Hari Jum’at pagi (21/1) publik dikejutkan dengan terjadinya kecelakaan tragis di Muara Rapak, Balik Papan, Kalimantan Timur. Tragedi ini disebabkan karena truk kontainer yang mengalami rem blong di turunan jalan sehingga menabrak sejumlah kendaraan yang sedang berhenti menunggu pergantian lampu merah. Diberitakan bahwa kecelakaan ini memakan 36 korban dengan rincian 4 orang meninggal dunia, 1 orang dinyatakan kritis, dan korban lainnya mengalami luka-luka.

Dibutuhkan Solusi

Excellent people, kecelakaan yang diakibatkan oleh truk (akibat rem blom) tidak terjadi sekali dua kali sehingga muncul istilah Tragedi Rapak. Namun demikian, nampaknya tidak cukup mudah untuk diantisipasi. Oleh karena itu, publik pun terus beropini tentang siapa yang layak disalahkan? Siapa yang harus bertanggungjawab? Benarkah ini kelalaian ‘sopir’ semata? Mitigasi apa yang seharusnya segera dilakukan oleh pihak berwenang?

Mungkin beberapa dari kita sangat yakin bahwa kesalahan sepenuhnya ada di sopir, dalam hal ini kompetensi sopir dalam membawa kendaraan bermuatan besar tersebut seakan layak dipertanyakan. Namun demikian, tidak sedikit yang berpendapat bahwa kecelakaan tersebut bukan hanya kesalahan sopir, namun ada andil dari beberapa pihak lain termasuk pemilik kendaraan yang menjadwalkan perawatan kendaraan secara berkala.

Tentu saja spekulasi dan diskusi yang sudah dilakukan tidak untuk saling menyalahkan ya excellent people, namun untuk membangun kesadaran akan keselamatan bersama dan juga untuk mengetahui akar penyebab kecelakaan sehingga di masa datang kecelakaan yang serupa tidak terjadi lagi.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan perlu adanya langkah mitigasi dalam menyikapi kejadian kecelakaan truk kontainer di Balikpapan. Penanganan yang dimaksudkan diantaranya adalah perubahan rekayasa lalu lintas jangka pendek melalui pembangunan jalur evekuasi sementara di sebelah kiri dan jangka panjang melalui pembangunan fly over. Selain itu juga akan diberlakukan pembatasan operasional kendaraan barang yang pada pukul 22.00 WITA hingga 05.00 WITA yang mengacu pada peraturan Wali Kota Balikpapan

Baca juga  Pertamina Satu-satunya Perusahaan Indonesia di Fortune Global 500

Mengutip Republika, Dirjen Budi menyebut adanya temuan yang menunjukan ketidaksesuaian dengan spesifikasi asli kendaraan. Saat ini pihaknya sedang masih memastikan dengan berkoordinasi dengan KNKT dan pihak kepolisian karena penyebab pastinya masih dalam tahap investigasi. Dengan adanya kejadian tersebut, Budi meminta kerja sama peran dari para pengusaha truk dan pemilik kendaraan logistik untuk mengutamakan aspek keselamatan. Selain itu juga menghindari muatan dan dimensi yang berlebih. 

Pentingnya Disiplin Perawatan 

Excellent people, perawatan tentu menjadi aspek utama yang harus diperhatikan dalam setiap pekerjaan yang berkaitan dengan mesin. Sebab itu, dalam dunia manufaktur digunakanlah satu konsep populer bernama Total Productive Maintenance atau TPM.

Dalam konsep TPM, pemeliharaan mesin merupakan fokus dan bagian penting dalam bisnis. Dalam implementasinya, tanggung jawab untuk pemeliharaan preventif ini diserahkan kepada orang yang mengoperasikan peralatan atau dengan kata lain menempatkan orang yang paling akrab dengan mesin untuk bertanggung jawab atas perawatannya. Dalam kasus truk tadi maka operator atau sopir harus ikut andil dalam perawatan.

TPM dikenal sebagai program yang menekankan pemeliharaan yang dijalankan secara proaktif dan preventif untuk memaksimalkan efisiensi operasional peralatan melalui pemberdayaan operator. Secara konsep TPM menawarkan Tiga Total, yaitu pertama total efektivitas atau efektivitas mesin secara keseluruhan; kedua yaitu total sistem perawatan mulai dari peralatan atau mesin dirancang sampai dijual; ketiga adalah total partisipasi, dalam artian semua karyawan dan semua divisi dari operator sampai top management harus terlibat. Menarik bukan?

Ingin tahu lebih lanjut tentang TPM? Atau ingin tahu langkah-langkah untuk mendapatkan Tiga Total di atas? Yuk bergabung di pelatihan TPM dari SSCX tanggal 10 – 11 Februari 2022. Informasi lebih lanjut langsung saja hubungi tim SSCX di nomor WA  http://wa.me/628175763021 atau kunjungi website www.sscxinternational.com.