Industri otomotif nasional siap memproduksi produk mobil global dengan efisiensi bahan bakar yang tinggi untuk mendongkrak pasar ekspor, kata disampaikan Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi di Jakarta.
“Kami siap saja, selama industri diikutsertakan dalam membuat kebijakan, mana yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan,” ujar Sudirman MR usai menggelar seminar bertajuk “Masa Depan Industri Otomotif Indonesia” di Jakarta, Kamis.
Sudirman mengatakan, terkait kendaraan dengan efisiensi bahan bakar, Indonesia sudah mampu memproduksi mobil Low Cost Green Car (LCGC), di mana syaratnya adalah satu liter bensin untuk menempuh jarak 20 kilometer.
“Kalau kendaraan tersebut memenuhi syarat, pemerintah memberikan insentif. Trennya memang sudah ke sana (efisiensi bahan bakar). Namun, untuk target emisi gas buang, di Indonesia belum bisa mengikuti negara lain,” ujar Sudirman.
Sehingga, lanjutnya, yang perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor adalah mobil dengan penggunaan bahan bakar berstandar Euro 3 hingga Euro 4, sedangkan kendaraan Indonesia masih berstandar Euro 2.
“Gaikindo sudah bicara soal ini. Kalau pemerintah mampu menyediakan bahan bakar tersebut, kami akan mengikuti. Misalnya Pertamina siap dalam dua tahun, maka kami akan mulai mempersiapkan untuk produksinya,” kata Sudirman.
Dalam hal ini, lanjutnya, dibutuhkan adanya sinergi antara pemerintah terkait seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Terkait ketersediaan komponen, Sudirman berharap industri komponen dalam negeri dapat memproduksi kebutuhan komponen mobil tersebut, sehingga industri otomotif tidak perlu mengimpornya dari negara lain.
“Soal komponen memang masih perlu pendalaman. Jadi, saat ini komponen itu bajanya masih 90-95 persen impor. Mudah-mudahan semua spesifikasi yang dibutuhkan itu bisa dibuat sesuai kebutuhan otomotif,” kata Sudirman.***
Sumber: Antaranews.com