Para penyuka kucing mengenal dengan baik beberapa merek produk makanan kucing? Wajar. Namun siapa sih yang tak kenal Whiskas dan Friskies? Anda yang bukan penyuka kucingpun pasti familiar dengan merek ini. Ya, berbicara mengenai makanan kucing, yang terlintas di kepala kita pasti kalau tidak Whiskas, ya Friskies.

Dari sini telah terbukti kesuksesan produk makanan kucing yang diproduksi Purina, anak perusahaan Nestle ini. Di mana orang-orang yang bukan bagian dari target marketpun mengenal nama Friskies. Merek yang memang telah eksis sejak dahulu hingga kini, meskipun banyak merek kompetitor bermunculan di pasar.

[cpm_adm id=”10763″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]

Menurut pakar Lean Mark Graham Brown, rahasia Purina ada pada kepintaran mereka mengambil langkah-langkah bayi, yakni perbaikan demi perbaikan kecil untuk sebuah target besar, sambil terus mendengarkan suara pelanggan.

Mengintip “Dapur” Purina

Adalah William Danforth yang memperkenalkan perusahaannya sebagai manufaktur produk makanan binatang yang bergizi dan dibuat dari bahan berkualitas. Pada tahun 1898, perusahaan memasuki bisnis manufaktur sereal dengan dukungan Dr. Ralston dan membentuk Ralston Purina Company.

Saat ini, Purina membukukan lebih dari 8,2 milyar dolar AS dalam penjualan di Amerika dan memperoleh market share dua kali lebih besar dibandingkan para kompetitornya di industri makanan hewan peliharaan.

Merk-merk seperti Friskies, Beneful, Fancy Feast, Dog Chow dan Tidy Cat merupakan produk andalan mereka yang banyak ditiru kompetitor.

Purina tidak hanya menikmati kesuksesan dalam bisnis, tapi juga memperoleh pengakuan sebagai tempat kerja paling ideal dengan tingkat kepuasan karyawan mencapai 97%.

Sementara perusahaan-perusahaan lain di Amerika Serikat hanya mampu membukukan nilai tertinggi 80%. Wow!

Purina jelas memiliki “resep” tersendiri. Tentu saja bukan resep pembuatan makanan kucing yang akan kita bahas di sini, tetapi resep keberhasilan Purina mempertahankan eksistensinya hingga saat ini.

Baca juga  Wuling Berencana Ekspansi Investasi EV

Resep Kesuksesan Purina

“Bahan-bahan”:

  1. Suara pelanggan
  2. Misi yang kuat dan daya tarik emosional
  3. Inovasi dan resiko
  4. Budaya inklusi
  5. Progres
  6. Budaya hebat, kupas bagian strategi yang payah

Cara “memasak”:

Mendengarkan Suara Pelanggan dengan Cermat

Bagaimana Purina memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pelanggan dan kebutuhan mereka? Ternyata, mereka mengkategorikan orang-orang dalam dua kelompok: dog people atau cat people. Fokus mereka bukanlah pada variabel anjing atau kucing, tetapi mempelajari, meneliti, dan memahami hubungan pelanggan dengan peliharaannya.

Meskipun ada hal-hal umum yang mendasar yang diinginkan pelanggan dari sebuah produk, ketahuilah bahwa selalu ada perbedaan besar antara para pelanggan. Mempelajari apa yang penting dan bagaimana menetapkan segmen pelanggan adalah itulah yang kunci Purina dalam mengembangkan produk dan jasa yang mampu menyasar kebutuhan-kebutuhan mereka yang sesungguhnya.

Misi yang Kuat dengan Daya Tarik Emosional

Tahukah Anda bahwa ternyata Purina hanya mau merekrut karyawan yang memiliki passion dengan hewan peliharaan? “Your pet, our passion,” adalah slogan mereka. Di sinilah daya tarik emosional dimulai.

Berhasil. Walau tidak semua orang menyukai binatang, namun bagi para penyayang binatang, Purina telah menjadi rumah yang selalu hangat menyambut. Karyawan bahkan boleh membawa anjing dan kucing mereka ketika bekerja. Isn’t that cute?

Inovasi dan Keberanian Mengambil Resiko

Sejak awal, Purina telah menjadi perusahaan yang inovatif, dengan membuat produk makanan hewan dengan daging ayam asli pada tahun 1987, yang pada saat itu belum pernah ada sebelumnya.

