Proses menuju kreatif tentu bukanlah sebuah upaya singkat yang dapat dilakukan begitu saja. Membangun sisi kreatif dari setiap anggota tim, diperlukan upaya berkelanjutan yang harus menjadi sebuah budaya di perusahaan. Hambatan apa saja yang biasanya timbul dari perusahaan dalam membangun kreativitas karyawannya?
1. Sarana yang Terbatas
Meskipun kreativitas dan inovasi sangat dihargai dibanyak perusahaan, namun bisa dibilang jarang perusahaan di Indonesia yang terbuka dengan mengomunikasikan hal tersebut kepada karyawannya. Bahkan, di beberapa perusahaan, ruang gerak untuk karyawannya mengeksplor hal-hal baru untuk berkreasi dan berinovasi sangat dibatasi.
2. Ketidakcocokkan antara Minat dan Bakat
Hambatan lain yang mengganggu kreativitas adalah jika pekerjaan yang di jalani saat ini tidak sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh individu masing-masing. Misal, anda adalah seorang yang cenderung suka tantangan dan berhasrat untuk menemukan hal-hal baru, namun pekerjaan yang anda lakukan anda saat ini bersifat rutin, mekanistik, dan menuntut anda untuk melakukan pekerjaan sesuai prosedur yang sudah baku. Tentu hal ini akan menghambat anda mengeksplor masalah dengan cara yang kreatif.
3. Kesiapan Mental
Untuk menjadi kreatif individu harus berani “berbeda” dari yang lain. Hal ini menyangkut sisi psikologi dari setiap individu di dalam organisasi. Umumnya sisi kreatif dari seseorang akan dikaitkan dengan sesuatu yang tidak biasa atau lazim dilihat atau dilakukan orang kebanyakan. Karena itu, tidak semua karyawan siap untuk berbeda pendapat atau ide dengan orang lain meskipun ide tersebut kemudian terbukti tepat jika dilakukan.
Bagaimana Menumbuhkan Kreativitas untuk Mendukung Penerapan Teknik Problem Solving?
Root Bernstein, salah seorang penulis buku Sparks of Genius, mengusulkan pentingnya karyawan untuk keluar dari cara kerja yang rutin sehingga dapat melihat masalah pekerjaan dengan cara yang baru. Cara untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Bernstein salah satunya adalah dengan melakukan brainstorming secara regular. Dengan brainstorming, karyawan diharapkan dapat memberikan ide dan solusi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Salah satu cara terbaik untuk menciptakan iklim yang kondusif ini, sehingga dapat menumbuhkan kreativitas di dalam sebuah organisasi yaitu penempatan karyawan dengan konsep the right man in the right place. Hal ini karena penempatan pegawai pada posisi yang tepat akan mengurangi supervise sehingga memberikan otonomi bagi individu dalam menyelesaikan masalah dalam pekerjaannya.***RR/RW