Tol yang menghubungkan Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisundawu) ini dilengkapi tunnel dengan panjang mencapai 500 meter akan segera dibangun.
Seperti yang telah dilaporkan banyak media massa nasional, jalan tol ini nantinya akan menjadi jalan tol di Indonesia yang memiliki terowongan terpanjang. Apa latar belakang dibangun terowongan?
Terowongan ini dibangun di seksi II tol Cisandawu, membentang dari Rancakalong-Sumedang. Kondisi topografi di ruas tersebut terjal dan berbukit-bukit. Daripada membelah bukit, pemerintah mencari alternatif lain yakni dengan melakukan penggalian dan membuat terowongan.
“Kalau tidak, kita akan menabrak bukit, apa daya kondisi topografi di sana seperti itu. Ada yang harus memotong, itu akan merusak lingkungan. Maka diputuskan satu ruas ada yang dibuat tunnel,” ujar Kepala Balai Jalan Nasional IV Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Hartadi seperti ditulis liputan6.com.
Selain terowongan, ruas tol yang bakal menghubungkan Cileunyi dan Dawuan ini juga bakal dilengkapi beberapa ruas jembatan.
Pemerintah pun meminta perjanjian pinjaman alias loan agreement dari Tiongkok dipercepat sebelum pembangunan konstruksi dimulai.
Jalur tol Cisumdawu terdiri atas enam seksi (ruas) dengan total panjang 60,27 km, dua seksi diantaranya akan dikerjakan pemerintah memanfaatkan loan (pinjaman) Tiongkok, yakni Seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 kilometer (km) dan Seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,35 km.
Untuk sisanya antara lain Seksi III Sumedang-Cimalaka (3,75 km), Seksi IV Cimalaka-Legok (7,2 km), Seksi V Legok-Ujung Jaya (15,9 km), serta Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan (4,048 km) akan ditawarkan pada inevestor.
“Ditawarkan ke investor karena biaya pembangunan tol ini mahal. Makanya sebagian dikerjakan pemerintah dan sebagian lagi akan ditawarkan ke investor, yakni untuk Seksi III Sumedang-Cimalaka sampai Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, usai menandatangani kontrak, Senin (15/9/2015), seperti dikutip Sindonews.com.
Menteri Basuki mengatakan, Tol Cisumdawu Seksi II fase I kontraknya sudah berada dalam tahapan konstruksi dengan nilai kontrak Rp1,1 triliun sepanjang 6,35 km.
“Fase II agak lebih mahal sebab ada terowongan. Untuk lahan sendiri Seksi II fase II sudah selesai 93%. Progresnya cukup bagus dan saya minta supaya tahun depan bisa selesai. Sedangkan pada fase II lahan sudah ada pada presentase 80,12%,” ujarnya.
Selain itu, Bambang mengatakan, pembangunan terowongan ini menggunakan teknologi tinggi sehingga tidak mengganggu aktivitas lahan di atasnya. Terowongan ini diyakini aman dan tidak merusak lingkungan.
Proyek ini nantinya akan dikerjakan oleh konsorsium yang terdiri dari Metallurgical Corporation of China Ltd (MCC), PT Wijaya Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero).***