tim Anda.

4. Saat anggota tim memerlukan bantuan Anda secara teknis

Saat ini Anda sedang memimpin tim yang berkembang yang mengerjakan beberapa tugas terkait analisa keuangan. Tentu saja sebagai pemimpin, Anda bertanggung jawab terhadap kualitas dari pekerjaan mereka. Namun, saat ini Anda mulai disibukkan dengan peran kepemimpinan Anda dan intensitas Anda untuk terlibat dalam kegiatan mereka sehari-hari menjadi berkurang. Saat ini Anda masih perlu untuk mengatur arah keseluruhan, memantau kemajuan, dan hanya membuat koreksi-koreksi kecil saja.

Pertanyaannya: bagaimana mengelola analisa yang paling efektif, mengingat tuntutan Anda saat ini tidak terkait langsung dengan kemampuan teknis namun anggota tim Anda memerlukan bantuan Anda untuk mengarahkan mereka secara teknis.

5. Saat mengelola tugas-tugas penting

Salah satu anggota tim Anda baru-baru ini diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan satu set rinci laporan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa dia melakukannya dengan benar dan menyeluruh, tapi  orang tersebut membuat beberapa kesalahan dalam beberapa bagian terakhir laporan. Sehingga, malah menambah banyak pekerjaan kepada Anda. Namun, di sisi lain Anda melihat bahwa ia menikmati perannya saat ini.

Baca juga  Dua Hal Esensial untuk Menciptakan Perubahan

Pertanyaannya: Apakah orang tersebut tidak suka dengan pekerjaan yang diberikan atau karena dia tidak memahami arah bagaimana ia harus mengerjakannya dengan benar?

***

Bagaimana menurut Anda, apakah beberapa situasi di atas pernah Anda alami. Dan keputusan apa yang Anda ambil? Melakukan coaching atau tidak melakukan coaching? Atau adakah cara lain yang Anda lakukan untuk mengatasi situasi tersebut?

Sampaikan jawaban ataupun pertanyaan Anda pada kolom komentar di bawah!