Lean Manufacturing yang dikenal sebagai salah satu strategi manajemen untuk meningkatkan efisiensi di lini manufaktur atau produksi memiliki beberapa pendekatan dalam penerapannya. Penghilangan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah (waste) menjadi fokus utama dalam penerapan Lean Manufacturing di dalam organisasi.

Proses menghilangkan waste ini tidak terlepas dari teknik problem solving untuk mengidentifikasi akar masalah. Fase untuk menyelesaikan masalah ini dikenal dengan DMAIC – Define, Measure, Analyze, Improve, Control.

DMAIC adalah sebuah teknik pemecahan masalah (problem solving) hasil dari sinergi metode Lean dan Six Sigma. Biasanya, DMAIC digunakan, saat organisasi membuat tim untuk melakukan perbaikan di area kerja tertentu atau biasa disebut tim proyek.

Untuk membantu anda lebih memahami proses apa saja yang dilakukan dalam DMAIC ini, berikut penjelasan apa saja yang dilakukan dalam setiap fase dalam DMAIC.

DEFINE

Dalam tahap “Define” ini, tim harus memahami dengan jelas, masalah apa yang ingin diselesaikan atau proyek perbaikan apa yang ingin dilakukan. Tool yang digunakan dalam fase define ini akan memberikan landasan yang stabil bagi proyek. Di fase ini project leader harus membuat
“Project Charter”, membuat gambaran luas dari proses yang akan dilalui, dan mulai memahami keinginan pelanggan. Fase ini merupakan fase paling penting dari metode Lean Six Sigma, dimana project leader harus menentukan garis besar mengenai upaya apa yang akan mereka dan pihak manajemen lakukan.

MEASURE

Fase “Measure” merupakan fase dimana proses diidentifikasi dan didokumentasikan. Langkah-langkah proses serta input dan output yang menyertainya diidentifikasi. Sistem pengukuran dikembangkan, divalidasi, dan ditingkatkan sesuai kebutuhan. Performa dasar dibuat dengan landasan data yang akurat dan terpercaya. Tujuan fase ‘Measure’ penting dilakukan untuk mengukur bagaimana kinerja dari upaya yang sudah dilakukan tim. Pada tahap ini, tim memiliki dua fokus utama, yaitu menentukan titik awal atau dasar dari proses dan mencari petunjuk untuk memahami akar penyebab dari proses yang bermasalah.

Baca juga  Dua Prinsip Melanggengkan Perbaikan di Perusahaan

ANALYZE

Fase ‘Analyze’ memang sering terkait dengan fase Measure. Pada fase Analyze tim bisa terdiri dari orang yang berbeda yang akan mengumpulkan beberapa kelompok data yang berbeda atau data tambahan. Data yang dikumpulkan selama fase Measure, setelah dilakukan review oleh tim, maka tim juga mungkin akan menyesuaikan rencana pengumpulan data untuk apakah diperlukan informasi tambahan atau tidak. Proses ini terus dilakukan oleh tim untuk menganalisa data dan proses yang bermasalah untuk mempersempit lingkup sekaligus memverifikasi akar penyebab dari proses yang bermasalah.

IMPROVE

Fase ‘Improve’ akan memberikan gambaran mengenai solusi potensial untuk masalah pada proses. Setelah tim proyek puas dengan data yang mereka kumpulkan dan menetapkan tidak ada informasi tambahan yang diperlukan, maka pada fase improve, mereka bergerak untuk mengembangkan solusi. Tim kemungkinan besar akan mengumpulkan ide-ide perbaikan selama proyek berlangsung dan perbaikan yang terstruktur juga dapat membawa solusi yang inovatif. Selain itu, kapabilitas proses dan pendanaan juga diestimasi di tahap ini.

CONTROL

Fase ‘Control’ ini merupakan tahap awal untuk mengonfirmasi bagaimana anda mempertahankan pencapaian perbaikan ini atau dengan kata lain versi mini dari proses manajemen. Tim telah berhasil membangun infrastruktur yang lebih  baik selama proyek perbaikan berlangsung. Tim juga akan mengembangkan SOP dan menetapkan kapabilitas proses. Pendanaan proyek akan diperbaharui, diverifikasi dan dilaporkan. Selain itu, langkah-langkah improvement dan semua ide perbaikan akan didokumentasikan. Dokumentasi ini berguna sebagai referensi improvement di area lainnya.***