Hal yang sia-sia adalah sebuah pemborosan. Pemborosan berarti kerugian. Jika sebuah kegiatan hanya membuang-buang uang, kita harus segera menghentikannya. Jika seseorang membuang waktu dan perhatian kita, kita harus mengevaluasi kembali hubungan tersebut. Perjalanan bisnis tak bisa disia-siakan untuk sesuatu yang tidak menghasilkan apa-apa.
[cpm_adm id=”11945″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]
Dalam Six Sigma, keborosan atau kebocoran adalah suatu tindakan atau langkah dalam proses yang tidak memberi nilai tambah bagi pelanggan. Tim proyek kita dapat menggunakan alat Lean Six Sigma untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kebocoran.
Berikut adalah empat jenis kebocoran atau pemborosan yang bisa dieliminasi dengan solusi Lean Six Sigma.
1. Kesibukan
Kebanyakan orang mengartikan sibuk = produktif. Padahal, belum tentu. Jangan jatuh ke dalam perangkap percaya bahwa meningkatnya kesibukan, adalah tanda proses yang kuat dan efisien. Sebenarnya, biasanya justru sebaliknya.
Saat mengidentifikasi kebocoran, terapkan standar nilai tambah dengan bertanya: apakah aktivitas ini memberi nilai tambah pada produk atau layanan? Apakah pelanggan bersedia membayarnya? Jika tidak maka carilah cara yang lebih baik.
Solusi: Reorganisasi sistem pengarsipan dan inventaris di kantor membantu menghilangkan aktivitas karyawan yang terbuang, memudahkan mereka mencari file inventaris untuk segera menemukan apa yang mereka butuhkan. Hapus aktivitas yang tak bernilai dari lantai produksi dengan mendesain ulang tata letak tempat kerja sehingga pekerja memiliki akses mudah ke alat dan bahan yang mereka butuhkan tanpa harus meninggalkan tempat kerja mereka.
2. Menunggu
Saat menunggu adalah pemborosan waktu yang serius. Bahan baku, informasi dan peralatan yang dibutuhkan membuat produk atau jasa Anda menghabiskan biaya yang tidak dapat dipulihkan saat mereka menunggu aktivitas untuk menambah nilai. Membayar karyawan untuk waktu idle adalah salah satu limbah terbesar dalam bisnis saat ini.
Solusi: Desain ulang proses Anda untuk menghilangkan kemacetan produksi dan mengirimkan materi dan informasi yang dibutuhkan secepat mungkin. Menghadiri mesin yang bekerja optimal untuk menjaga alur kerja. Bantu karyawan lebih produktif dengan tidak membuang-buang waktu dengan pertemuan yang tidak dikelola dengan baik dan tidak berguna.
3. Bakat Karyawan yang Tidak Digunakan
Ini adalah salah satu hal yang paling disayangkan, sebuah bentuk kesia-siaan. Manajemen yang jarang meminta masukan karyawan, akan melewatkan kemungkinan untuk mendapatkan solusi atau jalan keluar terbaik yang mungkin datang dari karyawan dengan bakat dan kemampuannya.
Solusi: Kembangkan dan manfaatkan kemampuan dan bakat karyawan dengan melibatkan mereka dalam pelatihan tambahan. Namun, salah satu cara terbaik untuk melibatkan karyawan adalah menjadikannya bagian dari tim proyek. Hal ini memungkinkan Anda untuk memanfaatkan keahlian proses mereka dan memberi Anda kesempatan untuk mengajari mereka cara memecahkan masalah menggunakan prinsip Six Sigma.
4. Inventaris
Memiliki bahan yang tidak dapat digunakan semaksimal mungkin juga mengganggu produksi yang efisien.
Solusi: Tata ulang ruang kerja, dan buang bahan yang tidak perlu dan yang rusak agar lebih optimal. Tingkatkan keakuratan perkiraan permintaan membantu Anda mengantisipasi keinginan dan pengurangan pelanggan dengan lebih baik.