Komisaris utama PT Paragon Technology and Innovation, Dr. (HC). Dra. Nurhayati Subakat, Apt membagikan kisah perjalanan dan rahasia sukses Paragon secara langsung di acara OPEXCON.
Mengawali presentasinya Nurhayati menceritakan perjalanan Paragon dari awal berdiri di tahun 1985 sebagai industri rumahan dengan 2 orang karyawan hingga kini menjadi perusahaan kosmetik terbesar yang menaungi 6 brand populer Puteri, Wardah, Make Over, Emina, Kafh, dan Labore dengan 10 ribu karyawan dan memiliki R&D paling luas di Indonesia.
Euromonitor International InCosmetics Paris 2016 menempatkan Wardah di urutan keenam dalam daftar Global Fastest Growing Brand. Wardah merupakan brand Indonesia yang pertama masuk ke dalam kategori ini, hal tersebut karena pertumbuhan Wardah yang sangat cepat. Dan tidak berhenti disitu, Paragon terus berkembang menjadi market leader kosmetik di Indonesia, menjadi pemimpin pasar makeup dan moisturizer nomor satu.
Bertumbuh dengan 5 Nilai Inti
Lebih lanjut Nurhayati menjelaskan kunci yang mengantarkan Paragon menjadi sukses. Menurutnya, lima inti ini membantu Paragon menjadi perusahaan yang bermanfaat, bertumbuh, dan berkelanjutan dengan kebermaknaan dalam setiap prosesnya. Adapun lima nilai inti tersebut adalah:
Pertama, Ketuhanan. “Maksudnya ketuhanan tentu meyakini keberadaan Tuhan kemudian bekerja dengan sungguh-sungguh sebagai bagian dari ibadah. Dan juga dengan ketuhanan kita optimis setiap kesulitan ada kemudahan itu yang saya alami dalam perjalanannya. Kemudian tentu dengan ketuhanan konsisten menjaga kejujuran, bertanggung jawab dab dapat dipercaya. Kemudian juga senantiasa menghargai perbedaan keyakinan, menebar kebaikan dan mencegah keburukan,” jelasnya,
Kedua, Kepedulian. “Untuk menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan kolaborasi jadi senantiasa memberi manfaat dan inspirasi positif bagi sesama dan lingkungan dalam setiap aktivitas, bagaimana kita bermanfaat bagi orang lain, berupaya saling memahami dan saling peduli dengan seluruh tim.”
Ketiga, Kerendahan hati. “Menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, perilakunya kita tidak boleh sombong selalu mengoptimalkan sumber daya yang ada sesuai kebutuhan dan keadaan tanpa berlebihan (sederhana), saling menghormati dan menghargai perbedaan demi kepentingan bersama. Dan kemudian memakai ilmu padi (tambah berisi tambah merunduk), bersemangat dan rendah hati untuk belajar kapan saja dan dimana saja dan dari siapa saja dan selalu haus ilmu.”
Keempat, Ketangguhan. “Menjalani hidup dengan penuh suka cita dan daya juang tinggi, yaitu berani, sabar, dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan tentu bertekad kuat, disiplin, dan ulet dalam menjalankan proses hingga tuntas, kemudian juga penuh semangat menghasilkan karya-karya terbaik tanpa batas.”
Kelima, Inovasi. “Selalu mengembangkan hal baru yang lebih baik untuk memenuhi dan melampaui harapan pelanggan. Jadi kami selalu menyampaikan kepada tim bagaimana kita memenuhi, melebihi harapan pelanggan, kemudian kita visioner dan kreatif dalam menciptakan terobosan untuk menjadi yang terdepan, berpikiran terbuka dalam menggali dan mengolah beragam informasi secara analitis dan sistematis. Dan antisipatif, gesit, dan responsif dalam menghadapi setiap perubahan.”
Nurhayati juga menyampaikan kesimpulan dari perjalanan sukses Paragon adalah marketing mix (4+1)P, “Product yang bagus, Harga (Price) yang bersaing, Placement, Promotion, kemudian seperti yang saya ceritakan perjalanan tadi ada P satu lagi yang sangat menentukan adalah Pertolongan Allah SWT,” terangnya.
Beroperasi Penuh di Masa Pandemi
Pada masa pandemi, protokol kesehatan menjadi nomor satu di Paragon. Keseriusan perusahaan dalam menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan ini pun diapresiasi oleh tiga Menteri sekaligus, Pada bulan Agustus lalu, Paragon mendapatkan kunjungan dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Bpk. Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Bpk. Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Bpk. Agus Gumiwang Kartasasmita.
Kunjungan ketiga Menteri kabinet Indonesia Maju ke pabrik Paragon di Kawasan Industri Jatake Tangerang untuk melihat secara langsung penerapan protokol kesehatan pada industri lokal. Dalam kunjungannya, para Menteri menyampaikan apresiasi karena Paragon dapat menjalankan bisnis dengan sistem dan disiplin yang baik di tengah pandemi. “Disini beliau menyampaikan ini adalah contoh industri yang berjalan 100 persen dan karyawannya pun tetap terjaga jadi kami tidak pernah tutup selama pandemi tetap jalan dan alhamdulillah karyawan tetap terjaga,” jelas Nurhayati kepada peserta OPEXCON.
Lebih lanjut, berkat kolaborasi yang berjalan baik antara generasi senior dan junior membuat Paragon menjadi perusahaan yang agile dan bergerak cepat seperti perusahaan start up dengan memiliki pengelolaan yang baik meskipun dihadapkan banyak tantangan di tengah pandemi. Perusahaan terus mendorong agar tidak lagi ada silo-silo dan agar semua orang memiliki tanggung jawab bersama. Kemudian untuk memotivasi tim bersemangat melakukan inovasi dan perbaikan, Paragon setiap tahunnya mengadakan lomba atau kompetisi inovasi untuk mengingatkan semua Paragonian akan pentingnya terus menjadi lebih baik. Upaya ini juga sebagai sarana internalisasi culture organisasi di semua level dari atas hingga bawah.