Sebagai lanjutan dari artikel Bagian 1 yang dapat dibaca di tautan ini. Berikut adalah 6 saran lanjutannya.

#5 Lakukan Perbaikan Cepat (Quick Fix) dengan Segera, atau pilih 100-Year Fixes

Berikut adalah dua cara menghindari kerugian akibat down time:

  • Quick Fix – Lakukan perbaikan cepat dengan segera, yang bisa dikerjakan tanpa bantuan pihak luar.
  • 100-Year Fix – Lakukan eskalasi masalah yang membutuhkan sumber daya outsource untuk sisi teknis atau manajemen untuk melakukan perbaikan yang permanen.

#6 Lakukan 3S Blitz

Lingkungan kerja yang bersih dan teratur akan menciptakan kondisi yang menunjang perbaikan proses dan kinerja mesin. Karena itulah 5S dijadikan sebagai salah satu pondasi TPM. 3S adalah salah satu versi “mini” dari 5S, yaitu aktifitas yang fokus kepada Sorting (eliminasi segala hal yang tidak dibutuhkan), Set in Order (organisir semua hal yang perlu), dan Shine (bersihkan dan lakukan inspeksi mesin dengan teratur).

#7 Lakukan Maintenance Blitz

Setiap peralatan dan mesin terdiri atas beberapa part kecil yang dapat menyebabkan kerusakan, khususnya jika mereka telah usang. Pastikan semua part berada dalam kondisi baik dan ganti setiap part yang sudah tidak layak pakai.

#8 Tandai untuk Mengingat Pengaturan Optimal Mesin

Setting atau pengaturan mesin seringkali diubah atau disesuaikan oleh operator, supervisor atau teknisi. Semakin banyak pengaturan yang diubah, semakin jauh dari pengaturan yang optimal dan seringkali inilah yang kerap menyebabkan down time. Tentukan dan tandai pengaturan optimal mesin agar mesin selalu bisa diatur ulang ketika telah banyak mengalami modifikasi.

#9 Lakukan Peninjauan Berkala

Tempatkan papan tulis dekat area produksi. Papan tulis ini menjadi tempat Anda mencatat data kinerja, down time, dan efek dari down time. Setiap jam, lakukan tinjauan dan catatlah kinerja, down time yang paling merugikan, yang terjadi di jam sebelumnya. Lalu buatlah aksi perbaikan yang akan dilakukan pada jam berikutnya. Inilah versi sederhana dari Short Interval Control yang biasa diterapkan pada proses manufaktur.

Baca juga  Hilirisasi Lanjut untuk Topang Ekonomi 8 Persen

#10 Ubah Hanya Satu Hal dalam Satu Waktu

Lakukan hanya satu perbaikan dalam satu waktu. Ketika menangani down time, seringkali leader mencoba untuk melakukan banyak perubahan sekaligus dalam satu waktu, tanpa menganalisa dampak yang ditimbulkan terhadap mesin.  Melakukan banyak perubahan sekaligus akan membuat Anda lebih sulit mendiagnosa masalah dan mengevaluasi efektifitas solusi yang dilakukan.***