Sebagai salah satu perusahaan pakaian olah raga terbesar di dunia, Gregg Tate, Global Senior Vice President, bertanggungjawab atas lebih dari 50.000 karyawan Adidas di seluruh dunia. Terkait sumberdaya manusia, Adidas namapknya memiliki persespsi untuk mengubah budaya perusahaan dan masa depan tenaga kerja di dunia.
“Orang merupakan salah satu pilar dalam rencana bisnis strategis kami lima tahun ke depan,” tuturnya. Menurutnya, setiap HRD mesti melihat rencana pengembangan lima taun untuk mendukung tujuan perusahaan dan strategi bisnis.
Seperti kata pepatah “budaya makan adalah strategi untuk sarapan”, Adidas juga memiliki masalah utama dalam mengubah budaya perusahaan. Perusahaan bisa menyusun berbagai strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tetapi jika budaya perusahaan tak berjalan dengan benar, niscaya tujuan perusahaan tak akan tercapai.
Pilar perencanaan sumberdaya Adidas meliputi upaya untuk bisa menarik orang untuk mau bergabung dan tetap bersama perusahaan. Memanfaatkan perspektif yang beragam dalam perusahaan, menciptakan lingkungan yang menginspirasi serta melihat bagaimana model peran yang menginspirasi tersebut. Adidas menerjemahkan pilar tersebut ke dalam tiga hal berdasarkan budaya perusahaan: kreativitas, kolaborasi dan kepercayaan diri.
Merek perusahaan nampaknya telah berkontribusi memperkuat komitmen karyawan atas pekerjaan mereka. Saat seseorang bekerja dalam perusahaan dengan produk yang dikenal masyarakat, akan menstimulus kepribadian dan gairah kerja. Adidas yakin, melalui olahraga perusahaan memiliki kekuatan untuk mengubah hidup. []