
Jack Welch diakui sebagai salah satu CEO legendaris di General Electric (GE). Welch yang berasal dari Salem, Massachusetts, menjabat sebagai Chairman dan CEO di GE pada tahun 1981-2001. Selama 20 tahun kepemimpinannya, Welch mampu meningkatkan nilai perusahaan tersebut dari empat belas milyar dolar menjadi empat ratus milyar dolar.
1935
John Francis “Jack” Welch, Jr. lahir pada tanggal 19 November 1935 di tengah keluarga kelas pekerja di Peabody, Massachusetts, sebagai anak dari John Welch, seorang kondektur di Boston & Maine Railroad, dan Grace Welch, ibu rumah tangga.
1957
Pada tahun ini Jack Welch menerima gelar B.S. dalam bidang Teknik Kimia dari University of Massachusetts.
1960
Welch menerima gelar M.S. dan Ph.D. dari University of Illinois di bidang yang sama. Ia mulai bekerja di GE pada tahun yang sama, sebagai junior chemical engineer untuk divisi Plastik di Pittsfield, Massachusetts, pada usia 24 tahun.
1961
Jack Welch sempat ingin mengundurkan diri dari posisi junior engineer GE pada tahun 1961 karena menilai tawaran pada kontrak barunya tidak sepadan, dan ia tidak menyukai birokrasi pada tubuh manajemen GE pada saat itu. Namun seorang eksekutif bernana Reuben Gutoff menahannya dan Welch mengurungkan niatnya.
1972
Welch terpilih sebagai Vice President termuda di GE, dan menjadi Vice Chairman pada tahun 1979.
1981
Merupakan tahun yang sangat penting bagi Jack Welch, dimana ia terpilih menjadi Chairman dan CEO GE yang ke-8, menggantikan Reginald H. Jones. Ia menempati posisi ini hingga masa pensiunnya pada tahun 2001.
Sebagai CEO di GE, kemampuan manajemen Welch nyaris menjadi legenda. Ia menghapuskan birokrasi dan metode bisnis model lama. Para manajer diberi kebebasan untuk memimpin dan mengambil keputusan selama mereka tetap mengikuti etika GE mengenai pembaruan yang konstan dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Ia menjalankan operasional GE seperti perusahaan kecil yang dinamis dan mampu melakukan perubahan ketika kesempatan menghampiri dan ketika profit menurun.
20
20 tahun adalah waktu yang dihabiskan Welch sebagai CEO di GE. Perusahaan konglomerasi tersebut menikmati pertumbuhan besar-besaran dibawah kepemimpinannya. Welch menetapkan langkah-langkah efisiensi dalam operasional, mengakuisisi bisnis-bisnis baru, dan memastikan bahwa setiap bisnis yang berjalan dibawah payung GE menjadi perusahaan terbaik di bidangnya.
10
Welch memecat 10% manajer-manajernya yang berada di level performa terbawah. Ia memiliki reputasi sebagai pemimpin yang “jujur secara brutal” di setiap executive meeting. Namun disamping itu ia menghadiahi 20% manajer yang berada di level perfoma teratas dengan banyak bonus dan saham. Welch juga dikenal karena menghapuskan sistem manajemen hirarkis yang berlapis sembilan, dan membawa suasana informal dalam perusahaan.
299.000
Adalah jumlah karyawan yang tersisa pada 1985, empat tahuh setelah Welch memimpin. Pada akhir 1980, sebelum ia menjadi CEO, jumlah karyawan GE mencapai 411.000 orang. Jumlah ini menyusut drastis dalam beberapa tahun karena perampingan. Sebanyak 112.000 orang diberhentikan, 37.000 dari mantan anak perusahaan yang dijual oleh GE, 81.000 orang menyusul kemudian. Sebagai timbal baliknya, GE memperoleh kenaikan modal pasar dalam jumlah besar,. Welch menutup atau menjual bisnis-bisnis yang kurang menghasilkan.
1986
Pada tahun 1986 GE mengakuisisi RCA. Welch menjual banyak properti RCA kepada perusahaan lain. NBC tetap menjadi bagian dari portofolio bisnis GE.
1995
Welch mengadopsi metodologi Six Sigma yang dicetuskan Motorola untuk diterapkan di GE. Langkah ini membawa perubahan dan peningkatan revenue yang tajam, yang berperan besar dalam menambah value perusahaan.
1999
Pada tahun 1999, Fortune menobatkan Welch sebagai “Manager of the Century”. Baru-baru ini, Financial Times juga menyebutnya sebagai salah satu dari tiga business leader yang paling dikagumi di dunia.
2001
Welch pensiun pada tahun 2001. Ia menerima gaji sebesar US$4 juta pertahun, ditambah tunjangan pensiun US$8 juta setahun, yang didalamnya termasuk apartemen mewah di Trump Tower, New York, dengan sewa US$80.000 perbulan, makanan dan anggur gratis, bebas pemakaian jet pribadi perusahaan senilai US$300.000 perbulan, tiket VIP Metropolitan Opera, Knicks, Wimbledon, US Open (tenis), dan Red Sox, sebuah kantor dan sekretaris di GE Building, serta sebuah limusin lengkap dengan supir. Namun Welch menolak paket pensiun tersebut dan memilih untuk membayar semua tagihannya sendiri.
130
Pada tahun 2000, setahun sebelum ia pensiun, total revenue GE mencapai US$130 milyar, meningkat tajam dibandingkan pada tahun 1980, setahun sebelum ia menjabat, yang hanya mencapai US$26,8 milyar.
410
Market value GE meningkat hingga lebih dari US$410 milyar pada saat Welch pensiun, naik tajam dari angka US$14 milyar sebelum masa jabatannya, yang membawa GE menempati peringkat pertama dalam most valuable company dan perusahaan terbesar di dunia. Pada 1981, GE berada di peringkat ke-10 perusahaan terbesar di dunia versi market cap.
45
Kini Welch menekuni profesi sebagai kolumnis yang menulis mengenai strategi bisnis di kolom yang bertajuk “The Welch Way” yang ditulisnya bersama istrinya, Suzy Welch. Kolom ini dimuat di BusinesWeek dan 45 koran partner dari New York Times yang tersebar di seluruh dunia. Ia juga berprofesi sebagai konsultan bisnis dan manajemen dan telah menulis beberapa buku serta otobiografi.