
Truk-truk kontainer terlihat meluncur ke pusat distribusi Nestle SA di India Utara, “memuntahkan” ribuan paket mie instan yang telah ditarik dari rak-rak toko. Seperti dilaporkan The Wall Street Journal, minggu ini Nestle India memang sedang dalam proses menghancurkan mie instan Maggi.
Hal ini lantaran pihak pemerintah India mengeluarkan larangan untuk produk mie instan tersebut karena ditemukan mengandung timbal dan penyedap rasa monosodium glutamate (MSG) yang melampaui batas aman.
Meskipun, produksi mie instan Maggi sudah ditarik kembali, Nestle sempat membantah temuan tersebut dan menantang pemerintah India, dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan India (FSSAI) di pengadilan.
Perusahaan mengatakan penarikan besar-besaran tersebut telah memakan biaya 50 juta dolar US dan perlu waktu beberapa bulan karena ada jutaan paket yang harus dihancurkan.
Salah satu Produsen makanan terbesar asal Swiss ini juga mengatakan bahwa akar masalah dari penarikan kembali (recall) tersebut adalah perbedaan pendapat terkait metodologi yang digunakan dalam menguji makanan.
Nestle yang sudah memiliki satu abad pengalaman melakukan bisnis di India, mengakui bahwa ketidakpastian regulasi merupakan fakta yang harus dihadapi banyak perusahaan yang melakukan bisnis di India, termasuk Nestle sendiri.
Meskipun menurut perusahaan, India memiliki potensi pasar yang besar dan jelas namun regulasi yang dikeluarkan terkadang membingungkan dan bertentangan dengan peraturan sehingga membuat banyak perusahaan berhat-hati dalam melakukan bisnis di negara tersebut.
“Ini bukan tempat yang mudah untuk melakukan bisnis. Dan kami menyadari itu,” kata Luca Fiercha, Kepala Supply Chain Nestle India. “Penarikan ini sendiri menjadi kejadian yang sangat rumit dan kompleks.”
Kabarnya, selang beberapa waktu setelah recall “Maggi” di India, Badan Pengawas Obat dan Makanan US (FDA) kemudian melakukan uji sampel untuk merek dagang tersebut. Namun, sampai saat ini hasil pengujian tersebut masih belum diketahui.
“Kami mengetahui bahwa FDA telah mengambil sampel dari Maggi yang diproduksi di India, dan kami telah meminta importir untuk memberitahu kami tentang hasil tes FDA,” kata juru bicara perusahaan, seperti dikutip Reuters.com.
Nestle sendiri tidak mengimpor atau mendistribusikan mie instan Maggi di AS. Menurut pernyataan juru bicara perusahaan, setiap produk mie Maggi yang ada di toko-toko AS bersumber dari pengecer atau diimpor melalui pihak ketiga.
Sedangkan dalam pernyataan terpisah, Nestle India mengatakan telah mengajukan judicial review ke Mahkamah Tinggi Bombay sebagai upaya untuk memperjelas metode negara melakukan pengujian mie instan yang mereka produksi.***
Sumber: blog.wsj.com