“Time waste differs from material waste in that there can be no salvage.” –  Henry Ford

Saya teringat dengan salah satu quote dari Henry Ford ini ketika merapikan meja kantor, tepat sehari sebelum saya mengambil libur untuk cuti tahunan saya. Sejenak saya mengingat perjalanan tahun ini, dan kemudian teringat akan perjuangan panjang yang telah kami lalui untuk mencapai target perusahaan. Saya sangat menyadari bahwa proses tidak selalu berjalan lancar. Tantangan selalu menghantam di setiap celah yang mungkin.

Selain tim yang kuat, pengalaman kami mengatakan bahwa peran pemimpin dalam hal ini adalah mutlak. Pemimpin harus mampu membuat mekanisme kontrol dan penyelesaian masalah sehingga tim tidak kehilangan momentum-momentum penting dalam bisnis,  mengingat bahwa  tidak ada yang bisa diselamatkan ketika pemborosan waktu terjadi. Selanjutnya, yang ingin kami sampaikan adalah pemimpin di masa depan harus memahami semua kondisi di atas, juga harus memiliki kematangan kemampuan di berbagai bidang. Seperti yang dikatakan Larry Fast, author The 12 Principles of Manufacturing Excellence, A Lean Leader’s Guide to Achieving and Sustaining Excellence, 2nd. Edition dalam sebuah artikelnya untuk industryweek bahwa pemimpin masa depan harus memiliki setidaknya 7 kemampuan berikut ini :

  1. Etos kerja yang kuat. Prinsipnya sederhana, kita tidak dapat berharap lebih banyak kepada orang lain melebihi kesediaan kita untuk melakukannya sendiri.
  2. Bersedia melakukan apapun untuk menyelesaikan pekerjaan. Ini membantu Anda dalam mengkomunikasikan antara harapan yang tinggi dengan komitmen perusahaan terhadap metrik kinerja yang ingin dicapai.
  3. Sikap “can do” untuk menantang, menunjukkan energi yang tinggi untuk menghilangkan paradigma lama dalam bisnis. Seperti dikatakan oleh Joel Barker : Mereka yang mengatakan itu tidak dapat diselesaikan perlu dikeluarkan dari jalan orang-orang yang sudah melakukannya.
  4. Rasa urgensi yang tajam. Selain itu juga harus memiliki hasrat untuk menyelesaikan masalah dan memiliki dedikasi tinggi untuk selalu menggunakan proses yang baik untuk menghilangkan akar masalah.
  5. Disiplin untuk selalu bekerja dengan prioritas. Menggunakan Pareto (aturan 80-20) untuk menangani beberapa masalah yang paling signifikan, yaitu, yang memiliki dampak nyata / leverage untuk meningkatkan bisnis bagi pelanggan, pemegang saham, karyawan.
  6. Sistem manajemen “sound time”. Waktu adalah satu-satunya sumber daya yang dimiliki oleh semua orang, dengan jumlah yang sama. Seberapa efektif kita menggunakan sumber daya langka ini memiliki dampak besar terhadap kesuksesan atau kegagalan kita sebagai seorang pemimpin.
  7. Kemampuan memimpin dengan memberi contoh. Jadilah model untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mengubah cara orang berpikir, berperilaku, dan bekerja. Anda harus bisa mendidik, melatih, berkomunikasi, menjadi mentor untuk mengembangkan orang-orang di organisasi Anda.
Baca juga  Siklus Lima Langkah untuk Transformasi Perusahaan

Dan satu lagi yang tidak kalah penting,  “Sukses bukanlah kunci menuju kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci menuju sukses. Jika Anda menyukai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses. ” seperti dikatakan oleh Albert Schweitzer.

 

Sumber : IndustryWeek