Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut kesiapan perusahaan-perusahaan di Indonesia melakukan penyesuaian standar dan kualitas tenaga kerja, produk berupa barang atau jasa serta manajemen organisasi bisnis. Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Bidang Tenaga Kerja, Benny Soetrisno seperti dikutip di sejumlah media massa, perusahaan dituntut mampu mengikuti dinamika perubahan pasar bebas ASEAN. Pun, mampu menjaga sistem manajemen sumberdaya manusia agar berfungsi memberikan pelayanan, jasa yang bisa memberikan nilai tambah.

[cpm_adm id=”10763″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]

Hasil sejumlah riset mengenai sumberdaya manusia dalam organisasi bisnis menunjukkan kesuksesan perusahaan bergantung pada budaya perusahaan yang mengutamakan keunggulan sumberdaya manusia. Proses bisnis yang ekfektif, efesien ditambah pengembangan sumberdaya dan pola berpikir merupakan keunggulan operasional atau operational excellence yang mutlak dimiliki sebuah perusahaan untuk terus melakukan peningkatan perbaikan secara berkelanjutan.

Di era MEA perusahaan ditantang mampu bersaing dengan budaya perusahaan lain di ASEAN. Tiada pilihan selain terus mengembangkan kapasitas organisasi bisnis berbasis operational excellence melalui pelatihan, seminar dan kursus keahlian yang mendukung skill dan kompetensi sumberdaya manusia.

Oleh karena itu, SHIFT Magazine berupaya mendukung pengembangan kapasitas sumberdaya manusia dalam organisasi bisnis di Indonesia melalui event bertajuk “Creating Culture of Operational Excellence”, Senin 15 Agustus 2016 di Shangri-La Hotel Surabaya, Jawa Timur. Seminar setengah hari tersebut turut menghadirkan Joko Sutopo MM, Plant Director Schneider Electric – ETO Cikarang Plant sebagai pembicara utama. Informasi lebih lanjut terkait registrasi peserta via surat elektronik markcomm@shiftindonesia.com, narahubung Syifa 08112075021.

Selain untuk membangun budaya keunggulan operasional, dalam seminar bertema “Creating Culture of Operational Excellence” juga akan mengulas tiga isu penting. Pertama, bagaimana menciptakan budaya perusahaan yang mengacu pada keunggulan operasional. Kedua, bagaimana membentuk budaya yang memberikan best values bagi perusahaan. Ketiga, bagaimana menjadikan sumberdaya manusia sebagai komponen penting yang membentuk budaya perusahaan.

Baca juga  Indonesia Raih Kerja Sama USD 10 Juta di Manufacturing World Osaka

[cpm_adm id=”11002″ show_desc=”no” size=”medium” align=”none”]

Seminar tersebut merupakan rangkaian acara dari Goes to Opexcon 2016 yang bertujuan mengampanyekan terciptanya budaya operational excellence di perusahaan-perusahaan di Indonesia. Selain diselenggarakan di Surabaya, rangkaian Goes to Opexcon 2016 menggelar dua seminar operational excellence di Hotel JW Marriot Jakarta: “Create True Leader In Company” Senin 30 Mei 2016, serta “Create Your Sustainable Operational Excellence” Senin, 29 Agustus 2016.

Seminar operational excellence yang diselenggarakan SHIFT Magazine selama ini terbukti mampu mendorong peserta melakukan brenchmark, berjejaring, berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait produktivitas dan improvement masing-masing perusahaan. Implementasi perbaikan organisasi bisnis menjadi salah satu kata kunci. Perbaikan perusahaan membutuhkan sejumlah elemen pokok yang saling bertautan. Komitmen pemimpin, visi dan rencana strategis, people involvement, partnership, kajian dan analisis kondisi internal-eksternal perusahaan menjadi sejumlah elemen yang mendukung perbaikan perusahaan secara berkelanjutan.***