Lean manufacturing bertujuan untuk menghilangkan pemborosan dan meningkatkan produktivitas, utamanya ketika menjalankan pull system atau yang dikenal dengan metode just in time (JIT).
JIT merupakan metode yang berlawanan dengan push system pada manajemen supply chain. Dalam push system, produksi dijadwalkan untuk memenuhi permintaan yang diprediksi, atau dikenal sebagai produksi massal. Sistem ini mungkin bisa saja tepat, tetapi ketika prediksi yang dilakukan tidak akurat maka strategi ini akan menjadi sia-sia. Tidak adanya batasan WIP dan produksi dalam jumlah besar dapat meningkatkan inventaris dan waktu siklus, artinya pemborosan terus berjalan.
Di sisi lain, JIT akan membuat Anda bekerja sesuai dengan permintaan pelanggan (aktual). Prinsipnya adalah tidak ada yang akan diproduksi, dan tidak akan ada proses yang dimulai tanpa adanya permintaan yang dikirim pelanggan.
JIT dan Kanban
Tool paling tepat untuk menjalankan metode JIT adalah Kanban. Tool yang dikembangkan oleh Toyota ini menggunakan isyarat visual, menggunakan kartu untuk memicu tindakan lebih baik di jalur produksi. Warna-warna pada kartu mengindikasikan berbagai informasi mengenai pekerjaan: apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana. Proses hanya akan terjadi ketika kartu diterima dan operator akan memastikan bahwa hanya produk berkualitaslah yang bisa bergerak ke proses berikutnya.
Cara kerja Kanban sendiri cukup sederhana. Yaitu cukup dengan memperbaiki sistem komunikasi untuk menjadi lebih baik. Sistem komunikasi tidak lagi dilakukan dengan lisan atau tulisan, tapi dengan penanda visual atau sering disebut dengan visual management.
Kita dapat mendesain kanban sesuai dengan kebutuhan organisasi, mulai dari sistem manual hingga sistem elektronik yang lebih canggih. Tools lain yang sering digunakan dalam sistem Kanban adalah Kanban Boards, atau papan representasi visual sederhana untuk mengetahui proses suatu pekerjaan. Papan ini biasanya terdiri dari tiga bagan yang berbeda, yaitu “To Do, in Progress, dan Completed”. Orang-orang akan lebih cepat melacak pesanan dengan sistem ini bahkan dapat membantu keperluan administrasi departemen lain.
Jadi, jika produksi Anda menggunakan sistem JIT dan mengikuti prinsip-prinsip Lean dengan benar, maka Anda akan menemukan bahwa sistem Anda akan menjadi jauh lebih fleksibel. Bahkan ketika permintaan berfluktuasi atau kondisi pasar berubah secara tidak terduga, itu tidak akan menjadi masalah, karena Anda mudah menyesuaikan produksi.