Excellent people, kali ini kita akan membahas fase ketiga metodologi DMAIC – Analyze. Tujuan utama dari fase ini adalah menemukan akar penyebab masalah atau root cause. Prinsipnya jika Anda masih belum menemukan akar masalah di fase ANALYZE, itu tandanya fase ANALYZE Anda belum selesai. Lalu, sebenarnya apa saja sih aktivitas yang harus dilakukan di fase ANALYZE? Langsung saja kita bahas.
Aktivitas Utama di Fase Analyze
Terdapat beberapa aktivitas utama di fase Analyze, pertama adalah kita mengambil atau mencari ide-ide potensial faktor yang memungkinkan, yang bisa berpengaruh terhadap Y atau tema atau problem yang ingin kita selesaikan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, misal data yang sudah kita kumpulkan di dalam fase Measure bisa kita gunakan atau kita masukkan ke dalam potensial faktor.
Kita juga bisa melakukan brainstorming untuk mendapatkan ide-ide yang bisa menjadi penyebab atau potensial faktor. Ingat, di awal masih berstatus potensial. Kenapa? Karena tidak seluruh hasil brainstorming itu adalah faktor. Kita harus prioritaskan mana yang benar mana yang bukan, kalau perlu kita melakukan validasi untuk memastikan bahwa potensial faktor tadi benar-benar adalah faktor dari tema yang kita angkat.
Kemudian di fase Analyze ini kita juga akan mengidentifikasi mana yang merupakan value added dan mana yang merupakan non value added activity. Pada fase Measure kita sudah buat proses pentingnya menggunakan swimlane, flowchart atau VSM, kita bisa mulai melakukan proses identifikasi dari sini sehingga kita bisa tahu dimana saja aktivitas yang non value added dari suatu proses.
Nah, setelah kita sudah menemukan faktor-faktornya maka yang berikutnya adalah kita akan mencari root cause-nya, kenapa faktor tersebut bisa terjadi. Misalnya katakanlah skill operator itu bisa pengaruh terhadap kecepatan kerja, kita ingin menaikkan productivity kita salah satu faktornya adalah skill dari karyawan. Skill karyawan itu bukan root cause, itu adalah faktor. Root cuase-nya yang harus kita cari adalah kenapa skill karyawan bisa rendah.
Sekali lagi tentunya root cause akan kuat ketika kita sertakan juga dengan evidence atau bukti-bukti. Sering kita mendengar istilah Why-Why Analysis, ini adalah sistem yang sering kita gunakan dalam mencari root cause. Namun, menggunakan Why-why Analysis tidaklah semudah yang kita bayangkan.
Adapun ciri Why-Why Analysis yang bagus adalah pertama sebisa mungkin harus disertakan dengan supporting information. Jadi pertanyaan Why tidak hanya dijawab berdasarkan asumsi tetapi dengan support information dalam bentuk data, foto, video, bahkan referensi atau literatur penelitian. Setelah kita temukan root cause-nya selanjutnya kita buat rencana solusinya. Rencana solusi ini tentunya berdasarkan root cause yang ada. Kemudian untuk tools yang bisa kita gunakan di fase Analyze ini diantaranya adalah uji hipotesis, regression, contingency table, ANOVA, dan sebagainya.
Nah, itu tadi penjelasan tentang fase Analyze yang merupakan fase ketiga DMAIC. Dalam fase ini data yang telah dikumpulkan di fase Measure dianalisa dan diselidiki akar permasalahan untuk menemukan penyebab masalah dan penyebab terjadinya defect.
Bagi Anda yang sedang mencari pelatihan, sertifikasi, dan partner implementasi Lean Six Sigma langsung saja hubungi SSCX perusahaan konsultan Lean Six Sigma terbaik Indonesia di http://wa.me/628175763021.
Informasi lebih lanjut tentang SSCX: http://sscxinternational.com/
Sumber: Youtube SHIFT Indonesia