Bank Australia and New Zealand atau yang lebih dikenal dengan Bank ANZ, mengikuti serangkaian pelatihan Green Belt selama enam hari di kantor Bank ANZ di Sudirman, Jakarta.Apa itu Green Belt dan mengapa mereka memilih Green Belt?

Bank ANZ menggandeng SSCX International untuk pelatihan yang diadakan tanggal 17-19 Februari dan 16-18 Maret 2016 ini. Beruntung, Majalah Shift mendapat kesempatan untuk melihat dan meliput langsung, ditemani oleh Hans Sengkey, Head of Policy & Process Improvement sekaligus penanggung jawab pelatihan Green Belt di Bank ANZ.

[cpm_adm id=”10763″ show_desc=”no” size=”medium” align=”left”]

Menurut Hans, selain untuk sertifikasi semua peserta yang belum pernah mengikuti training sebelumnya, pelatihan Green Belt ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkaya semua leader dengan ilmu Six Sigma.

“Ilmu Six Sigma itu everlasting, sudah ada sejak jaman Motorola, dan masih digunakan hingga sekarang. Pastinya, dampaknya pun bukan hanya dalam lingkup pekerjaan saja, tetapi juga bisa diimplementasikan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari,” papar Hans.

Seperti yang telah kita ketahui, Six Sigma adalah suatu tool manajemen yang komprehensif untuk mencapai kesuksesan bisnis dengan fokus pada kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah.

Karena permintaan manajemen lokal di Bank ANZ Indonesia untuk memberikan pelatihan Green Belt kepada beberapa orang, dipilihlah 10 orang peserta yang berasal dari berbagai divisi – ritel, operasional, service quality, dan lainnya yang dibekali ilmu Six Sigma melalui pelatihan Green Belt.

Bagaimana dengan tanggapan para peserta pelatihan ini?

“Mereka terlihat sangat bersemangat! Bahkan jauh sebelum pelatihan dimulai, mereka semua sudah berkumpul lengkap di sini,” jelas Hans.

Hans mengatakan bahwa para peserta memberikan respon yang positif ketika direkomendasikan oleh line manager. Sebut saja Evri, salah satu peserta pelatihan yang berasal dari divisi Business Control Quality Assurance (BCQA). Terlihat jelas semangat dan antusiasme dari wajahnya saat ditanya tentang kesannya mengikuti pelatihan Green Belt. Ia mengaku merasa beruntung saat dirinya terpilih menjadi salah satu peserta yang menjadi rekomendasi dari line manager.

“Selain direkomendasikan, saya juga belum pernah mengikuti pelatihan seperti ini sebelumnya. Jadi saya berharap setelah selesai pelatihan ini saya menjadi lebih memahami ilmu Six Sigma dan mampu untuk mengimplementasikannya dalam semua proyek yang saya tangani,” jelasnya dengan semangat.

Senada dengan Evri, Upie yang berasal dari divisi Policy & Process Improvement pun ingin dapat mengimplementasikan ilmu Six Sigma dalam semua proyek yang ditanganinya.

Baca juga  Pentingnya Assessment Sebelum Implementasi Project

“Saya ingin mengimpelemntasikan ilmu Six Sigma dalam meng-handle proyek, sehingga saya menyarankan agar contoh-contoh kasus yang diberikan hendaknya berkaitan dengan company yang menjadi peserta pelatihan, supaya pemahamannya menjadi lebih mudah,” kata Upie.

Ekspektasi para peserta sama dengan sang penanggung jawab pelatihan ini. Hans memang berharap setelah diikutsertakan dalam pelatihan ini, mereka mampu memecahkan semua kendala yang mereka hadapi dengan lebih baik, salah satunya dengan implementasi Six Sigma. Bahkan ia mengungkapkan bahwa pelatihan-pelatihan seperti Green Belt atau yang sejenisnya di lingkup Bank ANZ akan diselenggarakan setiap tahunnya.

“Pastinya, saya berharap tidak berhenti sampai di sini saja, dan teman-teman dapat delivering project tepat pada waktunya, mampu melakukan penghematan biaya serta mampu mengkomunikasikan ilmu Six Sigma ini kepada anggota tim mereka. Ke depannya, mungkin akan diadakan pelatihan lanjutan lagi. Tentu saya berharap mereka sukses memahami ilmu Six Sigma dari pelatihan ini,” tutur Hans.

Bank ANZ memang memperhatikan kualitas sumber daya manusianya. Terbukti dari adanya pelatihan semacam ini yang selalu diadakan setiap tahunnya, dan sudah dianggarkan oleh manajemen.

“Pelatihan seperti ini setiap tahun selalu ada, karena telah menjadi kebutuhan tetap dari Bank ANZ. Bahkan setiap karyawan diwajibkan mengikuti 2 training dalam setahun, training wajib dan training skill, dan itu termasuk dalam KPI perusahaan. Sehingga, di Bank ANZ setiap tahunnya selalu ada minimal dua pelatihan atau bahkan lebih,” jelasnya lagi.

[cpm_adm id=”11002″ show_desc=”no” size=”medium” align=”none”]

Well, perhatian Bank ANZ pada kualitas memang patur diacungi jempol. Saat ditanya mengenai alasan mengapa memilih SSCX International sebagai partner untuk pelaksanaan pelatihan Green Belt ini, Hans memberikan sebuah jawaban yang meyakinkan.

Baca juga  Golden Visa Indonesia Resmi Diluncurkan, Ini Persyaratannya

“Saya diberikan kewenangan menjadi penanggung jawab pelatihan ini, dan kami memilih SSCX sebagai mitra kerjasama karena SSCX adalah perusahaan konsultan yang sangat kompeten,” Jawabnya seraya menutup pembicaraan hari itu.***