Dalam sesi brainstorming bersama tim, pernahkah Anda merasa sesi tersebut “melempem” alias alot, tanpa ada ide segar yang menarik keluar dari anggota tim Anda? Jika iya, mungkin Anda perlu mencoba cara brainstorming yang satu ini.

Kunci brainstorming yang sukses adalah jika anggota tim mampu berpikir secara out of the box untuk bisa memecahkan masalah secara kreatif. Karena itulah, suasana perusahaan sebaiknya senyaman mungkin untuk memudahkan inspirasi dan kreativitas para karyawan, karena budaya perusahaan yang terlalu kaku seringkali bersifat membatasi dan tidak kondusif untuk kebebasan ide.

Selain suasana dan lingkungan kantor, ada beberapa hal yang dapat mendorong para anggota tim untuk mendapatkan ide segar terbaiknya.Misalnya, sehari sebelum sesi brainstorming di mulai, kirimkan email kepada karyawan Anda agar mereka tahu masalah yang akan dibahas. Hal ini akan memberi mereka waktu untuk memikirkan satu bahkan banyak ide ke atas meja saat brainstorming.

Selain itu, pastikan sesi brainstorming Anda memiliki pemimpin yang efektif, karena yang pemimpin efektif mampu mengorganisir gagasan secara cepat. Ia yang menuliskan gagasan sentral di tengah kertas, sementara rekan kerja mulai menyatakan gagasan secara acak terkait segera setelah mereka muncul. Inti fase ini adalah mengungkapkan tanpa memikirkan layak tidaknya ide tersebut – yang penting pada tahap ini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin ide sebebas-bebasnya.

Pemimpin harus memastikan semua anggota tim berpartisipasi dan menawarkan gagasan mereka. Tidak ada yang terpinggirkan. Setelah ide random telah habis dikeluarkan, pemimpin kelompok harus mendapat tanggapan dari tim dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memastikan ide tersebut sesuai.

Fase selanjutnya, mintalah anggota tim untuk mengelompokkan ide-ide tersebut ini ke dalam sebuah tema besar. Biasanya tema umum akan muncul dari persamaan yang terdapat pada masing-masing ide. Kelompokkan ini ke dalam kategori dan mulailah menghilangkan ide yang berlebihan atau kurang relevan.

Sekarang, mulailah dengan masalah awal, supaya hasil tetap relevan dengan permasalahan. Cobalah menghilangkan jawaban yang suudah jelas alias tidak istimewa untuk menemukan hasil yang inovatif. Untuk setiap tema yang berulang dari sesi brainstorming pertama, jangan dibawa lagi untuk untuk sesi kedua. Begitu list ide dari kedua sesi telah dibuat, berbincanglah dengan kelompok Anda untuk melihat apakah ada gagasan unik yang muncul.

Baca juga  Visual Management: Karena Mata Kita Lebih Jujur

Untuk daftar ketiga, adakan semacam perlombaan dengan anggota kelompok Anda untuk melihat siapa yang bisa menciptakan solusi paling gila, tidak ada yang dilarang, untuk masalah ini. Biarkan mereka tahu bahwa ide yang paling gila akan dihargai. Perlombaan tak terbatas ini dimaksudkan untuk menjadi ringan, menyenangkan, dan humoris, serta pastikan pemimpin kelompok Anda cukup bersifat sosial untuk mengikuti langkahnya.

Begitu ketiga daftar telah dibuat, berdiskusi serius dengan rekan-rekan Anda mengenai mana ide yang biasa atau telah diulang dan mana yang merupakan gagasan terbaik.

Jika Anda memiliki lebih dari satu tim brainstorming, misalnya dua kelompok yang berbeda yang membahas hal yang sama, bandingkan hasilnya. Setiap kelompok dapat menuliskan gagasan terbaik mereka dan mengaturnya di sekitar ruangan, dan kelompok lain dapat memberikan suara pada gagasan pilihan mereka. Mungkin cara ini cukup memakan waktu, tetapi dengan cara ini, ide terbaik dari yang terbaik biasanya akan keluar dan memuaskan seluruh anggota tim. Selamat mencoba!