Baru-baru ini Fast company merilis artikel tentang bagaimana cara membangun kepercayaan di tempat kerja yang bermasalah, Gwen Moran mewawancarai banyak profesional bisnis untuk mengembalikan efektivitas di tempat kerja. Hasil wawancara menunjukkan bahwa membangun dan mendapatkan kembali kepercayaan karyawan merupakan perjalanan panjang, dibutuhkan adanya langkah-langkah yang tepat dan efektif. Tidak ada jaminan keberhasilan dalam proses memperbaiki lingkungan tempat kerja, tetapi yang perlu diingat bahwa perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang telah melewati banyak titik perbaikan, seperti hal nya di bawah ini:

1. Terus mencari masalah

Pertama, menghilangkan semua elemen masalah. Dalam analisis, akar permasalahan biasanya merupakan masalah sistemik, ini tentu membutuhkan banyak upaya. Jika Anda mengalami kesulitam dalam mengidentifikasi masalah di tempat kerja, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan bantuan konsultan. Para konsultan akan melakukan penilaian secara menyeluruh dan membuat rekomendasi untuk mengembalikan tempat kerja sesuai fungsi. Selain itu, ini Anda juga harus berperan aktif dalam upaya memperbaiki kesalahan. Akui jika terjadi masalah dan biarkan karyawan mengetahui, dan menyadari bahwa Anda telah mengambil langkah pertama menuju budaya yang lebih sehat. Ingat bahwa karyawan tidak selalu bersedia menjadi orang pertama yang mengakui adanya masalah. Mereka ingin pemimpin yang membicarakannya lebih dulu. Oleh karena itu, Anda perlu berkomunikasi dengan tim Anda bahwa Anda ingin membuat sesuatu lebih baik dan mencari umpan balik dari mereka dalam melakukannya.

2. Menggunakan Data

Masalah adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya perilaku atau kondisi yang buruk. Anda perlu memahami faktor apa saja yang mempengaruhi budaya Anda. Untuk itu, Anda perlu meminta umpan balik dari karyawan, baik itu melalui survei keterlibatan karyawan atau percakapan langsung. Anda harus menghindari sifat defensif dan tidak merasionalisasi sesuatu hal ketika sedang mendengar yang tidak Anda sukai. Umpan balik mungkin tidak menyenangkan, tetapi tetap objektif dan keinginantahuan Anda tentang hal itu akan membantu Anda dalam melakukan evaluasi dan mengambil tindakan yang tepat.

Baca juga  Tidak perlu bingung, ini beda value add dengan value enabler

3. Segera dalam mengambil tindakan korektif

Setelah Anda mengetahui masalah yang dihadapi organisasi Anda, Anda dapat mengambil tindakan korektif yang benar-benar penting. Proses ini sama halnya dengan memulihkan kesehatan manusia, cara paling efisien yaitu dengan mengidentifikasi sistem organ mana yang bermasalah, dalam hal ini yaitu bagian mana dari perusahaan Anda yang paling membutuhkan dukungan untuk selamat dari segala racun (masalah).

4. Komitmen dan budaya perbaikan

Organisasi yang sukses membangun proses secara adil, konflik diselesaikan dengan cara terbaik sebagai alternatif dari sistem disiplin. Ini untuk membantu mencegah terulangnya masalah di masa depan. Jika seseorang terlibat dalam pelanggaran, misalnya, dan mereka diberhentikan, mereka mungkin melakukan hal yang sama di pekerjaan berikutnya. Namun, dengan budaya perbaikan,akan membantu mereka belajar untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Selain itu, organisasi juga harus mengevaluasi dan berkomitmen kembali pada nilai-nilai mereka. Mereka terus memikirkan cara-cara untuk menambah nilai, berkomunikasi dengan tim tentang nilai-nilai tersebut dan bagaimana rencana untuk menindaklanjutinya.

Sumber : Fast Company, Forbes