Sebuah perusahaan world-class, selain memikirkan efisiensi pengeluaran dan peningkatan profit, tentu saja harus memikirkan keamanan dan kenyamanan kerja para karyawannya. Bagaimanapun, karyawan-lah tulang punggung yang berperan sangat penting dalam “membesarkan” perusahaan. Lalu apa yang membuat perusahaan dinobatkan sebagai “tempat teraman dan ternyaman”?
Ada 40 aktifitas yang akan dijabarkan disini untuk membantu memperoleh jawaban untuk pertanyaan tersebut. Fakta-fakta ini memang milik perusahaan-perusahaan paling aman di Amerika Serikat. Walaupun demikian, apa yang mereka lakukan bisa kita petik dan jadikan inspirasi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan kerja di perusahaan kita.
Howard Mavity dari reliableplant.com menghimpun 40 fakta dibawah ini untuk anda:
- Bonus Project Manager dan superintendent tergantung dari safety performance
- Kecelakaan yang terjadi pada perusahaan dan subkontraktor akan diinvestigasi, dan hasil dari investigasi tersebut akan dipresentasikan oleh para tim proyek
- Seluruh personil manajemen lapangan diharuskan menerima pelatihan Occupational Safety and Health Administration (OSHA) dalam waktu tiga tahun terakhir
- CEO memimpin konferensi mingguan bertajuk company-wide safety untuk seluruh personil manajemen proyek/lapangan
- Seluruh pekerja, mulai dari mandor hingga pemilik perusahaan, diwajibkan mendapatkan pelatihan OSHA
- Superintendent menyajikan orientasi yang mendetail kepada para karyawan baru
- Komite keselamatan kerja dengan rasio karyawan lapangan 4:1 melakukan kunjungan manajemen minimal satu kali setiap bulan
- Pertemuan mengenai keselamatan kerja dari subkontraktor dilakukan oleh pemimpin perusahaan dan juga para menajer operasional dengan mendemonstrasikan standar keselamatan kerja mulai dari level paling atas
- Para mandor dan superintendent harus mendapatkan sertifikasi sebagai “orang yang kompeten” untuk bidang yang mereka kuasai
- Video conference mengenai keselamatan kerja “Brown bag” dilakukan oleh CEO dan direkam untuk di lihat di kemudian hari
- Para superintendent mengajar di dalam kelas selama 8 jam untuk berdiskusi mengenai keselamatan kerja dengan seluruh kru
- Surat penghargaan “stop work” diberikan CEO kepada para pekerja yang mengambil inisiatif untuk berhenti bekerja sementara dan mengoreksi aktivitas yang bersifat tidak aman
- Arahan mengenai keselamatan kerja dari pemimpin perusahaan dilakukan triwulanan
- Para manajer lapangan harus hadir minimal 16 jam setiap tahunnya untuk melanjutkan pendidikan mengenai keselamatan kerja
- Para pekerja yang berada di bawah pengawasan supervisor dilatih untuk menjadi “orang yang kompeten” untuk seluruh aktivitas kerja, termasuk pekerjaan yang tidak secara langsung mendapat pengawasan supervisor
- Sebuah pengawasan yang menyangkut keselamatan sumber daya dilakukan dengan komputer dan juga referensi dari buku-buku di perpustakaan yang di buat untuk membantu supervisor mempelajari langsung isu-isu keselamaan kerja mereka sendiri. Ketika para supervisor menemukan jawabannya sendiri, maka mereka akan lebih bisa mempertahankan apa yang sudah mereka pelajari
- Para mandor dan pekerja yang di supervisori menerima pelatihan “soft skills” tentang bagaimana menangani isu-isu terkini
- Konsultan atau In-house trainers menerima pelatihan tentang bagaimana mengembangkan kemampuan berbicara dan juga sebuah kerja tim
- Para manajer operasional melakukan investigasi untuk seluruh insiden maupun kecelakaan yang bertentangan dengan safety departemen
- Setelah sebuah proyek selesai dikerjakan, para pekerja yang sudah tidak bekerja dalam proyek tersebut akan menerima pelatihan OSHA secara gratis sebagai sebuah goodwill, dan sebagai sebuah jaminan untuk pekerjaan yang baru
- Diskusi bulanan mengenai job-site safety di pandu dan di pimpin oleh superintendent
- Kecelakaan apapun yang terjadi dalam proyek harus dilaporkan kepada CEO dan juga safety direktur di hari yang sama
- Program “no crew left unsupervised” harus diimplementasikan untuk meyakinkan bahwa seluruh personil menerima planning dan safety manajemen yang layak mereka dapatkan
- Senior manajemen membuat komitmen untuk menyapa dan melakukan diskusi dengan minimal 10 pekerja setiap bulannya mengenai barang-barang keselamatan kerja secara spesifik
- Para pekerja memiliki akses untuk kartu “improve it” yang sesuai dengan pilosofi keselamatan kerja dalam perusahaan, yaitu “You said it; we did it”
- Kartu “stop work” yang telah di tandatangani CEO harus berada dalam dompet para pakerja
- Seorang eksekutif keselamatan kerja bertugas melakukan audit keselamatan secara bulanan, dan pekerja yang mendapatkan skor tertinggi akan memenangkan BBQ untuk setiap kuartalnya
- Mengadopsi moto “left of zero” untuk fokus kepada tindakan pencegahan dan juga perencanaan
- Setelah mencapai 250 jam kerja pertamanya, karyawan baru diajak kembali kepada proses yang sudah dilalui untuk melihat apa yang mereka rasakan tentang keselamatan kerja dan apa yang harus dilakukan perusahaan secara berbeda
- Para supervisor memiliki sebuah annual safety retreat
- Karyawan baru tidak di ijinkan memasuki atau mengerjakan aktivitas yang berbahaya sampai mereka mendapatkan pelatihan yang benar-benar dari supervisor mereka
- Ada juga inspeksi mendadak berkaitan dengan OSHA
- Manajemen bertanggung jawab untuk “kegagalan” yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di area proyek
- Seluruh supervisor diminta untuk menghadiri sebuah kursus behavior-based safety
- Manajemen melakukan tur pekerjaan tanpa pemberitahuan
- “Safety” menjadi job tittle untuk seluruh supervisor
- Melakukan kunjungan ke rumah jika ada karyawan yang terluka
- Safety stand-downs dilangsungkan dua kali setahun untuk mengembangkan sebuah rencana yang strategis
- Tidak sama sekali mendukung aksi “diam ” untuk isu-isu keselamatan
- Pertemuan safety “town hall” dengan CEO dilangsungkan dua kali setahun
Kini kita setidaknya mendapatkan gambaran, mengapa perusahaan-perusahaan yang menjalankan ke-40 agenda keamanan area kerja ini dinobatkan menjadi perusahaan teraman di AS. Bagaimana, siap untuk meningkatkan keamanan kerja di perusahaan anda?***RR/RW