roblem solving sudah menjadi sebuah cara umum yang digunakan banyak perusahaan untuk memecahkan permasalahan yang berdampak signifikan terhadap proses bisnis perusahaan.
Teknik Root Cause Analysis (RCA) dalam proses problem solving adalah sebuah teknik yang dimaksudkan untuk membantu tim di area kerja anda menemukan dan memahami penyebab utama dari masalah yang ada, dengan tujuan menghilangkan penyebab-penyebab tersebut muncul lagi di waktu mendatang sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan.
Berikut 3 pendekatan yang bisa anda gunakan untuk mengidentifikasi penyebab utama masalah di perusahaan dengan metode Root Cause Analysis :
1. Solusi Harus Berhubungan dengan Akar Penyebab Masalah
Ketika anda menemukan adanya berbagai masalah dalam perusahaan, respon yang biasanya paling cepat adalah bagaimana menemukan solusinya. Namun, ternyata itu bukanlah sebuah cara yang tepat untuk menuntaskan masalah hingga ke akarnya. Sehingga, sering kali masalah yang sama muncul kembali. Pendekatan yang lebih baik adalah dengan menghilangkan akar penyebab utamanya, dan DMAIC, menjadi salah satu teknik yang efektif dalam mengidentifikasi akar penyebab permasalahan.
Define and Measure the Problem – pertanyaannya, apa yang ingin perusahaan lakukan untuk mencegah masalah yang sama terjadi lagi di waktu mendatang ? Kapan dan dimana masalah itu terjadi ? Apa arti penting masalah bagi perusahaan ? Langkah pertama dalam proses ini adalah untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah.
Analyze cause-and Effect Relationship – Ketika permasalahan yang ada sudah berhasil didefinisikan, maka penting untuk mencaritahu akar penyebab masalah dan pahami bagaimana masalah itu saling berhubungan satu sama lainnya. Kumpulkan sampel data yang terkait dengan masalah dan lakukan analisa root cause untuk mengidentifikasi alasan kenapa masalah itu muncul. Analisis ini akan membentuk dasar untuk menentukan solusi yang mampu mencegah terulangnya kembali masalah yang sama.
Implement and Control the Best Solutions – Lakukan identifikasi solusi berdasarkan hasil dari analisis biaya/manfaat. Solusi terbaik harus dilakukan dengan tindakan yang spesifik yang mampu mengontrol akar penyebeb masalah.Terapkan solusi yang tepat dan pastikan untuk memantau hasilnya untuk menjaga masalah yang sama terjadi lagi.
2. Terapkan Teknik 5 Whys untuk Menemukan Akar Penyebab Masalah
Pertanyaan “mengapa” merupakan sebuah proses paling dasar dari penalaran fundamental dalam diri seseorang, setidaknya, seperti itulah yang dijelaskan oleh Goldstein & Levin, yang juga menganggap problem solving sebagai bagian paling kompleks dari semua fungsi intelektual. Cari tahu mengenai cara penerapan teknik 5 Whys disini.
3. Gunakan Cause & Effect Diagram
The Cause & Effect diagram atau biasa juga disebut Fishbone atau Ishikawa diagram bertujuan untuk memecahkan akar penyebab masalah secara tim. Kendala yang muncul saat melakukan proses problem solving secara tim adalah adanya ide dan persepsi yang berbeda dari masing-masing anggota tim. Fishbone diagram membantu menampilkan secara visual sumber-sumber penyebab masalah sehingga memudahkan tim mengidentifikasi akar penyebab permasalahan. Berikut 6 sumber penyebab timbulnya masalah di perusahaan :
- Man (Tenaga Kerja) : hal ini berkaitan dengan kekurangan pengetahuan dan keterampilan dari sumber daya manusia
- Mesin/peralatan : tidak adanya sistem perawatan preventif terhadap mesin, kesesuaian mesin dengan spesifikasi, mesin tidak dikalibrasi, dan beberapa hal lainnya
- Metode Kerja : berkaitan dengan prosedur dan metode kerja yang tidak benar, tidak jelas, tidak diketahui, tidak transaparan, tidak cocok, dan lain sebagainya
- Material : ketiadaan spesifikasi kualitas bahan baku yang digunakan
- Tempat&Lingkungan Kerja : tidak memerhatikan kebersihan, lingkungan kerja tidak kondusif, kurangnya lampu penerangan, ventilasi yang buruk, bising, dan lain sebagainya
- Motivasi : berkaitan dengan sikap kerja yang benar dan professional, misal sulit bekerja sama dengan anggota tim yang lain.***