Dilanjutkan dengan membuat Body Condition Score, sebuah perkakas untuk memerangi obesitas pada hewan peliharaan, lalu mengembangkan instruksi pemberian makan bagi kucing agar berat mereka tetap ideal, kemudian memperkenalkan makanan kucing basah yang lebih kaya protein dan membuat tubuh terhidrasi secara alami di tahun 2010. Yup, inovasi demi inovasi.

Baca juga  Webinar Panduan Pembuatan Laporan Proyek Improvement

Tak hanya fokus pada pengembangan produk, Purina juga melakukan terobosan pada proses.

Pada 2013 Purina mengubah proses pengalengan untuk menghemat air dan material, yang membuat mereka berhasil memangkas penggunaan air sebanyak 30-40%.

Dengan siklus pengepresan yang lebih ringan, kaleng yang digunakan kini 0.0002 inci lebih tipis. Proses ini mampu menghemat 265 ton aluminium per-tahun.

Untuk semua inovasi yang dilakukannya, Purina menyabet penghargaan nasional. Penilaian dalam penghargaan ini adalah fokus perusahaan kepada inovasi, dan pemenang umumnya merupakan pionir dalam industrinya.

Budaya Inklusi

Salah satu keunikan budaya di Purina: ratusan karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja secara langsung bersama CEO dan pemimpin lainnya. Artinya, karyawan dari berbagai level boleh menyumbangkan ide-ide dan menyampaikannya langsung kepada BoD.

Sehingga banyak diantara mereka telah mendapat kesempatan untuk bekerja bersama eksekutif tingkat tinggi dalam proyek-proyek penting. Inilah salah satu penyebab tingginya tingkat kepuasan karyawan perusahaan ini.

Progres yang Berjalan Perlahan dan Pasti, Dilakukan dengan Cepat

Mungkin di perusahaan lain penghargaan akan diberikan untuk karyawan yang berhasil melakukan sesuatu yang besar. Seperti mendapatkan klien raksasa atau memperkenalkan produk yang mengubah pasar.

Di Purina, sukses lebih difokuskan kepada ratusan perbaikan kecil yang memberikan dampak besar.

Yup, ini filosofi yang sama yang dianut oleh Toyota. Ibaratnya, karyawan yang berusaha menghemat 5 sen di sini dan 10 sen di sana, tentu menghasilkan penghematan dalam jumlah besar.

Perbaikan di Purina juga merupakan hasil dari edukasi karyawan. Mereka mengajarkan berbagai metode analisa dan problem-solving seperti DMAIC/ Six Sigma, “go-see-think-do,” dan 5 Whys. Perusahaan juga memanfaatkan analisis prediktif untuk meramalkan performa di masa depan dan perilaku belanja konsumen.

Baca juga  2 Langkah Sederhana Mengatasi Stres Kerja dan Menjadi Produktif

[cpm_adm id=”11002″ show_desc=”no” size=”medium” align=”none”]

Menurut VP manufacturing di Purina, “Setiap tahun selalu sedikit lebih baik, seperti 85% di tahun ini, 86% di tahun berikutnya, dan seterusnya. Hal yang juga transformasional adalah fokus kami terhadap target zero safety incidents dan zero waste. Zero waste bukan hanya dari sisi material, tapi juga waktu kerja, energi manusia, kapabilitas mesin, konsumsi energi, air, emisi, inventori dan hal lain yang merugikan organisasi. Itulah ide yang powerful dan sangat menantang.”

Budaya Hebat Tidak Menjamin Kesuksesan Strategi yang Payah

Sad but true; budaya memang penting, tapi  terlalu naif jika mengasumsikan bahwa budaya hebat yang dimiliki Purina menjadi penyebab utama kesuksesan mereka. Hal yang lebih penting adalah memiliki strategi yang niche untuk produk dan jasa Anda. Tidak ada perusahaan lain yang lebih baik dalam hal makanan hewan peliharaan dibanding Purina.

Strategi yang solid adalah pondasi kesuksesan. Sayangnya banyak perusahaan gagal mengeksekusi strategi mereka. Mereka tahu apa yang ingin dicapai, tapi tidak mampu mendorong diri kesana, seperti karyawan yang buruk, nilai-nilai, proses, dan budaya dapat menggagalkan eksekusi tersebut.

Sementara Purina tahu pasti bagaimana menciptakan dan mempertahankan budaya yang hebat, dan menyempurnakannya dengan strategi yang cerdas pula. ***