Manajer yang baik selalu berusaha untuk mengendalikan biaya, terutama di dalam lingkungan manufaktur yang identik dengan proses produksi yang kompleks namun, tetap harus menciptakan produk yang berkualitas baik dan memiliki nilai tambah.
Tidak ada biaya yang lebih baik untuk dihilangkan selain biaya yang digunakan untuk produk yang berkualitas buruk. Sehingga, untuk menghilangkan waste biaya seperti ini, diperlukan pendekatan strategis demi tercapainya peningkatan kualitas produk dimulai dari lini produksi.
Berikut langkah-langkah yang bisa anda terapkan untuk meningkatkan kualitas produksi di lingkungan manufaktur:
Langkah 1: Terapkan Pola Pikir Kerja Tim
Kualitas tidak bisa ditingkatkan secara berkesinambungan oleh individu. Agar kualitas tetap langgeng dan dalam proses bisnis perubahan terus dilakukan, maka baiknya anda mengambil pendekatan berbasis kerja tim. Dengan melibatkan beberapa disiplin dalam mencari cara terbaik meningkatkan kualitas, maka anda pun akan memperoleh berbagai perspektif. Dan penting juga pengetahuan tentang sejarah yang ada dalam proses bisnis. Mengapa menggunakan proses yang sekarang ini berlangsung? Dengan mempertimbangkan sejarah dan beberapa perspektif, perbaikan yang solid dapat diperoleh.
Langkah 2: Definisikan Kualitas dari Perspektif Konsumen
Cukup sering, staf di dalam lingkungan manufaktur ingin membuat produk “lebih baik” tetapi tidak benar-benar memahami bagaimana caranya. Dengan biaya tambahan, maka dipastikan perusahaan akan hampir selalu bisa membuat produk lebih baik. Namun, apakah dengan biaya tambahan ini, produk yang dibuat sudah benar-benar sesuai dengan yang diinginkan pelanggan? Perusahaan harus menerapkan fungsi Voice of Customer dengan optimal, biasanya bisa dari divisi penjualan atau pemasaran. Gunakan perspektif pelanggan untuk menentukan produk terbaik apa yang diinginkan pelanggan anda, sehingga anda bisa membuat standar tertentu dan menyesuaikannya dengan biaya yang akan dikeluarkan.
Langkah 3: Kembangkan Pemahaman Organisasi akan Biaya untuk Kualitas
Biaya untuk melakukan perbaikan atau waste melalui observasi langsung di lapangan, biasanya akan lebih tinggi daripada biaya untuk memperbaiki sumber masalah itu sendiri. Sehingga sangat penting memberikan pemahaman dengan memberikan training kepada para staf di lini produksi tentan biaya yang digunakan untuk melakukan perbaikan. Jadi, setelah para staf memahami perspektif tersebut, keinginan untuk menemukan akar penyebab masalah akan bisa dikembangkan.
Langkah 4: Pecahkan Masalah Hingga ke Akarnya
Seringnya, organisasi membuat pemecahan masalah hanya sebatas penyelesaian di permukaannya saja, tanpa tau bahwa sebenarnya, akar penyebab masalah lah yang harusnya dihilangkan. Untuk dapat mengetahui akar penyebab masalah, anda bisa menambahkan langkah-langkah pemeriksaan mutu untuk membuat proses menghilangkan waste lebih efisien. Selain itu, pemahaman akan pentingnya menemukan akar penyebab masalah juga harus dikembangkan dalam sebuah kerja tim.
Langkah 5: Terapkan Disiplin yang Kuat dalam Menjalankan Proses
Selama proses meningkatkan kualitas ini, hal yang sangat penting adalah disipilin yang kuat dalam menjalankan proses. Tanpa kerjasama tim yang solid dan antisipasi perubahan yang diluar dugaan juga bisa berakibat pada kualitas produk yang buruk. Selain itu, penting juga bagi organisasi untuk konsisten menjalankan proses yang sekarang ini sedang dijalankan. Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa baik proses ini bekerja dalam beberapa waktu tertentu. Sehingga, organisasi dapat menentukan perubahan apa yang paling cocok dalam situasi yang ada sekarang.***