Salah satu perusahaan manufaktur kemasan terbesar di dunia, Rexam, berhasil membukukan penghematan sebesar 26 juta pound pada akhir 2012 lalu, atau sekitar 4,8 triliun rupiah jika dikonversikan kedalam kurs rupiah pada saat ini. Penghematan tersebut, diakui Rexam, berhasil mereka raih berkat implementasi metode Lean Manufacturing dan Six Sigma.
Perusahaan asal Inggris yang sebelumnya memenangkan penghargaan ‘Highly Commended’ Best Factory Award (BFA) pada 2009 lalu, pada 2012 kembali memenangkan penghargaan Shingo Prize, sebuah penghargaan yang diakui sebagai pengakuan global tertinggi untuk operational excellence, yang dianugerahkan kepada pabrik kaleng minuman Rexam di Águas Claras di Brazil. Lebih hebatnya lagi, dua pabrik Rexam lainnya di Brazil juga memenangkan penghargaan Shingo Silver Medal (pabrik Recife yang membuat bagian bawah kaleng minuman) dan Shingo Bronze Medal (pabrik Jundiaí yang membuat kemasan plastik untuk produk personal care).
“Ini adalah penghargaan fantastis dan merupakan kredit yang sangat berharga untuk tim di pabrik,” kata Jon Alder, Director Group Lean Enterprise di Rexam. “Shingo adalah penghargaan yang paling bergengsi di bidang operational excellence. Kami memiliki penghargaan kami sendiri untuk mendorong pabrik-pabrik melangkah di tangga excellence. Namun Shingo Prize, dengan proses dan penilaian yang independen, adalah puncak dari kebanggaan kami.”
Continuous Improvement di Rexam dengan Lean Six Sigma
Implementasi Lean Manufacturing dan Six Sigma telah memberikan kemampuan kepada Rexam untuk memangkas biaya secara signifikan. Seperti yang diakui oleh CEO Graham Chipchase, “Penghematan sebesar 26 juta pound tersebut dihasilkan dari optimasi operasional di tiga elemen utama.” Tiga elemen tersebut adalah:
- Material: efisiensi material yang digunakan dalam produksi, khususnya aluminium.
- Proses: optimasi proses dengan implementasi perkakas (tools) dan metodologi Lean Manufacturing dan Six Sigma untuk meningkatkan produktifitas dan mengurangi scrap.
- Sentralisasi: sentralisasi organisasi yang menangani procurement Rexam, yang membantu mereka memastikan pendayagunaan sumber daya globalnya.
Chipchase juga menyatakan bahwa Rexam sangat berhati-hati dengan penggunaan material, khususnya logam, yang memberikan pengeluaran signifikan sebagai biaya material.
“Dengan tool Lean dan Six Sigma, dan best practice yang kami pelajari dari industri global, kami berhasil meningkatkan kecepatan lini (produksi) di beberapa pabrik yang berhasil menurunkan biaya investasi dan penundaan ekspenditur,” lanjut Chipchase.
Rexam melaporkan peningkatan sebesar 2% dalam penjualan, menjadi 4,3 milyar pound, dan keuntungan pre-tax meningkat sebesar 1% atau sebesai 418 juta pound.***
Gambar: kinibiz.com