DHL merupakan salah satu global leader di bisnis logistik. Pelanggannya mengenal DHL sebagai salah satu perusahaan jasa pengiriman paling reliable, sedangkan pelaku bisnis dunia mengenal DHL sebagai perusahaan logistik yang bekerja dengan best practice, khususnya di sisi supply chain-nya.
Kinerja DHL dalam memberikan pelayanan kelas dunia menggelitik kami untuk mengetahui lebih jauh mengenai rahasia di balik efektivitas supply chain mereka. Berikut wawancara eksklusif Shift dengan Andika Bayupati, GM Operations Excellencedi DHL Supply Chain Indonesia.
Bagi perusahaan logistik, ketepatan waktu pengiriman menjadi hal yang sangat terkait dengan kepuasan pelanggan. Bagaimana strategi DHL agar selalu mampu memenuhi target pengiriman tepat waktu?
Sebagai pemimpin di bisnis penyedia jasa logistik kontrak, kami menciptakan keuntungan kompetitif bagi pelanggan dengan memberikan jasa operasional berkualitas tinggi dan solusi inovatif di supply chain.Proses yang stabil, disandingkan dengan teknologi mutakhir yang dikelola oleh karyawan yang berdedikasi memciptakan supply chain dengan kinerja tinggi dan konsisten. Begitu perbaikan diimplementasikan, kami selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja operasional. Tujuannya adalah meningkatkan value bagi pelanggan dan membantu perusahaan berada selangkah lebih maju di kancah kompetisi.
Apakah DHL memiliki cara khusus untuk mengoptimasi lead time dan proses-proses lain dalam supply chain?
Pelayanan kami berbasis kepada suara pelanggan, untuk memahami tren-tren yang spesifik di industri mereka dan memperoleh pengetahuan mengenai tantangan utama yang mereka hadapi. DMAIC (Define,Measure, Analyse, Improve dan Control) adalah pendekatan berbasis data yang memungkinkan perusahaan meraih target-target strategis mereka. Pendekatan ini memungkinkan kami untuk menyelesaikan masalah bisnis, dengan cara memecahnya menjadi persoalan-persoalan statistik, menganalisa masalah dan menciptakan solusi yang tepat dan bertahan lama dari analisa tersebut. Solusi yang dibuat secara statistik kemudian kami rekonstruksi kembali menjadi solusi aktual yang business ready.
Biaya transportasi tentu terkait dengan revenue. Adakah cara tertentu yang dilakukan DHL untuk meminimalisir biaya transportasinya?
Transportasi bisa dengan mudah memakan lebih dari setengah biaya logistik. Dengan meningkatkan visibilitas dan akurasi inventori, solusi dari kami dapat memberikan kontrol yang lebih ketat terhadap biaya-biaya tersebut. Kami menawarkan akses multi-modal untuk pasar negara berkembang, termasuk solusi terdedikasi bagi transportasi domestik dan internasional yang bersifat shared-user. Dengan menggunakan gabungan paling efisien dari berbagai armada angkut, manajemen dan administrasi kami akan mengoptimasi semua pergerakan, menjaga level layanan tetap tinggi, sambil meminimalkan biaya.
Apa makna “ramping” (Lean) bagi DHL?
Salah satu metode untuk membuat proses kerja lebih efektif dan in-tune dengan permintaan pelanggan adalah lean management. Lean berarti “menciptakan value tanpa waste”, yaitu semua tugas dan aktivitas yang diperlukan untuk menciptakan nilai tambah diselaraskan untuk mencapai efisiensi optimal, sehingga mencegah aktivitas berlebihan. Ada dua tujuan utamanya: dari sisi pelanggan, yang menginginkan availability, individuality, quality dan rasio harga vs. kinerja yang reasonable; dan dari sisi perusahaan, untuk menjadi lebih profitable dan kompetitif.
Bagaimana cara menjaga proses-proses di supply chain tetap “ramping”?
