Dalam mewujudkan keungulan operasional berkelanjutan, perusahaan mesti melalui sejumlah tahapan perubahan kesadaran. Dari kesadaran yang masih tersekat-sekat, terisolasi pada masing-masing departemen atau divisi berubah menjadi corporate awareness. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Ferdinand Hasiholan, Konsultan SSCX International dalam seminar bertajuk “Sustainable Operational Excellence” yang diadakan Majalah Shift akhir Agustus lalu.
“Opex tak bisa instan, bahkan di tingkat staf harus muncul kesadaran, turut memikirkan kelangsungan perusahaan 10 tahun mendatang,” ungkapnya. Operational excellence akan berkelanjutan jika perusahaan berhasil menerapkan sejumlah prinsip yang berorientasi pada perubahaan pola pikir. Berikut ini empat kerangka berfikir sustainable operational excellence mengantisipasi kecenderungan mindset sektoral dan isolatif.
[cpm_adm id=”11341″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]
- End to End Thinking. Dalam manajemen ramping, end-to-end berpengertian mengoptimalkan kinerja dan efisiensi langkah-langkah di setiap proses. Memastikan penyelesaian komperhensif, tepat waktu dalam memproduksi barang atau menyelesaikan layanan, menghilangkan sebanyak mungkin hambatan-hambatan prosedural.
- Dont blame the people but blame the process. Ibarat piramida permasalahan, people berada pada lapisan dasar. Jika teradi permasalahan atau defect pola pikir ini membantu melihat persoalan secara menyeluruh atau top down allignment, mulai dari lapisan atas manajemen sampai ke lapisan paling bawah.
- There is no best process but better process. Yahoo mungkin tak akan pernah menyangka akan jatuh dan diakuisisi perusahaan lain. Hal tersebut menjadi contoh betapa sebuah perusahaan tak bisa menyatakan process bisnisnya yang paling baik, karena perubahan menjadi keniscayaan. Perbaikan yang sifatnya berkelanjutan harus terus dilakukan untuk bertahan menghadapi perubahan.
- Don’t hide the problem, the problem are opportunity. Saat seorang leader turun lapangan dan bertanya “bagaimana pekerjaanmu, ada masalah?” Kemudian karyawannya menjawab bahwa selama ini proses produksi lancar, sesuai target, tak ada down time dan defect. Jika hal demikian yang terjadi, dari sudut pandang operational excellence bukan berarti tak ada masalah, namun masalah ada pada pelaksana. “If there is no problem, you are the problem”. Menyembunyikan masalah bukan sebuah solusi, karena operational excellence bukan berarti nir masalah, sebaliknya setiap masalah yang muncul merupakan indikasi munculnya problem solving.
Sustainable operational excellence membutuhkan komitmen dari leader. Selain itu melaksanakan operational excellence secara berkelanjutan harus memperhatikan tiga aspek utama yaitu process, people dan system.
Melalui proses yang efektif dan efisien produk akan lebih berkualitas dan cepat merespon kebutuhan konsumen atau pelanggan. Di sisi lain untuk mendukung proses tersebut dibutuhkan orang-orang berkompeten serta infrastruktur sekaligus mekanisme pelaksanaan program operational excellence di perusahaan.
[cpm_adm id=”11452″ show_desc=”no” size=”medium” align=”right”]
Setiap tahun Majalah Shift Indonesia memberikan penghargaan kepada perusahaan yang selama ini konsisten menjalankan operational excellence dalam ajang kompetisi OPEXCON & Award. Memasuki tahun ke-5, event mengambil tema OPEXCON16: “Operational Excellence in Digital Era”. Saat ini puluhan perusahaan telah mendapftarkan project competition berupa project improvement yang telah berjalan efektif di masing-masing perusahaan.
OPEXCON16 sedianya diselenggarakan pada Selasa 11 Oktober 2016 di JW Marriot Hotel, Kuningan, Jakarta. Sebuah kesempatan yang terlalu berharga untuk dilewatkan. Pun, menjadi ajang networking, sharing pengetahuan dan pengalaman organisasi bisnis serta pegiat operational excellence.
OPEXCON16 turut mengundang Revrisond Baswir, salah satu ekonom terkemuka di Indonesia untuk memberikan pandangannya tentang perkembangan industri ke depan di sesi “Indonesia Economic Outlook 2017”. Perspektif ekonomi dan berbagai informasi industri terkait project improvement didapatkan setiap audience yang mendaftarkan diri di www.opexcon.com. []