Dalam artikel sebelumnya, kita sudah membahas apa itu waste dan apa saja jenis waste yang biasa muncul dalam perusahaan manufaktur. Dari tujuh waste yang paling umum ditemui, beberapa diantaranya seperti waste tranportasi, waste kelebihan persediaan ataupun waste menunggu, dalam prinsip lean, semua aktivitas waste tersebut harus dihilangkan.
4 cara berikut ini dimulai dengan bagaimana anda melihat potensi yang ada dalam sebuah kerja tim di dalam sebuah manajemen proyek lean, sehingga tim anda bisa melakukan pekerjaan dengan lebih efisien.
1) Trim The Fat
Istilah trim the fat biasa digunakan untuk membersihkan atau menghilangkan hal-hal yang tidak diperlukan. Kebanyakan manager projek memutuskan untuk “go lean” saat mereka dihadapkan dengan adanya pemotongan anggaran ataupun kendala lainnya, sehingga dengan penggunaan sumber daya yang terbatas ini, para anggota tim terlibat untuk mendeteksi dan menghilangkan waste yang timbul dari proses.
2) Mulailah dengan Perincian Struktur Kerja
Banyak pemimpin projek mulai menyadari bahwa mereka cukup tertarik dengan manajemen proyek lean, tapi ada juga yang berpikir dengan menghilangkan waste, hal itu justru akan memperpendek proses tradisional yang berlangsung.
Pelaksanaan proyek lean tanpa rencana yang kuat dan pemahaman nilai-nilai apa saja yang dimiliki dari setiap anggota tim, tidak akan bisa membantu anda menghilangkan waste. Sebuah perincian struktur kerja mampu mengidentifikasi anggota tim untuk memegang tanggung jawab masing-masing. Berbekal informasi ini, manajer proyek lean dapat melihat bagaimana hubungan antara anggota tim dapat mempengaruhi tingkat kualitas dan kinerja.
3) Lakukan Pengukuran terhadap Semua Hal
Saat ini sudah banyak tersedia tools yang bisa digunakan oleh para pemimpin proyek untuk mengukur penerapan projek lean yang sudah mereka jalankan.
Para pemimpin projek bisa melakukan pengukuran di tempat kerja, mulai dari meninjau setiap jenis data, mengetahui berapa jumlah jam proyek yang dibutuhkan sebuah tim dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tugas-tugas tertentu.
Filosofi manajemen lean ini akan bekerja efektif jika masing-masing anggota tim memiliki pemahaman mendasar bahwa pengukuran ini dilakukan mendapatkan hasil atau output yang lebih baik.
4) Tekankan Depedensi Tenggat Waktu (Deadline)
Pada fase awal penerapan manajemen proyek lean, pemimpin proyek yang lebih ahli memilih untuk meninjau cara kerja dari para anggota tim. Manajemen proyek lean memiliki perbedaan dari metode lainnya, dengan menekankan kesempatan untuk “hands-off”, dengan asumsi selama anggota tim dapat bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka sendiri. Fokus pada menghilangkan hambatan yang ada di dalam tim kerja, dapat membantu tim manajemen proyek membangun rutinitas yang kuat untuk proyek-proyek di masa depan.***