Pemangkasan subsidi bahan bakar minyak adalah salah satu keputusan besar yang dihadapi oleh Presiden Joko Widodo. Menurut sumber, pemerintahan Joko Widodo kemungkinan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp3.000 per liter.

Langkah itu akan menyelamatkan anggaran pemerintah hingga Rp10 triliun hingga akhir tahun dan Rp141 triliun  pada 2015. Masih  belum diketahui secara pasti kapan harga BBM akan ditetapkan. Namun, Menteri Koordinasi bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah akan berupaya “mengoreksi” sistem subsidi BBM sebelum akhir tahun.

Rp276 triliun

Taksiran ongkos subsidi BBM tahun depan, seperti diterakan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Total alokasi subsidi energi, termasuk BBM, diramalkan akan mencapai Rp363,5 triliun, sekitar 18% dari total belanja. Diluncurkan sebagai alat untuk menstabilkan harga dan membantu kaum miskin, subsidi BBM semakin lama dipandang sebagai berkah bagi kelas menengah yang membeli bensin murah untuk kendaraannya. Jika Presiden Joko Widodo tidak melakukan pengendalian, pemerintahan mendatang takkan disisakan banyak dana untuk membangun infrastruktur baru, layanan kesehatan juga pendidikan.

Rp1.600 triliun

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, jumlah ini dihabiskan untuk membiayai subsidi BBM dalam lima tahun terakhir. Pada saat yang sama, pemerintah hanya menghabiskan sekitar Rp1.200 triliun untuk infrastruktur dan program-program kesejahteraan sosial.

Di masa lalu, kenaikan harga BBM memicu kerusuhan. Sumber yang dekat dengan pemerintah menyatakan para pejabat menyiapkan kampanye layanan masyarakat untuk menjelaskan kepada warga bahwa uang hasil pemangkasan subsidi akan memungkinkan pemerintah menyalurkan anggaran ke program-program yang menguntungkan kaum miskin.

Rp521 triliun

Jika pemerintah mengurangi subsidi secara bertahap dalam empat tahun mendatang, PT Ashmore Asset Management Indonesia, unit manajer dana Ashmore dari Inggris, menaksir bahwa pemerintah akan menghemat $43 miliar atau sekitar Rp521 triliun. Kalau diasumsikan bahwa 50% dari pemangkasan itu mengarah ke pembangunan infrastruktur, Indonesia dapat menambah lebih dari 2.000 km jalan tol atau 2,5 kali jumlah jalan tol yang kini telah ada di negeri ini. Hasil pemangkasan juga akan dapat disalurkan bagi berbagai jenis proyek infrastruktur seperti pelabuhan laut dan rel kereta api.

Baca juga  Tips Menjadi Lebih Baik dan Excellent dalam Bisnis

Rp2.785 triliun

Pemangkasan subsidi akan memicu inflasi, memantik kenaikan harga bahan-bahan pokok seperti makanan dan transportasi. Kini, ongkos rata-rata tiket transportasi publik sekali jalan, menurut survei GoEuro.com, adalah $0,23 atau setara Rp2.785. Sebagai perbandingan, ongkos taksi rata-rata per 10 kilometer adalah $3,57 atau Rp43.212, sementara layanan jasa transportasi Uber kira-kira $3,77 atau Rp45.633 per kilometer.

Sumber: The Wall Street Journal