TANGERANG – Salah satu ruang executive lounge di JW Sky Lounge, Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta dilalap api Minggu (5/7/2015) lalu. Kebakaran yang diduga berasal dari oven di JW Sky Lounge itu membuat bandara harus mematikan sistem online dan kegiatan operasional di Terminal 2E dan sekitarnya. Sistem online diganti dengan sistem manual atau offline.
Seperti dilansir dari Kompas.com, peralihan sistem tidak bisa dilakukan begitu saja. Ada sejumlah persiapan yang harus dilakukan pihak bandara, mengingat ada sekitar 50 penerbangan domestik dan enam penerbangan internasional maskapai Garuda Indonesia yang belum berangkat hingga pukul 11.40 WIB.
Musibah kebakaran ini juga menyebabkan penumpukan penumpang di lantai satu Terminal 2, khususnya di lift dan tangga untuk naik ke lantai 2. Penumpang memang harus naik ke lantai 2 untuk masuk ke tempat check in di Terminal 2. Sementara tempat terjadinya kebakaran juga berada di lantai dua, sehingga penumpang ditahan di satu lokasi agar tidak terkena asap kebakaran yang sudah mengepul di beberapa ruangan.
Kepadatan mencapai puncaknya sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, penumpang kebingungan dan tidak tahu harus bertanya pada siapa. Salah satu petugas customer service mobile yang berada di lokasi juga mengaku tidak tahu harus berbuat apa. Mereka mengaku belum mendapat informasi dan instruksi untuk mengarahkan penumpang.
Volume pengeras suara yang kecil juga dikeluhkan oleh penumpang. Semua penumpang Garuda Indonesia mengaku hanya bisa pasrah menunggu informasi dari pihak bandara, tapi ada juga penumpang yang gelisah karena informasi yang minim.
“Saya ke Denpasar satu jam lagi. Ini malah katanya ada penerbangan pagi belum bisa masuk juga sampai sekarang, saya bisa-bisa baru berangkat nanti malam lagi,” kata Surya (32), warga asal Cipondoh, Tangerang.
Kira-kira pukul 10:30 WIB, penumpukan penumpang mulai terurai. Para petugas bandara bergerak ke lokasi check-in, membawa alat-alat yang akan digunakan untuk check-in manual. Penumpang hanya perlu menunjukkan kode booking di tiket mereka untuk diverifikasi secara manual oleh petugas.
Penumpang yang terbang melalui Terminal 2E untuk penerbangan domestik Garuda Indonesia dialihkan ke Terminal 2F. Kepadatan penumpang-pun mulai berkurang. Hingga pukul 11.50 WIB, penumpang sedikit demi sedikit sudah bisa masuk ke ruang check-in dan menunggu penerbangan. Menurut petugas Garuda Indonesia, Andi, belum ada penerbangan Garuda Indonesia yang diterbangkan. Pihak maskapai akan mengoperasikan dua pesawat air bus untuk mengakomodir penumpang yang delay. Satu pesawat air bus memiliki kapasitas empat kali lebih besar daripada pesawat ukuran sedang yang biasa digunakan.***
Sumber: Kompas.com
Foto: Tempo.co