Bisnis Anda akan jauh lebih sukses jika berhasil mendisrupsi atau mengganggu industri yang sudah ada dibanding Anda harus memulai industri dari awal.
Mengutip data indeks startup Kauffman, setiap bulannya ada 550.000 orang berambisi meluncurkan bisnis. Dan masing-masing dari mereka berjuang sekeras mungkin untuk mendapatkan kesempatan untuk menjadi yang terbaik, di pasarnya. Sayangnya, the U.S Small Business Administration Office of Advocacy menemukan bahwa 20 persen bisnis gagal di tahun pertama operasinya dan hanya 50 persen yang sanggup beroperasi hingga tahun kelima Dan itu menjadi cermin kuat bahwa sebagian besar pasar penuh dengan persaingan.
Namun, kabar baiknya adalah Anda masih bisa memenangkan persaingan di industri Anda dengan syarat menemukan pijakan yang kuat, seperti kita bisa melihat bagaimana Uber dan AirBnB yang mampu melesat belum lama ini. Tentu, butuh waktu dan tenaga, tetapi tentu ini sangat mungkin.Berikut adalah tiga cara yang proven (terbukti) untuk mengganggu industri yang sudah mapan:
Serahkan pilihan ke tangan pelanggan
Bisnis besar memiliki anggaran besar, ratusan atau bahkan ribuan karyawan dan sistem operasi yang kompleks. Tentu saja mereka juga memiliki ribuan atau jutaan pelanggan yang mempercayai mereka. Singkatnya: Mereka besar, kuat, dan menakutkan.
Namun, terkadang ukuran bisnis menciptakan lingkungan dimana pelanggan atau pengguna kehilangan kendali atas produk bisnis. Mengingat kekuatan big data dan para manajer tingkat tinggi yang membuat keputusan, pelanggan mungkin merasa mulai diabaikan. Inilah alasan mengapa 42 persen pelanggan mengklaim tidak percaya pada merek besar, menurut penelitian dari Ipsos Connect dan Trinity Mirror Solutions. Temuan ini didukung oleh Mobile Ecosystem Forum dalam penelitiannya ditemukan sebanyak 36 persen pengguna ponsel pintar mengatakan mereka menyetujui syarat dan ketentuan untuk memberikan izin kepada pemilik aplikasi untuk menggunakan data pribadi mereka karena mereka merasa tidak punya pilihan.
Frustrasi pelanggan semacam inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa perusahaan seperti Uber dan AirBnB dapat mengeksploitasi industri taksi dan hotel dengan mengembalikan keputusan ke tangan konsumen.Mereka memberi lebih banyak pilihan kepada pengguna dan menciptakan sistem yang bisa mendorong layanan lebih berkualitas.
Sasar pasar yang kurang terlayani.
Setiap bisnis memiliki target pasar. Dan, seiring berjalannya waktu, pasar beradaptasi, permintaan pengguna berubah, dan hanya beberapa pelaku industri yang mengikuti perubahan ini. Pikirkan kata-kata terakhir dari sang CEO Blockbuster, Jim Keyes pada 2008 lalu, “Redbox dan Netflix bahkan tidak ada dalam radar kompetisi.”Pasar berubah, dan Blockbuster tidak mau beradaptasi sehingga mati sehingga memungkinkan perusahaan seperti Netflix menggantikannya. Selain itu, temukan pasar yang diabaikan pesaing Anda. Layani pengguna mereka dengan lebih baik, Anda mungkin bisa menemukan bisnis Anda memenangi persaingan pasar.
Balik model bisnis Anda.
Ketika sebuah industri tumbuh besar dan mapan, biasanya satu model bisnis yang sama berulang muncul. Industri media sosial, misalnya. Hampir semua platform yang ada memungkinkan Anda untuk membuat akun secara gratis, tetapi pengguna harus mengorbankan data pribadi mereka kepada pengiklan, sebagai imbalannya. “Pelanggan” nyata Facebook adalah pengiklan … dan pengguna adalah produknya.
Pada dasarnya konsumen tidak terlalu menyukai model bisnis itu, menurut Pew Research Center, 91 persen orang Amerika yang disurvei setuju atau sangat setuju bahwa konsumen telah kehilangan kendali atas data pribadi mereka yang dikumpulkan dan digunakan oleh perusahaan media sosial, dan 80 persen menyatakan prihatin terhadap penggunaan informasi pribadi mereka yang sembrono.
Respons negatif konsumen ini membuka celah bagi bisnis atau startup baru untuk membuka peringkat layanan, memungkinkan pelanggan membayar untuk berlangganan dan menghilangkan iklan di platform yang mereka tonton. Dari konsep ini kita bisa memahami bahwa industri media sosial menggunakan pelanggan mereka untuk mendapatkan keuntungan dibanding harus melayani pelanggan itu sendiri. Yang perlu dilakukan adalah membalik model bisnis dan membuat lebih banyak pelanggan daripada produk.
Dengan menggunakan tiga strategi di atas, Anda dapat menaklukkan pasar di industri Anda. Ingat, letakkan kembali wewenang ke tangan pelanggan, sasar pasar yang kurang terlayani, atau balikkan model bisnis yang tengah populer. Dengan begitu, Anda sangat mungkin menjadi pesaing industri yang sudah mapan, ya kami akan menyebut Anda sebagai disruptor.
Sumber : Entrepreneur.com