Tempat kerja terbaik selalu memiliki tim dengan anggota yang saling berbagi dan menjaga nilai yang sama. Singkatnya, DNA perusahaan adalah rasa saling peduli.
Sayangnya, ketika perusahaan sedang tumbuh, menghadapi proses merger, atau mengalami tekanan performa keuangan, banyak perusahaan kehilangan identitas dan nilai-nilai yang membuat mereka hebat. Parahnya, ketika perusahaan mengalami peningkatan silo, persaingan departemen, dan munculnya orang-orang yang berpolitik. Karyawan bisa terpengaruh dan tidak peduli lagi seperti dulu.
Untuk kembali ke hari-hari dimana setiap karyawan menikmati pekerjaan dan berhubungan baik dengan rekan kerja, berikut adalah pelajaran dari tim-tim terbaik tentang bagaimana mereka berperilaku dan menjadi bagian dari organisasi.
1. Menekankan pentingnya membangun hubungan.
Rekan kerja dalam budaya positif menginvestasikan waktu satu sama lain untuk mengetahui posisi masing-masing, hal ini akan menghasilkan kolaborasi yang hebat. Akan lebih baik jika kita mengenali rekan kerja kita baik itu tentang impian, tujuan, dan pendapat mereka.
2. Saling mendengarkan.
Dalam membangun organisasi, setiap anggota harus mampu mendengarkan secara aktif rekan tim mereka. Karena dengan mendengar, mencari sudut pandang dan pendapat yang berbeda akan membuka pintu kolaborasi yang lebih baik. Setiap anggota tim dalam budaya kerja yang positif dan produktif juga aktif untuk belajar dari satu sama lain, yang membantu memecah a gap antar divisi dan meningkatkan kepercayaan.
3. Merayakan Pencapaian
Anda tidak akan memiliki tim yang kuat jika Anda tidak merayakan pencapaian di sepanjang proses Anda. Perayaan dapat berupa perayaan pribadi atau profesional, individu atau tim. Rekan kerja terbaik tidak pernah berhenti mencari cara untuk merayakan kehidupan bersama dengan rekan tim mereka. Inilah esensi sebuah tim dalam organisasi.
4. Berbagi nilai transparansi.
Transparansi adalah jalur untuk membangun kepercayaan. Apapun yang Anda bagikan dengan tim, akan menciptakan rasa kebersamaan. Dan itu dimulai dari pemimpin yang menjadi role model, menginisiasi kepercayaan dan transparansi sehingga perilaku tersebut juga dilakukan oleh seluruh tim.
5. Menjamin keamanan psikologis.
Sebagai upaya menemukan rahasia kolaborasi tim, para peneliti Google memulai dengan menjawab satu pertanyaan : apa yang membuat sebuah tim efektif di Google?
Daftar teratas menunjukkan bahwa kebutuhan tim adalah “keamanan psikologis”, keyakinan bersama yang dipegang oleh setiap anggota tim dimana tim aman untuk mengambil risiko interpersonal, yaitu bahwa “anggota tidak dinilai sebagai orang yang bodoh, tidak kompeten, atau mengganggu, dan tidak seorang pun di tim akan mempermalukan atau menghukum orang lain karena mengakui kesalahan, mengajukan mengajukan pertanyaan, atau menawarkan ide baru,” tulis para peneliti yang dikutip SHIFT dari laman Inc.com.
Faktanya, seperti yang dilaporkan dalam laporan penelitian, tim dengan keamanan psikologis yang lebih tinggi “kecil kemungkinan meninggalkan Google, mereka lebih cenderung memanfaatkan kekuatan ide yang beragam dari rekan tim mereka, mereka memliki lebih banyak pendapatan, dan dinilai dua kali lebih efektif oleh para eksekutif.”
Ada kekuatan besar yang dibutuhkan untuk membangun sebuah tim. Setiap anggota tim harus bekerja dengan relasional dan auntentik untuk mencapai tujuan. Hubungan inilah yang akan mendorong kinerja dan kepuasan setiap anggota. Ketika pemimpin bekerja bersama anggota tim dengan menggunakan model ini, maka kolaborasi, produktivitas, kepercayaan, dan semangat akan meningkat.
Sumber : Inc.com