Membangun pemahaman dan keyakinan adalah perjalanan pribadi bagi setiap individu. Namun, beberapa pengalaman dapat membantu mereka memproyeksikan masa depan dan memanfaatkan seluruh kemampuan dan keterampilan untuk berubah. Menurut Alison Jenkins, seorang associate partner dari Mc. Kinsey terdapat empat cara yang dapat membantu para pemimpin di organisasi menjadi lebih baik.
Memahami kebutuhan untuk berubah
Banyak organisasi melibatkan pihak eksternal ataupun internal untuk membantu para pemimpin mereka melihat potensi transformasi dalam organisasi dan bagaimana membuatnya berbeda dari kondisi saat ini. Namun, biasanya ini hanya berfokus pada pergeseran kebiasaan yang terjadi di garis depan, dimana langkah kritikal sebenarnya adalah membantu para pemimpin senior memahami bagaimana dan mengapa mereka harus mengubah perilaku mereka sendiri untuk memperkuat dan mempertahankan perubahan seperti yang ingin mereka lihat. Perusahaan yang bertrasnformasi saat ini memulai perjalanan pembelajaran setiap eksekutif dengan menilai kepemimpinannya saat ini, memberikan analisa berdasarkan bukti untuk menunjukkan kepada para pemimpin seberapa baik mereka memberikan arahan, memecahkan masalah, dan mengembangkan anggota tim. Ini akan mendorong keyakinan yang jauh lebih besar bagi para pemimpin untuk menggunakan konsep manajemen baru dalam mengatasi masalah dalam pekerjaan mereka sendiri.
Membantu pemimpin belajar
Begitu para pemimpin siap berubah, mereka akan membutuhkan dukungan untuk membangun keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk sukses. Sebagian besar organisasi mengembangkan program pembelajaran kepemimpinan yang terstruktur untuk mengatasi kebutuhan ini. Umumnya, pelajar dewasa mempertahankan sekitar 10 persen dari apa yang mereka pelajari dalam kuliah, tetapi dua pertiga dari apa yang mereka pelajari adalah dengan mempraktekkannya, jadi program ini penting termasuk perpaduan pengalaman belajar. Oleh karena itu, organisasi perlu mengembangkan program pembelajaran untuk para pemimpin di semua tingkatan, mulai dari supervisor hingga eksekutif puncak, pembelajaran berkelompok, dan kerja lapangan yang didukung oleh pelatih internal berpengalaman.
Membangun infrastruktur pendukung
Begitu para pemimpin telah membuat langkah awal kepimpinan dengan cara yang baru, organisasi harus memberikan infrastruktur yang dapat memperkuat perilaku ini. Idenya yaitu menciptakan transparansi untuk melihat apakah cara yang mereka lakukan selaras dengan prinsip dan perilaku yang diinginkan. Selain itu, organisasi perlu menyesuaikan sistem bakat, khususnya model kompetensi, penilaian kinerja, program pengembangan kepemimpinan, kompensasi, dan promosi, untuk memastikan bahwa mereka menghargai perilaku yang diinginkan. Indikator kinerja standar tetap penting untuk memenuhi target bisnis. Namun seiring waktu, indikator perilaku — seperti seberapa baik pemimpin mengembangkan orang-orangnya memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan tentang target yang seharusnya dengan baik.
Mengikuti teladan yang bagus
Dalam organisasi besar, CEO adalah titik fokus yang jelas, tetapi tidak setiap CEO akan segera mengadopsi perilaku baru. Memang, sama pentingnya dengan dukungan CEO, survei McKinsey baru-baru ini menggarisbawahi bahwa pembeda kesuksesan transformasi adalah keterlibatan manajer lini dan karyawan garis depan, bukan CEO. Sebaliknya, para pemimpin dapat menemukan model peran mereka di banyak tempat — di antara pemimpin senior mereka sendiri atau rekan tim yang sedang mengalami transisi yang sama. Sementara setiap pemimpin individu perlu terhubung dengan model peran yang secara pribadi menginspirasi mereka, organisasi dapat meningkatkan kemungkinan kecocokan dengan mengidentifikasi dan mendukung model peran potensial.
Memimpin organisasi melalui perubahan tidak cukup dengan sekedar memberitahu orang-orang apa yang harus diubah. Tetapi juga mewujudkan perubahan dengan pembelajaran yang terus dilakukan tidak terkecuali pemimpinnya, yaitu belajar bagaimana menciptakan organisasi yang dapat terus berevolusi dan berkembang seiring waktu.