Ke mana tujuan sebuah perusahaan dibawa, tergantung arahan pemimpinnya. Bagaimana cara pemimpin membawa perusahaan ke tujuan itu, tergantung gaya pemimpinnya. Nah, bagaimana dengan gaya kepemimpinan Anda?  

Sebagai pemimpin, pada dasarnya yang Anda lakukan adalah menggerakkan, mempengaruhi, mengelola, membangkitkan semangat bagi para anggotanya pengikutnya untuk membawa perusahaan pada tujuan yang Anda inginkan.

Begitu pentingnya peran Anda dalam membangun SDM yang kuat, begitu pentingnya juga memperhatikan apakah gaya kepemimpinan Anda selama ini bisa dibilang cukup efektif dan berhasil membawa perusahaan kepada tujuan sesuai dengan cara yang Anda inginkan.

Leadership style atau gaya kepemimpinan adalah cerminan dari cara seseorang menjalankan perannya.

[cpm_adm id=”10763″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]

Cerminan itu tampak dalam berbagai cara, mulai dari cara berinteraksi terhadap orang lain, cara bereaksi terhadap suatu simultus atau masalah, cara berpakaian, cara menggerakkan dan mengarahkan, cara melihat, cara memecahkan masalah atau mengambil keputusan, dan seterusnya.

Walaupun kebanyakan pemimpin-pemimpin karismatik yang banyak memberikan inspirasi, mereka belum tentu dapat menjadikan orang yang dipimpinnya seperti mereka. Perilaku mereka bisa kita pelajari, tapi bukan berarti kita meniru kulit-kulitnya.

Role model dalam leadership menurut Rhenald adalah “role model” mengenai “isi”, yaitu karakter, kejelasan, cara memimpin, dan sebagainya. Bukan kulit, bukan baju, atau sepatu. Ia menjelaskan ada beberapa gaya kepemimpinan yang bisa kita pelajari.

  1. Bureaucratic leadership

Pemimpin-pemimpin yang memimpin dengan pendekatan birokratis, tak peduli betapa hebat asal sekolahnya, mereka juga perlu memperbaiki acuan yang menjadi pedoman protokoler dan cara kerja. Bureaucratic leadership yang lebih dibentuk “by the book” atau “automated by rules” perlu diremajakan setiap periode tertentu. Tanpa peremajaan, leadership style akan terkesan kuno, lamban, “tua” dan tidak bersahabat. Sementara itu para manajer juga perlu memperbaiki leadership stye-nya begitu ia dipersiapkan ke posisi yang lebih tinggi. Setiap manajer atau officer atau komandan sekalipun, umumnya dibentuk dari keseharian di mana ia berada.

  1. Transactional Leadership

Cara tempuh visionary leaders ini jauh lebih baik ketimbang cara-cara yang tengah dibangun oleh para pemimpin yang bergaya transaksional yang cenderung politis. Mengapa? Transactional style leader cenderung membentuk “kepatuhan” dengan cara “menyuap” atau “membayar” mereka. Kepemimpinan transaksional merusak kultur bangsa, menciptakan ketidakbahagiaan dan hanya efektif untuk jangka pendek.

  1. Charismatic Leadership

Para pemimpin dibentuk bukan hanya oleh pendidikan atau sekolah mereka, melainkan juga oleh siapa yang menjadi rekan kerja, dan atasan mereka masing-masing beserta medan persoalan yang dihadapi.

  1. Visionary Leadership

Daniel Goleman, penulis buku Primal Leadership, lebih memilih visionary leadership, yaitu pemimpin yang mampu melihat jauh ke depan. Namun, itu tidak cukup. Ia mengatakan, Visionary leaders akan membentuk ke mana kelompoknya pergi. “Meskipun tidak menjelaskan cara-cara teknisnya, ia menciptakan iklim yang kondusif untuk melakukan inovasi, eksperimen, bahkan mengambil risiko.

  1. Transformational Leadership

Transformational leaders, seperti yang didefinisikan oleh Bass (1985), yaitu memberdayakan para anggota dan mendorong mereka untuk melakukan sesuatu lebih dari yang mereka bisa. Transformational leaders memotivasi orang-orang yang mereka pimpin untuk memberikan kinerja terbaik, mengerahkan upaya yang besar dan untuk menunjukkan komitmen yang kuat.

  1. Situational Leadership
Baca juga  Ingin Bisnis Berkelanjutan? Ikuti Webinar ESG & Lean Sustainability GRATIS

Seperti yang dijelaskan oleh Hersey dan Blanchard (1969), seorang situational leader adalah ia yang dapat mengadopsi gaya kepemimpinan yang berbeda tergantung pada situasi. Perilaku pemimpin terhadap orang-orang yang mereka pimpin dapat dipengaruhi dari beberapa bentuk berikut: Directing leader, Delegating leader, Coaching leader, Supporting leader.

[cpm_adm id=”11002″ show_desc=”no” size=”medium” align=”none”]

Pemimpin yang efektif adalah ia yang mampu berperan serba guna atau fleksibel dengan gaya tertentu menyesuaikan situasi, sehingga tidak ada satu gaya yang paling dominan. Namun demikian, kita lebih cenderung memiliki gaya kepemimpinan tertentu dan seharusnya memahami mengapa kita memiliki gaya tersebut. Bagaimana dengan Anda, gaya kepemimpinan manakah yang Anda miliki?

Mengutip kata-kata bijak Ted Johns, “Seorang pemimpin mampu membawa orang-orang yang dipimpinnya ke suatu tempat yang mereka inginkan. Seorang pemimpin yang hebat mampu mengajak orang-orang ke suatu tempat yang memang seharusnya.”