
DFSS, Tujuan dan Implementasinya
Sebagian besar dari kita tentunya telah mendengar tentang DMAIC, yang merupakan abreviasi dari Define – Measure – Analyze – Improve – Control. DMAIC merupakan fase-fase yang wajib dijalankan dalam setiap proyek Lean Six Sigma. Dalam beberapa definisi, banyak orang mengaitkan antara DMAIC dengan DFSS atau DMADV. Sebenarnya apakah perbedaan dari ketiga abreviasi tersebut?
Metodologi DMAIC sangat umum digunakan dalam inisiatif Lean Six Sigma. DMAIC diterapkan dalam proyek yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses, dalam proses yang saat ini telah berjalan (namun belum efektif). Sedangkan DFSS atau DMADV lebih banyak digunakan pada saat perancangan (atau perancangan ulang) suatu produk atau proses yang belum berjalan.
Ketika tool Lean Six Sigma pada umumnya berfungsi untuk memperbaiki proses agar berjalan dengan efisien dan sesuai fungsi, fungsi DFSS lebih kepada menentukan kebutuhan pelanggan, kebutuhan bisnis, dan “memberikan” apa yang dibutuhkan tersebut didalam produk atau proses yang diciptakan.
Penggunaan DFSS relevan untuk menciptakan sistem atau produk yang kompleks, terutama jika belum ada produk / proses sejenis yang dijalankan sebelumnya. DFSS lebih mengarah kepada penciptaan proses daripada perbaikan proses.
Tidak seperti fase DMAIC, fase dan langkah-langkah dalam metode DFSS tidak terjabarkan secara universal. Hampir di setiap perusahaan dan konsultan memiliki langkah DFSS yang berbeda-beda. Perusahaan biasanya mengaplikasikan DFSS yang sesuai dengan bisnis, industri dan kebudayaan internal mereka. Seringkali perusahaan dibantu oleh konsultan bisnis dan manajemen dalam menyusun metode DFSS mereka. Karena itulah, DFSS sebetulnya lebih merupakan sebuah pendekatan alih-alih metodologi yang terdefinisi.
Level sigma yang diharapkan dari sebuah produk atau jasa yang dibuat dengan DFSS adalah 4.5 (tidak lebih dari 1 defect per thousand opportunities), namun dapat meningkat menjadi 6 Sigma atau lebih, bergantung kepada produknya. Untuk memproduksi barang atau jasa yang minim cacat harus didukung pula oleh pemahaman akan ekspektasi dan kebutuhan pelanggan (CTQ) sebelum rancangan rampung dan dijalankan.
DFSS berfungsi untuk menghindarkan proses manufaktur atau pelayanan dengan menggunakan teknik Voice of Customer yang lebih kompleks dan teknik proper system engineering untuk menghindari masalah pada proses. Ketika dikombinasikan, kedua metode tersebut akan membantu memenuhi kebutuhan pelanggan dan menciptakan sistem engineering yang dapat meningkatkan kualitas produk dan efektifitas jasa di mata pelanggan.
Tools yang digunakan dalam fase DFSS beragam dan tentunya disesuaikan dengan tujuan dari DFSS sendiri, yaitu menciptakan output yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan pelanggan. Beberapa tools yang sering digunakan yaitu:
- Quality Function Deployment (QFD)
- Axiomatic Design (tools desain yang menggunakan metode matriks)
- TRIZ (tools untuk problem solving / theory of inventive problem solving)
- Design for X
- Design of Experiments (DoE)
- Taguchi Methods (metode statistik untuk meningkatkan kualitas produk)
- Failure Modes and Effects Analysis (FMEA)
- Error Proofing
- Dan sebagainya.
DMADV atau DFSS?
DMADV adalah metodologi yang kerap disamakan dengan DFSS. DMADV adalah:
Define – mendefinisikan tujuan proyek dan kebutuhan / permintaan pelanggan.
Measure – mengukur dan menentukan kebutuhan dan spesifikasi pelanggan. Mengadakan perbandingan dengan kompetitor dan proses yang serupa dalam industri yang sama.
Analyze – analisa pilihan-pilihan yang ada dalam menjalankan proses untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Design – menjabarkan rancangan proses dengan mendetail untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Verify – memverifikasi performa perancangan dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Fungsi dan tujuan DMADV serupa dengan DFSS, yaitu menciptakan proses atau output yang efektif dan berkualitas tinggi untuk menghadirkan lebih banyak value bagi pelanggan. Hanya perbedaannya, DMADV memiliki serangkaian fase yang lebih metodis dan terdefinisi seperti halnya DMAIC.
Comments are closed.