Six Sigma, Metodologi Lean dan Siklus DMAIC adalah jantung bagi budaya bisnis kami. Artinua, kami selalu mencari cara-cara baru untuk meningkatkan standar dan kepuasan, sebisa mungkin, bagi pelanggan.
DHL memiliki program First Choice. Apa peranan program ini secara langsung kepada proses-proses supply chain?
First Choice adalah skema optimasi pelayanan yang membantu kami memahami kebutuhan pelanggan secara lebih menyeluruh dan mengadaptasi proses-proses kami untuk lebih memenuhi kebutuhan akan perubahan. Lima tahun lalu, perusahaan memperkenalkan First Choice, yang menekankan kepada perbaikan proses. Baru-baru ini, skema ini dikenal sebagai ‘The First Choice Way’ secara internal. Program ini dibangun diatas pondasi First Choice yang kuat, namun lebih membahas aspek-aspek manajemen, mencakupperilaku dan pola pikir.Pendekatan holistik ini membantu menanamkan semangan continuous improvement di semua level organisasi.
Apa target First Choice terkait supply chain di DHL?
Visi dari DHL Supply Chain sepenuhnya disesuaikan dengan tujuan-tujuan ini: untuk menjadi a ‘Provider of Choice’, ‘Investment of Choice’ dan ‘Employer of Choice’. Artinya, kami memiliki bisnis yang sangat fokus kepada pelanggan, pendukung finansial dan karyawan kami. First Choice adalah pendekatan umum manajemen yang merekatkan berbagai aspek bisnis– dan membantu kami tetap berada di posisi puncak!
Bagaimana strategi melibatkan seluruh karyawan secara aktif untuk menjalankan program?
Baru-baru ini kami meluncurkan program global yang disebut ‘Certified Supply Chain Specialist’. Program ini dirancang untuk mengedukasi dan meningkatkan keterlibatan karyawan dalam setiap inisiatif perbaikan. Program dimulai Juli tahun ini, dan berlaku bagi seluruh karyawan DSC yang berjumlah 144.000 orang. Targetnya, seluruh karyawan akan mencapai level two-day foundation pada akhir 2015.
Tujuan dari program adalah mengembangkan pola pikir dan perilaku dari seluruh karyawan di level global, yang akan memberi mereka kemampuan untuk menjadi praktisi ahli di industri logistik dan memastikan pelayanan yang prima. Program first class ini akan membekali karyawan dengan keahlian yang membantu mereka untuk berkembang, baik secara personal ataupun profesional. Mereka juga akan memahami betapa vitalnya peran mereka untuk kesuksesan pelanggan. Inilah yang kemudian meningkatkan keterlibatan dan kinerja karyawan.
Apa dampak program tersebut bagi pelanggan DHL?
Program tersebut menimbulkan dampak yang sangat positif bagi pelanggan kami, seperti yang telah dibuktikan oleh hasil survei kepuasan pelanggan. Keuntungan bisnis yang dilihat DHL adalah jumlah rata-rata pembaruan kontrak dan kesuksesan dalam meningkatkan hubungan dengan pelanggan-pelanggan yang ada.Namun kami sadar kompetisi makin ketat dan untuk tetap berada di depan, kami terus mencari cara-cara baru agar bisa selangkah lebih maju.
Bagaimana cara DHL mereplikasi sebuah program (solusi) untuk diterapkan di bidang yang lain?
DHL Supply Chain memiliki track-record selama 40 tahun dalam menjalankan supply chain kelas dunia untuk sejumlah pelanggan di beragam industri. Selama waktu tersebut, kami memperoleh pengalaman, pengetahuan dan best practice yang tersebar di seluruh orhanisasi di level negara, regional dan global. Pengalaman ini membantu menyederhanakan dan menstandardisasikan operasi kami – menciptakan pembeda nyata yang menciptakan nilai yang berharga bagi pelanggan kami.***RW
Punya cerita menarik lainnya tentang DHL atau proses supply chain di perusahaan anda? Bagikan cerita anda di kolom komentar.