Metode problem solving yang ditemukan oleh seorang dokter asal Hungaria telah menyelamatkan ratusan ribu nyawa ibu yang baru melahirkan. Sekitar 30% ibu yang mengalami demam nifas dan sakit akibat melahirkan dapat diselamatkan nyawanya berkat penemuannya. Metode yang dipakai dokter inilah yang menjadi salah satu pondasi dari praktek Lean Healthcare di masa modern ini. Bagaimana ia melakukannya?
Mungkin tidak sulit bagi kita yang hidup di zaman modern ini untuk menikmati manfaat Lean Healthcare dan Six Sigma di rumah sakit yang telah menerapkannya. Namun sebelum tahun 1847, rumah sakit di dunia masih berkutat dengan tingginya angka kematian ibu-ibu pasca melahirkan. Ironisnya, penyebab kematian bukan selalu karena proses melahirkan, namun lebih sering karena adanya gangguan kesehatan yang terjadi beberapa waktu setelah proses kelahiran yang sukses. Hal ini mengusik batin seorang dokter spesialis kandungan asal Hungaria, Dr. Ignas Semmelweis (1818 – 1865), yang berpraktek di salah satu rumah sakit di Austria. Sang dokter lalu mengadakan beberapa survei dan percobaan dalam usaha mengurangi angka kematian ibu melahirkan tersebut.
Pada tahun 1847, Dr. Semmelweis yang tinggal di Austria melakukan usaha problem solving dengan cara mengumpulkan dan menganalisa data mengenai masalah yang sedang berlangsung. Ia melakukannya untuk menemukan faktor-faktor penyebab (root cause) dari tingginya angka kematian ibu melahirkan. Ia melakukan pengukuran atas impact yang terjadi (yaitu tingginya angka kematian). Sebagai hasil penelitiannya, ditemukan fakta bahwa penyebab umum kematian ibu pasca melahirkan adalah karena adanya infeksi terselubung yang disebabkan oleh suatu organisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Kasus-kasus kematian ibu melahirkan di Austria memang menimbulkan kontroversi, karena umumnya mereka meninggal ketika sedang berada dalam perawatan staf medis di rumah sakit. Ironisnya, kelahiran yang ditangani oleh bidan menunjukkan angka kematian ibu yang justru lebih kecil. Namun penemuan Dr. Semmelweis akan mengubah segalanya dengan inisiatif problem solving yang akan menjadi salah satu dasar dari Lean Healthcare.
Untunglah dokter tersebut menggunakan pendekatan sains untuk mengatasi masalah itu. Solusi problem solving yang dihasilkan dari penelitiannya benar-benar membuat terobosan besar di dunia medis dan telah menyelamatkan nyawa ratusan ribu orang hingga saat ini. Ia memperkenalkan antiseptik prophylaxis kepada dunia pengobatan, yang saat ini kita kenal sebagai hand sanitizer. Dr. Semmelweis menyarankan semua staf rumah sakit untuk membersihkan tangan dengan prophylaxis sebelum memasuki ruang perawatan ibu yang baru melahirkan, terutama mereka yang baru menjalani operasi. Countermeasure yang dihasilkan Dr. Semmelweis ini mampu mengurangi rata-rata kematian ibu dari rata-rata 12% hingga menjadi kurang dari 1%. Namun demikian, ada sisi pahit yang amat disayangkan dari penemuan Dr. Semmelweis, yang berkaitan dengan sustainability, yang merupakan hal umum yang terjadi dalam banyak inisiatif penerapan metode improvement. Mengenai hal tersebut, akan dibahas pada artikel selanjutnya.
Dasar dari Metode Lean Healthcare
Kesuksesan Lean Healthcare saat ini tidak lepas dari implementasi metode problem solving yang sama dengan yang dilakukan Dr. Semmelweis. Ia terjun langsung ke lapangan (Gemba) untuk mengetahui secara faktual kondisi lapangan dimana masalah terjadi. Dia yakin pasti pisau bedah yang pernah dipakai salah seorang rekan ahli bedahnya ada hubungannya dengan kematian rekannya yang lain karena infeksi. Pada dan sebelum dekade 1840-an, tidak ada yang menyangka bahwa patogen dapat berpindah dari kamar mayat ke ruang bersalin karena patogen tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Namun Dr. Semmelweis mengetahuinya karena ia memang ada disana.
Dokter penanggung jawab sebelumnya tidak mampu menghubungkan antara infeksi, pembedahan, dan proses melahirkan bayi. Mereka tidak memiliki data (atau mungkin tidak mencatatnya). Namun metode yang diawali dengan pengumpulan data yang dilakukan Dr. Semmelweis adalah kunci keberhasilannya. Karena data itulah sang dokter bisa menemukan root cause berupa masalah kebersihan tangan para dokter dan staf medis saat mengangani pasien. Pendekatan problem solving yang sama juga ditemukan dalam Lean Six Sigma dan Lean Healthcare yang dipraktekkan di masa modern ini.