Membangun alignment tidak cukup hanya dengan melakukan integrasi, sebab alignment adalah produk dari kepemimpinan, fleksibilitas, inisiatif, kemampuan responsif dan arahan yang cakap.
Untuk membangunnya, seluruh proses bisnis perlu dibongkar dan ditata ulang (Rhenald Kasali, Kompas Selasa, 20/07/10). Jangan biarkan proses bisnis yang usang terus dipakai, dan tentu saja pola pikir yang berorientasi kepada pelanggan perlu terus dipupuk. Jika sudah adaalignment, maka sinergi akan tercipta dengan mudah.
Seperti pada perlombaan Pacu Jalur diatas, sinergi sangat penting untuk mengarahkan organisasi menuju target dan tujuannya. Tantangan terbesar dalam pembangunan alignmentdemi mencapai sinergi ini berasal dari sulitnya membangunkesatuan antar unit-unit kerja di perusahaan. Unit-unit kerja inilah yang berperan sebagai “pendayung”, sedangkan jajaran eksekutif adalah “Tukang Concang” yang mengarahkan perahu. Para eksekutif perlu menegaskan arah strategis yang akan dijalankan oleh organisasinya. Mereka juga yang harus memberikan semangat dan motivasi bagi seluruh elemen organisasi untuk menempuh rute strategis tersebut.
Ada banyak cara menghadirkan alignment di organisasi anda. Masing-masing organisasi tentu memiliki cara masing-masing yang disesuaikan dengan kultur dan karakternya. Namun secara teknis, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti:
1) Dimulai dari Top Management
Alignment dapat dibangun mulai dari jajaran top management. Konsensus antara para elit perusahaan ini amat diperlukan untuk menetapkan (atau menyusun ulang) tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai. Mereka juga harus sepakat tentang cara mengukur pencapaian tersebut. Hasil konsensus inilah yang menjadi dasar rujukan bagi seluruh unit di perusahaan untuk mencapai target bersama.
2) Penyelarasan Vertikal oleh Unit Kerja
Pada penyelarasan vertikal (vertical alignment), unit-unit kerja akan mengidentifikasi beban kerja strategis yang relevan bagi mereka di level organisasi. Lalu unit kerja terkait akan meramu target kinerja di level unit sesuai kebutuhan, untuk memberi kontribusi kepada pencapaian target strategis organisasi.
3) Penyelarasan Horizontal antar Unit Kerja
Penyelarasan horizontal (horizontal alignment) adalah usaha untuk menjalin kerjasama antar unit kerja. Dalam aktivitasnya, unit-unit kerja berkumpul dan masing-masing mendemonstrasikan kontribusi mereka terhadap peningkatan kinerja unit yang lain sebagai pelanggan internal, sehingga “pelanggan internal” tersebut mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian target strategis perusahaan. Horizontalalignment biasanya dilakukan unit-unit kerja pendukung, seperti divisi pengadaan, administrasi, IT dan kreatif, keuangan, serta sumber daya manusia.Wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit pendukung juga harus didefinisikan dengan jelas.
Konsistensi dalam membangun alignment sesuai dengan langkah-langkah diatas, ditambah beberapa “resep racikan lokal” sesuai dengan kultur dan karakteristik organisasi, akan membuahkan sinergi yang dibutuhkan perusahaan untuk terus berinovasi, melakukan perubahan, dan survive dalam badai kompetisi. Satu yang perlu diingat, jangan harap ada perbaikan jika tak ada penyelarasan.***
Untuk memahami konsep alignment lebih baik lagi, simak kisah menarik berikut ini.