SHIFT SSCX The power of leveraging

Seorang insinyur dan metematikawan besar asal Yunani, Archimedes, dalam karya bukunya pernah mengatakan sebuah pernyataan kontroversial. Saat itu ia berkata, “beri aku tempat untuk berdiri, dan aku akan memindahkan bumi.”

Tentu banyak yang menilai Archimedes melontarkan pernyataan yang sombong. Namun, klaim sombong ini berani dilontarkan, lantaran ia telah melakukan eksperimen tentang the power of leverage yang dalam arti lain adalah kekuatan atau kemampuan untuk memberikan sebuah dampak atau pengaruh.

Ilustrasi: reliableplant.com - seseorang yang menggunakan tuas untuk memindahkan sebuah batu besar
Ilustrasi: reliableplant.com – seseorang yang menggunakan tuas untuk memindahkan sebuah batu besar

Seperti yang dikatakan Mike Wroblewski, seorang Master Black Belt dan lean sensei di Batesville Casket Company, di Amerika Serikat yang mengatakan the power of leverage ini juga terjadi di raksasa otomotif terbesar asal Jepang, Toyota.

Jika dilihat dari ilustrasi di atas, Mike mengatakan sebuah ‘tuas’ membantu kita mendapatkan keuntungan mekanis, karena memberikan kita kekuatan berkali lipat. Inilah yang dikenal dengan gagasan ‘doing more with less’ yang memberikan kita kemampuan untuk melakukan lebih banyak hal dengan sedikit sumber daya.

Dengan tuas yang panjang dan titik tumpu berada di titik yang benar, kita dapat memperoleh keuntungan dalam setiap upaya yang dilakukan. Tidak hanya itu, gagasan sederhana ini juga memberikan output yang lebih baik.

Pemikiran ‘doing more with less’ yang menjadi salah satu prinsip lean, merupakan sebuah pola pikir yang memberikan kekuatan untuk berbuat lebih banyak dengan memanfaatkan sumber daya sebaik mungkin.

Lalu, upaya leverage seperti apa yang dilakukan Toyota?

Menurut Mike, sepintas, ada banyak cara dilakukan Toyota untuk menciptakan leverage-nya, termasuk kualitas, reputasi, nama merek, arus kas, inovasi dan juga desain. Tapi aset terbesar perusahaan adalah orang-orang di dalamnya, dan Toyota menggunakan kekuatan ini sebagai ‘tuas’ nya.

Baca juga  3 Konsep Penting dalam Metode Lean

Salah satu contoh yang paling kuat dari upaya leveraging Toyota terhadap orang-orang adalah dengan mengajar, melatih, dan membuat semua orang menjadi problem solver. Sehingga akan lebih banyak masalah yang diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Sebagai perbandingan, banyak perusahaan gagal untuk mengikuti keterampilan problem solving yang dimiliki Toyota. Penyebabnya, bukan karena tingkat kecerdasan, tetapi karena banyak perusahaan hanya melibatkan orang-orang tertentu saja untuk memecahkan masalah, misalnya seperti eksekutif atau insinyur saja tanpa melibatkan orang-orang yang melakukan pekerjaan secara langsung.

People create. People innovate. People experiment. People learn and think. Orang-orang yang menciptakan value, bukan mesin atau robot. Seperti Toyota, banyak organisasi saat ini juga mengatakan bahwa aset terbesar mereka adalah orang-orang di dalamnya.***

Bagaimana dengan organisasi Anda, cara apa yang dilakukan untuk mengembangkan orang-orang di dalam organisasi demi tercapainya tujuan organisasi? Sampaikan cerita serunya di kolom komentar kami di bawah ini.

We invite you to share, learn and connect 🙂