Sebuah perusahaan desain interior pesawat terbang, Molon Labe Designs, telah merancang konsep khusus berupa sliding seat; kursi pesawat di sisi paling luar (barisan kursi di sebelah gang/aisle) dapat digeser kedalam untuk memberikan space lebih banyak bagi penumpang yang sedang memasuki pesawat. Konsep ini diharapkan akan membantu memangkas waktu boarding. Namun, benarkah cara ini efektif?
Logikanya, space yang lebih luas pada gang akan membantu penumpang menaiki pesawat dengan lebih cepat, nyaman dan efisien, karena dua orang dapat berjalan berdampingan. Gang yang lapang juga akan memberikan kenyamanan bagi traveller yang membawa anak kecil, atau bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Molon Labe Designs mengklaim, ketika kursi digeser masuk kedalam, lebar gang akan bertambah dari 19” menjadi 43”, untuk mengatasi bottleneck pada saat boarding.
Konsep tersebut memang terlihat sempurna dalam teori, namun implementasinya membutuhkan perombakan sistem boarding yang akan mengubah sistem seating di pesawat. Kursi slide yang berada di sisi gang juga bisa jadi tempat terburuk untuk menghabiskan waktu penerbangan. Ditambah lagi, mengingat kecenderungan perusahaan penerbangan yang membutuhkan waktu lama untuk memutuskan penambahan fasilitas yang “ekstentrik”, seperti Wi-Fi misalnya, perombakan sistem seating mungkin belum akan menjadi prioritas utama.
Benarkah dapat disimpulkan bahwa sistem sliding seat belum bisa kita temui dalam waktu dekat ini? Dan jika memang bisa, dapatkah sistem tersebut berfungsi dengan baik? Atau adalah solusi yang lebih baik untuk masalah efisiensi proses boarding?