Ketika berbicara tentang inovasi, yang pertama terlintas di benak kita mungkin sesuatu yang berkaitan dengan kreatifitas, spontanitas atau kelebatan ilham di kepala seorang jenius. Namun kini, inovasi dalam menjalankan bisnis merupakan sebuah harga mati, jika bisnis ingin tetap berkembang dan bersaing dalam meraih market share. Pertanyaannya adalah, dapatkah inovasi dilakukan secara rutin dan terstruktur?

Jawabannya mudah saja: bisa.

Kenyataannya, dalam membangun budaya inovasi yang sustainable, sebuah proses terstruktur harus dibentuk, khususnya dalam hal melahirkan dan merumuskan ide dan proses pencarian ide.

Walaupun sepertinya aneh jika kita menyebut kata “struktur” dan “proses pencarian ide” secara bersamaan, sebuah organisasi seharusnya minimal melakukan paling tidak dua sesi perumusan ide setiap tahunnya dalam rangka mengejar pertumbuhan yang berkesinambungan. Seorang pemimpin dan pencetus inovasi yang baik seharusnya menjadwalkan sesi brainstorming secara rutin dari tahun ke tahun, bukan hanya ketika tingkat penjualan sedang turun.

Ideation (ideasi) atau sering disebut manajemen ide, adalah satu bagian dari usaha inovasi jangka panjang yang jika terfasilitasi dengan baik akan membawa kemampuan kepada perusahaan untuk menciptakan produk-produk dan jasa yang sukses. Bahkan jika hanya ada sedikit konsep inovatif dalam sebuah proses, hasil yang dicapai bisa jadi akan sangat signifikan bagi perusahaan.

Jadi, sangat disarankan untuk menjadwalkan sesi ideasi dua tahun sekali dan undanglah karyawan dari beberapa departemen untuk berpartisipasi. Anda akan menemukan sesuatu yang berharga dari perspektif segar dari bagian customer service, engineering, produksi, marketing dan sales.

Tips dalam menjalankan Ideasi

Berikut beberapa tips untuk menyelenggarakan sebuah sesi brainstorming (ideasi) yang diharapkan akan memberikan hasil yang terbaik:

  • Jangan satukan beberapa orang yang saling mengenal akrab dalam sebuah tim. Tim yang baik terdiri atas orang-orang yang saling kenal dengan cukup baik, namun tidak terlalu akrab, untuk menghindari kesamaan buah pikiran dalam satu grup.
  • Variasikan format, lokasi dan waktu setiap sesi ideasi. Prediktabilitas dapat membunuh kemampuan kreatif dalam brainstorming. Variasikan agar setiap orang mampu keluar dari zona nyaman mereka.
  • Terimalah SEMUA ide dan pastikan semuanya tertulis di dalam catatan. Anda takkan pernah tahu kapan ide-ide lama dapat didaur ulang untuk menyelesaikan problema di masa depan.
  • Buatlah database ide sebagai refensi dalam pembentukan kombinasi-kombinasi baru dan solusi-solusi.
Baca juga  Wajib Tahu, Inilah Jalan Ninja Menuju Keberhasilan Organisasi

Dengan mengadakan sesi ideasi dengan rutin, organisasi Anda telah mengadopsi sebuah strategi yang proaktif dalam proses new product development.

Jalankan aturannya demi menghasilkan inovasi

Proses yang terstruktur dan berulang sangat penting untuk memperoleh hasil berupa inovasi. Simaklah aturan-aturan inovasi yang dipaparkan oleh Robert Brands, penulis buku “Robert’s Rules of Innovation: A 10-Step Program for Corporate Survival”  berikut ini:

  • Tebarkan inspirasi
  • Jika tidak ada resiko, tidak ada inovasi
  • Proses new-product development
  • Ownership
  • Value creation
  • Akuntabilitas
  • Pelatihan dan pengkaderan
  • Manajemen ide
  • Lakukan bservasi dan pengukuran
  • Hasil baru, reward baru

Aturan-aturan diatas dibuat untuk diaplikasikan secara reguler sebagai bagian dari strategi tumbuh-kembang yang sustainable.

Semua parameternya haruslah diutilisasi dengan rutin, tidak hanya pada saat penjualan menurun, untuk mendapat hasil inovasi yang bertahan lama.

Sumber: IndustryWeek; Robert Brands.