Kredit foto: THE NATION Thailand Portal

Indonesia harus mengalahkan Thailand jika ingin menjadi produsen mobil terbesar di kawasan ASEAN.

Industri manufaktur mobil Indonesia menempati urutan kedua di Asia Tenggara berada tepat di belakang Thailand. Saat ini kapasitas total produksi mobil yang dirakit di Indonesia masih di kisaran angka dua juta unit per tahun dengan penjualan domestik di atas 1 juta unit.

Meskipun menempati urutan pertama untuk penjualan domestik mengalahkan pasar domestik Thailand yang hanya menyerap 700.000 an unit. Namun, secara keseluruhan produksi Indonesia masih berada di bawah Thailand. Hal ini dikarenakan produksi mobil di Thailand tidak hanya diserap oleh pasar domestik tetapi juga mampu dieksport ke beberapa negara lain.

Untuk menggeser posisi Thailand tentu bukanlah hal yang mudah, diperlukan effort yang cukup besar. Namun, ini tentu bukanlah hal yang mustahil. Ada beberapa hal yang harus dilakukan, apa saja itu?

1. Mengembangkan Industri Komponen Mobil

Indonesia belum bisa lepas dari investasi asing langsung, didominasi oleh Jepang sebagai pabrikan pemilik fasilitas manufaktur. Di tahun 2016,  produksi mobil di Indonesia 1,1 juta unit, tertinggal dari Thailand yang memproduksi 1,9 juta unit. Melihat potensi pasar nampaknya tidaklah cukup, dibutuhkan industri komponen lokal yang turut mendukung. Pengembangan lokal konten akan memacu dan meningkatkan daya saing sektor manufaktur serta mendukung peningkatan konsumsi otomotif secara masif. Industri nasional yang kuat akan membuat ketergantungan terhadap impor yang dipengaruhi oleh fluktuasi kurs dollar dapat diminimalisasi. Neraca dagang yang positif juga dapat tercapai. Sementara bagi produsen otomotif, nilai tambah berupa kestabilan harga produksi dapat diperoleh.

2. Menambah Varian Produk

Penambahan model mobil diperlukan agar Indonesia bisa bersaing dengan Thailand. MPV menjadi andalan saat ini di Indonesia, tetapi pasar global tentu tidak hanya membutuhkan MPV. Dikutip dari viva.co.id, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan bahwa model mobil yang di ekspor Thailand beragam, mulai dari sedan, MPV, hingga yang paling banyak adalah mobil pikap. Bagaimana Indonesia menyamai atau mungkin menyaingi Thailand secara keseluruhan dalam industri otomotif?

Baca juga  Jaga Performa, Bukit Asam perkuat efisiensi operasi dan produksi

Menurut Yohannes, salah satu cara yang paling mungkin dilakukan untuk membuat Indonesia bisa bersaing dengan Thailand, yakni dengan menambah jenis mobil yang diproduksi atau dirakit secara lokal di Tanah Air. Yang lebih komplit, merambah ke semua segmen mobil, contohnya sedan.

3. Menciptakan Iklim Industri yang Mendukung

Manufaktur merupakan sektor yang vital bagi perekonomian. Berdasarkan data BPS,  pada kuartal III tahun 2017, industri manufaktur non-migas mencatat pertumbuhan industri year-on-year sebesar 5,49 persen, sementara pertumbuhan industri kumulatif year-on-year sektor ini di Kuartal ketiga 2017 telah mencapai 4,71 persen. Untuk meningkatkan produksi dan penjualan manufaktur tidak terkecuali otomotif di Indonesia, perlu kerjasama serta pemahaman visi dan misi antara pemerintah dengan pelaku usaha. Pemerintah perlu memberikan insentif terutama kenyamanan berinvestasi bagi para investor. Di sisi lain juga perlu adanya upaya untuk memunculkan produsen lokal yang mampu meramaikan pasar. (berbagai sumber)