Perusahaan selalu mencari cara untuk menghilangkan waste atau pemborosan sambil menjaga kualitas produk dan layanan. Banyak diskusi dan perdebatan muncul di platform daring tentang bagaimana perusahaan bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas supply chain, bagaimana agar masalah ini terselesaikan?

Beberapa perusahaan yang berhasil menyelesaikan masalah ini diantaranya adalah Lycoming EnginesRexam PLC, dan US Synthetic. Menurut APQC, ketiga perusahaan ini memiliki kesamaan strategi, yaitu menggunakan praktik Lean di dalam supply chain mereka. Mereka mengadopsi budaya yang berfokus pada keunggulan operasional dan berhasil menghilangkan waste dan terus meningkatkan kinerja untuk mencapai hasil.

Meskipun mereka dari industri yang berbeda, memiliki pandangan yang sedikit berbeda tentang penerapan Lean ke supply chain, mereka semua berusaha menemukan cara untuk dapat melakukan peningkatan.

Lycoming, adalah perusahaan penyedia layanan yang mendukung industri aviation. Mereka mengadopsi praktik Lean dalam supply chain mereka untuk meningkatkan keandalan produk dari supplier. Upaya ini membuat karyawannya terlibat dalam upaya Lean dengan memperbaiki standar kerja organisasi dari atas hingga ke bawah, hal ini memungkinkan karyawan lebih memiliki ownership atas kualitas dan upaya perbaikan berkelanjutan.   

Rexam adalah perusahaan consumer packaging dan pembuat kaleng minuman yang berkantor pusat di London. Mereka menerapkan Lean di operasi manufakturnya, untuk meninghilangkan waste yang tidak diperlukan dan meningkatkan keselamatan karyawan. Dengan menjadikan keunggulan manufaktur sebagai bagian dari budaya perusahaan, Rexam mampu meningkatkan efisiensi, meningkatkan laba, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

US Synthetic memproduksi diamond yang digunakan dalam alat pengeboran untuk eksplorasi minyak dan gas. Perusahaan memiliki tujuan untuk  meningkatkan kehidupan karyawan, pelanggan, pemegang saham, dan komunitasnya. Hal tersebut mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja organisasi serta mengembangkan kemampuan karyawannya. Pada akhirnya mendorong karyawan melihat perbaikan sebagai perjalanan. Mereka tidak menekankan kesempurnaan, tetapi bagaimana cepat mengidentifikasi peluang untuk perbaikan, membuat perubahan yang diperlukan, dan terus fokus menggali peluang-peluang lain.

Baca juga  Cara membawa Project Improvement “on-track” lagi!

Apakah organisasi Anda mengadopsi Lean dalam supply chain? Bagaimana Lean mengubah budaya dan kinerja organisasi Anda? Kami tunggu pengalaman menarik Anda melalui kolom komentar di bawah ini.