Selain di lantai produksi dan manajemen supply chain, IoT juga memiliki dampak besar bagi manajemen pengelolaan aset, pengambilan keputusan finansial, dan pengalaman pelanggan.

Manajemen Pengelolaan Aset
IoT juga dapat memperbaiki pelacakan dan pengelolaan aset, area lain yang penting bagi eksekutif. 74% responden dalam survei Forbes Insights mengatakan pelacakan dan pengelolaan aset merupakan prioritas besar bagi perusahaan mereka.Bagi organisasi dengan persediaan aset yang besar, IoT dapat memberikan informasi penting tentang lokasi, kondisi dan efisiensi peralatan.

Sullair, misalnya. Selama lebih dari 50 tahun, perusahaan ini telah memproduksi kompresor udara yang digunakan dalam berbagai macam aplikasi industri. Solusi IoT penginstalan jarak jauh yang diadopsi ulang oleh perusahaan AirLinx adalah fitur standar di lini produk Sullair, yang memungkinkan pelanggan memantau kompresor mereka dan menerima peringatan perawatan yang membantu meminimalkan downtime.

Downtime selalu merugikan di lingkungan produksi apapun, dan prevalensi kompresor udara di industri membuat kehandalan menjadi masalah kritis. Menurut Jon Hilberg, Vice President Of Commercial And Industrial Air Systems di Sullair mengatakan, “waktu penghentian kompresor di pabrik adalah salah satu masalah paling kritis yang dapat dijumpai pengguna.” Memiliki kemampuan untuk memantau kondisi atau kesehatan peralatan dan menghilangkan perawatan yang tak terjadwal adalah cara penting untuk memastikan produktivitas secara keseluruhan.

Tentu saja, manajemen aset adalah kebutuhan di hampir semua jenis industri dan bisnis. Aset dapat mencakup segala hal mulai dari perangkat genggam, furnitur dan kendaraan hingga bahan baku, suku cadang dan peralatan industri besar. Bila dipersenjatai dengan data real-time, termasuk lokasi aset, lingkungan dan kesehatan, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan aset dan membantu memaksimalkan laba atas investasi (ROI).

Baca juga  Actions speak louder than words, ubah idemu jadi aksi nyata

Pengambilan Keputusan Finansial
Salah satu tantangan bagi manajer keuangan dalam bisnis apa pun adalah mendapatkan akses terhadap metrik yang dapat membantu menghindari risiko sekaligus mendapatkan keuntungan berupa insight baru. Mungkin tidak mengherankan bila 82% eksekutif dalam survei Forbes Insights mengatakan bahwa finansial adalah salah satu fungsi yang paling mereka prioritaskan.

IoT dapat memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan keuangan dengan menyediakan visibilitas real-time yang dilengkapi data dari enterprise resource planning (ERP) dan sistem akuntansi. Atria Power, misalnya. Atria Power adalah salah satu produsen listrik independen terbesar di India. Melalui kemitraan, baru-baru ini mereka menciptakan model forecasting untuk jaringan tenaga pembangkit dan distribusi. Atria memiliki beberapa lokasi yang menggunakan teknologi angin dan matahari yang bersumber dari beberapa produsen yang berbeda. Untuk mengisi model forecasting, Atria membutuhkan solusi IoT yang memungkinkannya menangkap dan menganalisa informasi dari peralatannya, termasuk faktor lingkungan.

Atria mulai dengan mengumpulkan data dari turbin anginnya, yang menggunakan sensor untuk mengukur hal-hal seperti kecepatan dan sudut bilah turbin dan suhu komponen. Setiap 90 menit, solusi IoT mengirimkan rincian tentang peralatan dan kondisi lingkungan dan membantu Atria menentukan berapa banyak energi yang akan dihasilkan selama 24 jam berikutnya. Dengan informasi ini, Atria Power dapat memperkirakan secara lebih akurat berapa banyak energi yang dapat diberikannya untuk utilitas dan merencanakan penyimpanan energi yang lebih untuk dapat dijual nantinya.

Pengalaman Pelanggan
Manifestasi terluas dari IoT adalah potensinya membantu organisasi meningkatkan pengalaman pelanggan (CX). Dalam studi Forbes Insights, 90% eksekutif mengatakan bahwa peningkatan potensial CX adalah salah satu peluang terpenting untuk IoT. Meskipun hal ini tampak jelas dari sisi konsumen, IoT juga dapat secara dramatis mempengaruhi bagaimana cara pelanggan mendapatkan dan memakai peralatan industri.

Baca juga  Data-driven Manufacturing untuk Transformasi Industri

Pabrikan alat berat Caterpillar, misalnya, mengubah bisnisnya dengan menggabungkan IoT dan teknologi digital lainnya. Lebih dari 10 tahun yang lalu, perusahaan mulai melengkapi peralatannya dengan sensor dan koneksi yang tertanam. Saat ini, hampir semua yang diproduksi Caterpillar, dari lokomotif dan generator industri hingga peralatan konstruksi dan pertambangan, dapat mengukur dan mengkomunikasikan data penting. Akibatnya, lebih dari 560.000 kendaraan Caterpillar sekarang mengumpulkan dan mengirimkan data ke pemiliknya. Untuk membantu pelanggan terlibat dengan aliran data baru ini, perusahaan juga telah mengembangkan seperangkat software, analytics tools dan application programming interfaces (API) yang memungkinkan pelanggan untuk mengambil, memproses dan menganalisis data mereka.

Produk Caterpillar yang menggunakan IoT ini mampu meningkatkan nilai untuk pelanggannya dengan mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas. Dalam beberapa kasus, alat ini bahkan menghasilkan otonomi penuh. Kendaraan tambang otonom Caterpillar, yang dapat digunakan untuk waktu yang lebih lama dan rute yang lebih tepat daripada kendaraan manual, telah membantu meningkatkan produktivitas tambang lebih dari 20%.

Seperti dalam contoh ini, IoT memiliki potensi untuk membantu hampir semua perusahaan memajukan bisnisnya. Entah itu melalui pengoptimalan produksi, supply chain yang ramping, pelacakan dan pengelolaan aset yang lebih baik, pengambilan keputusan finansial yang lebih baik atau pengalaman pelanggan yang lebih baik, IoT dapat, dan akan terus berlanjut, memperbaiki profit di setiap lini perusahaan.