Ilustrasi: hbr.org
Ilustrasi: hbr.org

Otak manusia mulai bekerja saat mulai dilahirkan dan tidak pernah berhenti sampai Anda bangun dan berdiri untuk berbicara di depan umum” – George Jessel

Kapan terakhir kali Anda memikirkan bagaimana hasil presentasi Anda, apakah bisa dikatakan sukses? Apakah audience Anda benar-benar tertarik dan terlibat dengan apa yang Anda sampaikan saat presentasi?

Sebelum Anda menjawab pertanyaan di atas, ada fakta menarik yang harus Anda tahu lebih dulu tentang kebiasaan yang sebenarnya diaanggap mengganggu oleh audience saat mereka berada dalam sebuah presentasi. Berikut daftarnya menurut hasil survei sebuah lembaga manajemen asal Amerika:

  1. Terlalu membaca presentasi (teks book) (37%)
  2. Tidak memiliki pengetahuan atau menguasai bahan yang akan dipresentasikan (22%)
  3. Terlalu banyak menggunakan kata “ehhmm” atau “uuhhh” (16%)
  4. Presentasi yang terlalu lama (8%)
  5. Berbicara dengan suara yang membosankan / monoton (7%)
  6. Berbicara terlalu cepat atau tidak cukup keras (6%)
  7. Memiliki tampilan slide yang tidak interaktif (2%)
  8. Tidak menggunakan teknik visual (1%)
  9. Tidak membuat kontak mata (1%)

Semua daftar di atas merupakan hal yang dianggap mengganggu oleh audience, terutama 3 hal teratas.

Jadi, bagaimana Anda bisa membuat presentasi Anda sukses tanpa melakukan hal-hal di atas? Berikut tipsnya:

#1. Latihan

Secara natural, saat Anda akan melakukan presentasi maka Anda merasa perlu untuk menyiapkan diri Anda semaksimal mungkin. Salah satu caranya, yaitu dengan latihan. Secara berulang kali Anda akan berlatih untuk bisa membuat presentasi Anda sukses. Untuk sesi latihan itu, Anda bisa melakukannya langsung di tempat presentasi Anda. Minta beberapa teman atau kolega Anda untuk menjadi audience Anda sekaligus membantu Anda untuk merekam sesi latihan tersebut.  Hasil rekaman tersebut akan membantu Anda menilai bagaimana presentasi yang Anda lakukan, mulai dari tone suara Anda, waktu Anda menyampaikan materi per slidenya, ataupun trik-trik yang bisa Anda lakukan agar audience Anda tidak merasa  bosan. Practice makes perfect!

#2. Bangun antusiasme

Baca juga  Inovasi: Perjalanan Astra Isuzu menuju Operational Excellence

Banyak orang yang merasa gugup saat akan melakukan presentasi. Tapi, banyak juga yang punya cara untuk mengakali rasa gugup mereka. Cara yang paling banyak dilakukan adalah dengan mendengarkan lagu yang membangkitkan mood dan semangat, seperti lagu hip-hop misalnya. Menurut penelitian, energi dari mendengar lagu yang memiliki beat cepat dapat membuat Anda lebih energik dan antusias. Jadi, alih-alih Anda dipenuhi rasa gugup, cobalah untuk rileks dan mendengarkan lagu yang membangkitkan semangat dan energi Anda. Anda akan tahu bagaimana efeknya.

#3. Tiba lebih awal

Jangan mengambil resiko untuk datang “mepet” dengan waktu Anda akan melakukan presentasi. Lebih baik Anda memiliki cukup waktu untuk benar-benar mempersiapkan diri Anda sebelum waktu presentasi tiba. Misalnya, Anda bisa mengecek ruangan presentasi Anda mulai dari audio dan tata ruangannya, meet and greet dengan audience Anda, atau pergi ke restroom untuk sekedar menghilangkan rasa gelisah Anda. Manfaatkanlah waktu luang Anda ini dengan benar-benar baik.

#4. Ingat! Bahwa audience Anda sangat menanti dan tertarik dengan presentasi Anda

Salah satu ketakutan terbesar yang dipikirkan oleh banyak presenter sebelum presentasi adalah orang-orang akan diam-diam menertawakan jika Anda salah ‘melangkah’ saat presentasi. Tapi sayangnya, hal seperti ini tidak selalu terjadi dalam setiap presentasi. Justru, audience Anda sangat ingin melihat Anda berhasil membawakan presentasi tersebut dengan sukses. Jika kegelisahan kembali menghinggapi Anda, ingatlah bahwa audience Anda tidak ingin Anda “gigit kuku”.

#5. Tersenyum

Tersenyum dapat meningkatkan endorphin. Yaitu mengubah kecemasan dengan rasa tenang yang akan membuat Anda merasa baik terhadap presentasi Anda. Tersenyum juga menunjukkan kepercayaan diri dan antusiasme untuk orang banyak. Hanya saja, jangan tersenyum terlalu berlebihan.***

Baca juga  Transform Your Manufacturing Process with Lean Six Sigma

Bagaimana, berani mencoba?
Jangan ragu untuk ceritakan juga pengalaman menarik Anda saat presentasi di depan rekan-rekan kerja atau bos Anda!