Supply chain atau rantai pasokan mungkin menjadi salah satu aktivitas yang banyak menguras cost. Bahkan dari total cost yang dikeluarkan, 50 sampai 70 persen merupakan cost yang terkait dengan aktivitas supply chain.
Setidaknya itulah yang dikatakan seorang Chief Marketing Officer (CMO) dari Kronus Aleksejs Volcenkovs, seperti dikutip dari artikel yang ia tulis di laman manufacturing.net.
Menurut Volcenkovs, banyak organisasi dan manajer fokus pada tujuan jangka panjang, yang tentu saja merupakan bagian penting dalam menjalankan bisnis namun bukan berarti hal tersebut adalah akhir dari semua proses bisnis yang ada.
Menunggu tercapainya tujuan tersebut dengan strategi cost-cutting dari aktivitas jangka panjang, tidak cukup membantu perusahaan Anda untuk meraih profitabilitas yang diinginkan, namun ada beberapa strategi yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan cost yang Anda keluarkan saat ini atau dalam kata lain mengurangi cost Anda.
Berikut strategi cost reduction untuk aktivitas supply chain yang dituliskan Volcenkovs:
Meningkatkan Profit Tanpa Harus Meningkatkan Penjualan
Idealnya jika sales (penjualan) meningkat maka profit perusahaan pun ikut meningkat, namun pada kenyataannya meningkatkan sales bukanlah hal yang mudah. Disamping meningkatkan sales, agar perusahaan juga tetap meraup profit, Anda bisa melakukannya dengan strategi cost-reduction. Melakukan perubahan sederhana dapat benar-benar berdampak pada pengurangan biaya. Anda bisa memulainya dengan berfokus pada efisiensi. Seberapa cepat persediaan Anda keluar dari gudang? Langkah apa yang dapat dilakukan hari ini untuk meningkatkan siklus persediaan tersebut?
Apakah semua orang bekerja dalam lingkungan yang efisien? Apakah semua item-item yang dibutuhkan mudah didapatkan?
Jika Anda sudah menduga bahwa ada “PR” yang harus Anda selesaikan dibulan ini, misalnya seperti persediaan yang sudah mulai usang atau Anda harus melakukan analisa permintaan pelanggan, maka hal tersebut dapat berdampak besar pada cost yang Anda keluarkan.
Buat Semuanya Lebih Cepat
Produk/persediaan apapun yang saat ini sedang dalam proses produksi, Anda harus mengambil setiap langkah yang dapat membuat siklus pergerakan persediaan lebih cepat. Semakin lama produk atau persediaan yang tersimpan di gudang, maka semakin tinggi resiko persediaan tersebut menjadi usang atau rusak.
Mengurangi resiko dan membuat siklus pergerakan persediaan lebih cepat juga berarti Anda harus mereview strategi lain yang dapat Anda terapkan saat ini untuk menjaga proses rantai pasokan Anda tetap dalam level aman.
Strategi cost-reduction pada aktivitas supply chain secara historis terkenal dengan pendekatan ‘minimalis’. ‘Less’ menjadi sebuah kata yang selalu melekat dalam ingatan Anda ketika berbicara tentang supply chain.
Semakin sedikit orang yang terlibat, semakin baik. Semakin sedikit persediaan yang berada di gudang, semakin baik.
Labor Costs (Biaya Tenaga Kerja)
Tenaga kerja menjadi salah satu item cost yang cukup tinggi pada aktivitas supply chain. Ini menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari dan juga bukan sesuatu yang bisa ditawar. Anda harus memiliki orang-orang yang bisa diandalkan agar proses supply chain Anda dapat berjalan dengan baik.
Untuk mengoptimalkan tenaga kerja yang Anda miliki, pastikan bahwa setiap orang bekerja pada tingkat efisiensi yang paling optimal. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan mereka beberapa tools yang dapat mempermudah pekerjaan mereka.
Management Inventory
Persediaan adalah salah satu aset terbesar perusahaan. Namun jika tidak dikelola secara benar maka hal tersebut justru akan menyedot cost yang lebih besar dari aktvitas operasional Anda. Ada beberapa hal yang menurut Volcenkovs dapat membantu Anda dalam mengelola persediaan dengan lebih efisien:
- Pengiriman dalam jumlah besar
- Mengurangi mislokasi
- Menyusun strategi penundaan
- Menggunakan software persediaan yang visible
Anda dapat mengurangi cost dengan melakukan pengiriman dalam jumlah besar. Dengan penggunaan tools packaging yang efektif, hal tersebut dapat membuat proses pengepakan dapat dilakukan lebih cepat.
Selain pengiriman dalam jumlah besar, Anda juga dapat menyusun startegi yang dapat mengurangi terjadinya mislokasi dan penundaan. Merancang dua rencana ini dapat membantu perkiraan Anda lebih akurat.
Software yang visible juga merupakan bagian penting dalam mengurangi cost secara keseluruhan dalam aktivitas supply chain. Meskipun inventori merupakan salah satu aset besar perusahaan, namun terkadang perusahaan juga tidak cukup baik dalam mengetahui berapa banyak persediaan yang di stock.
Volcenkovs menyarankan apa yang bisa Anda lakukan saat ini dapat membawa perubahan yang cukup signifikan pada cost yang Anda keluarkan. Anda tidak selalu bisa mengontrol berapa banyak penjualan yang bisa dihasilkan namun Anda dapat mengontrol kemampuan Anda dalam merespon pergerakan kondisi pasar. Anda dapat mempersiapkannya. Anda dapat menyediakan tools yang tepat untuk para karyawan Anda dalam merespon hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang mereka lakukan.***
Sumber: Manufacturing.net