Dari standar produktivitas perusahaan bertaraf world-class sebesar 85%, seringnya perusahaan manufaktur bergerak di level 40-65%.
Bagi perusahaan yang mengandalkan produktivitas dari mesin produksi, OEE (Overall Equipment Effectiveness) adalah tool yang sering digunakan dalam kerangka Lean Manufacturing yang bisa membantu mengindikasikan produktivitas mesin. Dari standar produktivitas perusahaan bertaraf world-class sebesar 85%, seringnya perusahaan manufaktur bergerak di level 40-65%.
Padahal, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa produktivitas ini erat kaitannya dengan profitabilitas perusahaan. OEE membantu anda mengukur seberapa dekat posisi anda dengan kondisi “produksi yang sempurna”, yaitu hanya memproduksi barangyang bagus, dalam waktu secepatnya, dan tanpa down time. OEE dihitung berdasarkan 3 indikator berikut ini :
- Availibility, score 100% dari availability artinya bahwa prosesnya selalu berlangsung selama waktu perencanaan produksi (tidak pernah berhenti).
- Performance, score 100% performance artinya saat prosesnya berlangsung maka proses tersebut harus berlangsung secepat mungkin.
- Quality, score 100% dari quality artinya tidak ada kerusakan (defects) dan hanya memproduksi good parts saja.
Ketiga faktor ini mempresentasikan sebuah prespektif yang berbeda, yaitu seberapa dekat aktivitas manufaktur pada kesempurnaan proses produksi. OEE bekerja sangat baik dalam proses manufaktur diskrit, dimana OEE digunakan untuk mengukur kinerja peralatan.
Fungsi OEE untuk Seluruh Sendi Perusahaan
Pengukuran OEE biasanya diimplementasikan oleh tim manufaktur lintas disiplin dan kemudian diserahkan kepada manajemen untuk mendorong perbaikan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Bagi Manajer: Projek inisiatif. Mendefinisikan scope. Mengidentifikasi best practices dan memastikan konsistensi dari berbagai fasilitas. Tentukan dan lacak targetkan peningkatan. Identifikasi strategi inisiatif peningkatan. Lakukan audit yang berkelanjutan.
Bagi Supervisor: validasi waktu siklus yang ideal. Analisa kerugian dari berbagai shift dan produk. Prioritaskan tindakan perbaikan.
Bagi Operator: temukan penyebab permasalahan. Lakukan upaya perbaikan dengan mencari peluang tambahan untuk mengurangi kerugian selama waktu shift.
Bagaimana Mengukurnya?
Inilah 6 faktor yang dapat menjadi langkah kunci bagi perusahaan untuk mengukur keefektifan program OEE dalam meningkatkan produktivitas mesin produksi.
1. Mulai dari Pengukuran Manual
Ketika Anda sudah memahami OEE dengan baik, ada beberapa keuntungan yang signifikan untuk mengumpulkan data secara otomatis. Sistem yang bekerja otomatis ini biasanya dapat meningkatkan down time secara signifikan, informasi detail dari aktivitas kerugian, menyediakan metrik, baik untuk saat ini maupun di waktu lampau, dan menyediakan pelaporan yang lebih jauh.
2. Fokus pada Kerugian (Losses)
Memastikan penerapan OEE barulah permulaan (fondasi) dari program OEE. Kekuatan utama dan nilai dari penerapan OEE datang dari pemahaman dan juga tindakan dari pengurangan kerugian (availability loss, performance loss, dan juga quality loss). Ambillah langkah efektif untuk mengurangi kerugian-kerugian ini, maka score OEE Anda secara otomatis akan meningkat.
3. Jabarkan Enam Kerugian Besar (Six Big Losses)
Tiga faktor tadi, availability, performance, dan quality telah terasosiasi dengan enam kerugian besar yang secara umum ada dalam proses manufaktur (the six big losses). Menjabarkan serta memerangi enam kerugian besar ini merupakan kerangka kerja yang unggul dalam memahami, dan yang paling pentingnya, dalam mengambil tindakan yang tepat.
4. Tetapkan Target Tambahan
Ada banyak referensi untuk score OEE 85% kelas dunia untuk proses manufaktur. Apakah itu juga harus menjadi target Anda ? Tidak juga.
Jika Anda baru memulai OEE, Anda mungkin bisa mencapai nilai OEE hanya sebesar 60% atau dibawahnya. Di masa depan, Anda bisa saja mencapai angka 85%. Namun demikian, pendekatan yang efektif adalah dengan menetapkan target mampu mendorong para karyawan, dan target tambahan untuk perbaikan. Setiap langkah harus tepat mencapai sasaran dalam waktu tiga sampai empat bulan. Jumlah waktu ini cukup pendek untuk orang-orang yang akan terlibat namun cukup lama untuk mencapai perbaikan yang signifikan.
5. Pantau Kendala yang Ada
OEE harus selalu diukur pada saat Anda memastikan langkah dalam proses mengidentifikasi kendala. Baik itu Anda sedang melakukan filling, packing, stamping, or assembling, akan selalu ada satu langkah yang mengatur throughput Anda. Langkah ini merupakan kendala, dan langkah ini menjadi titik penting untuk mengetahui semua kerugian yang ingin dihilangkan, termasuk di juga untuk kerugian di internal maupun eksternal.
6. Hati-Hati dalam Membuat Perbandingan
Banyak perusahaan yang membandingkan nilai OEE antar divisi, area kerja dan juga peralatan yang dipakai. Biasanya ini-lah yang menjadi sumber masalah. Perbandingan itu akan tepat jika perusahaan membandingkannya dengan peralatan yang sama saat proses produksi berlangsung untuk produk yang sama dan dengan kondisi yang sama. Jika tidak, perbandingan hanya akan menyesatkan. Alih-alih terlalu banyak membandingkan, lebih baik anda fokus pada peran OEE sebagai alat perbaikan produktivitas.***RR/RW
Pantaulah kinerja line produksi Anda, buat keputusan yang cepat dan tepat. Kapan saja. Di mana saja. Informasi lebih lanjut: www.ftx.asia. SSCX International melalui unit bisnis FTX merupakan partner implementasi dari Vorne Industries di Indonesia.