Sebelumnya, telah dibahas mengenai apa itu autonomous maintenance dan bagaimana cara menerapkannya. Berikut adalah beberapa keuntungan yang ditawarkan autonomous maintenance kepada organisasi yang menerapkannya:
Setiap inisiatif yang membutuhkan upaya yang signifikan tentunya akan memberikan hasil yang bahkan lebih besar lagi. Setiap perusahaan memang harus menanamkan investasi besar dalam melatih keterampilan operator untuk melakukan pemeliharaan, pemecahan masalah, dan penataan ulang aset-aset penting yang ada dalam pabrik.
Dalam banyak kasus, pelatihan (formal dan on-the-job) yang diterima karyawan setidaknya bernilai puluhan hingga ribuan dolar. Karena itulah, banyak perusahaan yang memilih untuk tidak terlibat dalam “kerepotan” itu dan lebih memilih untuk merekrut staf maintenance khusus yang akan menangani aktifitas pemeliharaan ringan, seperti inspeksi, lubrikasi, kalibtasi dan penyesuaian-penyesuaian kecil.
Namun sebenarnya, keterlibatan operator dalam pemeliharaan rutin terhadap mesin menawarkan tiga keuntungan besar kepada karyawan. Salah satu keuntungan yang paling signifikan adalah penghematan biaya tenaga kerja maintenance. Terlebih lagi, dengan memiliki operator yang mampu melakukan maintenance, maka perusahaan akan mengurangi waste transportasi dan waktu tunggu (menunggu hingga staf maintenance hadir) atau availability, karena operator selalu berada di dekat mesin. Intinya, autonomous maintenance menawarkan keuntungan yang besar di sisi utilisasi sumber daya.
Keuntungan kedua adalah meningkatkan ketersediaan staf maintenance secara signifikan, karena kehadiran dan keterampilan mereka dibutuhkan untuk menangani kasus kerusakan yang lebih kompleks. Dalam banyak kasus, aktifitas perawatan yang lebih serius seperti rebuild atau overhaul, dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien dengan autonomous maintenance.
Keuntungan ketiga adalah eliminasi sindrom “kami-kalian” yang sering terjadi di banyak pabrik. Untuk menjadi organisasi world-class, departemen perawatan dan produksi harus menjalankan fungsi sebagai tim yang terintegrasi. Melibatkan operator dalam perawatan rutin untuk aset-aset pabrik akan menghancurkan penghalang tradisional antara kedua departemen.
Alasan utama bagi autonomous maintenance adalah untuk menghemat uang dan meningkatkan profitabilitas bottom-line. Operator biasanya tidak terutilisasi dengan baik dan memiliki banyak waktu untuk mengerjakan tugas-tugas perawatan yang mudah. Dengan mentransfer tugas perawatan sederhana pada tim operasional, Anda akan dapat menghemat biaya tenaga kerja produksi sekaligus meningkatkan efektifitas ulitisasi tenaga kerja maintenance.***
Comments are closed.